Museum Macan, Warta

Simak Pameran Seni di Museum Macan sepanjang Tahun 2019

Apa yang membuat seseorang datang lagi ke sebuah museum? Tentu jika selalu ada hal baru yang ditampilkan secara berkala di sana, dan itu pula tujuan disusunnya program pameran di Museum Macan sepanjang tahun 2019, agar orang yang punya kesan baik setelah berkunjung akan tertarik untuk datang lagi.

Tahun 2018 lalu Museum Macan berhasil memikat 350 ribu pengunjung, terpaut tidak begitu jauh dari angka 375.835 pengunjung Museum Wayang yang letaknya bisa dikatakan jauh lebih strategis. Sedangkan pada tahun yang sama, ada sekitar 500 ribu orang yang berkunjung ke Museum Nasional.

Itu tak lepas dari strategi jitu Museum Macan (Modern and Contemporary Art in Nusantara) yang menyediakan Infinity Room, ruang selfie Instagramable serta ruang kreatif buat anak-anak, selain secara berkala mengganti koleksi benda seni yang dipamerkan serta program akhir pekan.

Pameran Seni di Museum Macan
Foto di atas adalah lukisan karya Jeihan, tanpa judul, yang dibuatnya pada tahun 1972. Lukisan cat minyak di atas kanvas ini dikrop dari aslinya yang berukuran 65 x 80 cm. Foto: www.museummacan.org.

Pada periode 26 Maret – 26 Mei 2019 Museum Macan menggelar pameran 'Jeihan: Hari-hari di Cicadas', yang menampilkan karya-karya Jeihan Sukmantoro, perupa dan penyair terkenal yang lahir di Surakarta pada tahun 1938. Ia adalah pendiri Studio Seni Rupa Bandung.

Pameran ini menyajikan karya Jeihan mulai tahun 1960-an hingga 1980-an ketika ia tinggal di Cicadas, sebuah area permukiman padat berkelas sosio-ekonomi rendah, yang dulu dikenal sebagai salah satu pusat prostitusi dan tindak kriminal di timur Bandung.

Karya yang ditampilkan dalam pameran ini adalah gambaran sang perupa, anggota keluarga dan tetangganya. Rumah Jeihan, saat itu merupakan salah satu rumah pertama yang memiliki TV di area tersebut, sering seigunakan sebagai tempat berkumpulnya warga setempat.

Pada April 2019, Museum MACAN akan menampilkan 'Matter and Place' berupa 6 karya dan instalasi dari perupa Indonesia dan luar negeri. Salah satu instalasi yang akan dipamerkan berjudul 'Elevation' buah karya Andra Matin yang mendapat penghargaan perdana di Venice Architecture Biennale pada tahun 2018.

Lalu periode 1 Mei - 21 Juni 2019, Museum MACAN akan menampilkan pameran seni berskala besar karya 10 perupa Indonesia, yaitu Agus Suwage, FX Harsono, Heri Dono, I GAK Murniasih, Krisna Murti, Mella Jaarsma, Nyoman Masriadi, S. Teddy D., Taring Padi, dan Tisna Sanjaya.

Di akhir tahun 2019, Museum MACAN akan menampilkan pameran retrospektif solo Xu Bing yang berjudul 'Xu Bing: Thought and Method'. Pameran ini merupakan kerja sama dengan UCCA Center for Contemporary Art, dan pertama kali ditampilkan di Beijing, Tiongkok pada tahun 2018. Karya instalasi dari berbagai fase dalam karya Xu Bing akan ditampilkan di pameran ini. Sumber: detik.com


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Maret 16, 2019.