Lewat jam 12 siang saat kami tiba di Pantai Tirto Samodra Jepara. Bukan waktu ideal untuk ke pantai, namun pejalan kadang memilih efisiensi. Kadang tak memilih, hanya ikuti kemana roda kendaraan. Begitu pun, setiap waktu tentu ada daya tarik dan daya dorongnya sendiri.
Pantai Tirto Samodra Jepara adalah pantai kedua di Jepara yang kami kunjungi setelah Pantai Kartini dan Pulau Panjang dengan menyewa perahu nelayan. Di perjalanan mendekati daerah pantai kami sempat berhenti di muara sungai dimana terdapat banyak perahu nelayan sandar. Kawasan wisata ini juga dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Pantai Bandengan, karena memang lokasinya berada di wilayah Desa Bandengan, dan lebih mudah pula diucapkan dengan lidah karena lebih pendek dan mudah diingat. Jarak dari Alun-Alun Kota Jepara ke dermaga wisata pantai ini adalah 5,7 Km arah ke Barat Daya, atau sekita 12 menit berkendara.
Waktu yang baik untuk berkunjung ke pantai ini tentu saja adalah pagi hari di akhir pekan, atau saat libur nasional, yaitu jika ingin melihat dan menikmati keramaian dan keriuhan pengunjung saat bermain di air laut. Rumah panggung di ujung dermaga juga merupakan tempat yang baik untuk melihat panorama saat matahari tenggelam, selain dari atas laut dengan naik perahu wisata.
Wied dengan latar sebuah rumah yang dulunya mestinya cantik kini terlihat merana di tepian pantai, ditemani sebatang pohon yang meranggas daunnya. Boleh jadi karena lingkungan sekitar yang sudah tidak mendukung, kemungkinan karena rob saat air laut pasang, sehingga menjadi rumah "hantu" setelah ditinggalkan pemiliknya. Kapal-kapal tampak terlihat mengambang di laut di latar belakang sana.
Jepara menjadi salah satu kawasan, sebagaimana Semarang, Demak dan Pekalongan, dan Jakarta, yang sebagian wilayah di sisi utara telah terendam oleh air laut sejauh beberapa puluh meter. Sebagian dikarenakan semakin menurunnya permukaan tanah akibat penyedotan air tanah yang berlebihan, sebagian lagi karena mencairnya es di antartika karena pemanasan global, dan sebagian lagi karena semakin sedikit air yang tertahan di daratan di musim hujan.
Rumah hantu itu, mungkin begitu kalau sebuah rumah sudah ditinggalkan manusia, berada di GPS -6.5595462, 110.6478274 yang kami lihat dari sebuah lokasi di sudut jalan, di belakang warung sederhana, sangat sederhana, di GPS -6.5588827, 110.6493911. Kami memang sengaja menelusuri terlebih dahulu kawasan yang berada di luar area utama Pantai Tirto Samodra Jepara.
Pemandangan hamparan pasir putih tampak sejauh mata memandang, dan air laut kebiruan cukup jernih terlihat di kawasan utama Partai Tirto Samodra Jepara. Tiga bangunan panggung kotak di atas laut itu adalah tanda batas berenang yang diperbolehkan untuk digunakan pengunjung. Suasana pantai memang agak sepi, lantaran tepat tengah hari, dan bukan pula akhir pekan.
Di sebelah kanan pada foto, di bawah pohon rindang, terdapat peralatan bantu untuk bermain air laut di dekat pantai. Ada ban karet bulat besar warna-warni, bebek-bebekan karet berwarna kuning cerah, perahu karet, dan beberapa lagi. Melihat gelombang air laut yang relatif jinak, memang akan sangat menyenangkan bermain air di pantai ini. Apalagi air lautnya terlihat cukup jernih.
Di sepanjang jalan yang dekat dengan dermaga utama Pantai Tirto Samodra terdapat sejumlah warung makan yang menyediakan menu ikan dan hidangan laut lainnya, baik bakar maupun goreng, serta sejumlah kios kecil yang menjual jajanan dan minuman serta suvenir. Kami sempat makan makanan laut di sebuah warung, namun baik masakan maupun pelayanannya agak mengecewakan sehingga tak layak untuk ditulis.
Pemandangan cukup elok pada dermaga wisata utama di kawasan Pantai Tirto Samodra atau Pantai Bandengan. Dermaga itu ada pada GPS -6.5542808, 110.6503111, dan akan terlihat cantik dilihat dari atas karena di tepiannya ada area berbentuk setengah lingkaran berpilar rendah. Rancangannya cukup baik, hanya perlu perbaikan agar kembali cantik. Lampu solar cell untuk penerang juga perlu dipasang di sepanjang dermaga.
Dermaga itu berada hampir di ujung sebelah kiri kawasan Pantai Bandengan, namun merupakan tempat yang paling dekat dengan jalan utama kawasan yang diaspal mulus dan cukup lebar. Ujung kiri kawasan ini berupa sebuah tanjung berbentuk hampir persegi berukuran sekitar 525 x 650 meter. Setidaknya ada empat lajur jalan membelah tanjung yang tanahnya masih banyak kosong itu.
Pemandangan yang mengarah pada ujung kiri kawasan Pantai Tirto Samodra Jepara yang berbentuk tanjung segi panjang itu sempat saya foto. Tidak sebagaimana di sisi sebelah kanan, di sisi kiri ini area pasir putihnya jauh lebih sempit dan pendek. Namun ada sejumlah gazebo disediakan di tepian pantai yang bisa menjadi tempat nongkrong, meski pengunjung tak bisa berbaring meluruskan punggung di sana.
Pantai Tirto Samodra Jepara adalah pantai kedua di Jepara yang kami kunjungi setelah Pantai Kartini dan Pulau Panjang dengan menyewa perahu nelayan. Di perjalanan mendekati daerah pantai kami sempat berhenti di muara sungai dimana terdapat banyak perahu nelayan sandar. Kawasan wisata ini juga dikenal oleh masyarakat setempat sebagai Pantai Bandengan, karena memang lokasinya berada di wilayah Desa Bandengan, dan lebih mudah pula diucapkan dengan lidah karena lebih pendek dan mudah diingat. Jarak dari Alun-Alun Kota Jepara ke dermaga wisata pantai ini adalah 5,7 Km arah ke Barat Daya, atau sekita 12 menit berkendara.
Waktu yang baik untuk berkunjung ke pantai ini tentu saja adalah pagi hari di akhir pekan, atau saat libur nasional, yaitu jika ingin melihat dan menikmati keramaian dan keriuhan pengunjung saat bermain di air laut. Rumah panggung di ujung dermaga juga merupakan tempat yang baik untuk melihat panorama saat matahari tenggelam, selain dari atas laut dengan naik perahu wisata.
Wied dengan latar sebuah rumah yang dulunya mestinya cantik kini terlihat merana di tepian pantai, ditemani sebatang pohon yang meranggas daunnya. Boleh jadi karena lingkungan sekitar yang sudah tidak mendukung, kemungkinan karena rob saat air laut pasang, sehingga menjadi rumah "hantu" setelah ditinggalkan pemiliknya. Kapal-kapal tampak terlihat mengambang di laut di latar belakang sana.
Jepara menjadi salah satu kawasan, sebagaimana Semarang, Demak dan Pekalongan, dan Jakarta, yang sebagian wilayah di sisi utara telah terendam oleh air laut sejauh beberapa puluh meter. Sebagian dikarenakan semakin menurunnya permukaan tanah akibat penyedotan air tanah yang berlebihan, sebagian lagi karena mencairnya es di antartika karena pemanasan global, dan sebagian lagi karena semakin sedikit air yang tertahan di daratan di musim hujan.
Rumah hantu itu, mungkin begitu kalau sebuah rumah sudah ditinggalkan manusia, berada di GPS -6.5595462, 110.6478274 yang kami lihat dari sebuah lokasi di sudut jalan, di belakang warung sederhana, sangat sederhana, di GPS -6.5588827, 110.6493911. Kami memang sengaja menelusuri terlebih dahulu kawasan yang berada di luar area utama Pantai Tirto Samodra Jepara.
Pemandangan hamparan pasir putih tampak sejauh mata memandang, dan air laut kebiruan cukup jernih terlihat di kawasan utama Partai Tirto Samodra Jepara. Tiga bangunan panggung kotak di atas laut itu adalah tanda batas berenang yang diperbolehkan untuk digunakan pengunjung. Suasana pantai memang agak sepi, lantaran tepat tengah hari, dan bukan pula akhir pekan.
Di sebelah kanan pada foto, di bawah pohon rindang, terdapat peralatan bantu untuk bermain air laut di dekat pantai. Ada ban karet bulat besar warna-warni, bebek-bebekan karet berwarna kuning cerah, perahu karet, dan beberapa lagi. Melihat gelombang air laut yang relatif jinak, memang akan sangat menyenangkan bermain air di pantai ini. Apalagi air lautnya terlihat cukup jernih.
Di sepanjang jalan yang dekat dengan dermaga utama Pantai Tirto Samodra terdapat sejumlah warung makan yang menyediakan menu ikan dan hidangan laut lainnya, baik bakar maupun goreng, serta sejumlah kios kecil yang menjual jajanan dan minuman serta suvenir. Kami sempat makan makanan laut di sebuah warung, namun baik masakan maupun pelayanannya agak mengecewakan sehingga tak layak untuk ditulis.
Pemandangan cukup elok pada dermaga wisata utama di kawasan Pantai Tirto Samodra atau Pantai Bandengan. Dermaga itu ada pada GPS -6.5542808, 110.6503111, dan akan terlihat cantik dilihat dari atas karena di tepiannya ada area berbentuk setengah lingkaran berpilar rendah. Rancangannya cukup baik, hanya perlu perbaikan agar kembali cantik. Lampu solar cell untuk penerang juga perlu dipasang di sepanjang dermaga.
Dermaga itu berada hampir di ujung sebelah kiri kawasan Pantai Bandengan, namun merupakan tempat yang paling dekat dengan jalan utama kawasan yang diaspal mulus dan cukup lebar. Ujung kiri kawasan ini berupa sebuah tanjung berbentuk hampir persegi berukuran sekitar 525 x 650 meter. Setidaknya ada empat lajur jalan membelah tanjung yang tanahnya masih banyak kosong itu.
Pemandangan yang mengarah pada ujung kiri kawasan Pantai Tirto Samodra Jepara yang berbentuk tanjung segi panjang itu sempat saya foto. Tidak sebagaimana di sisi sebelah kanan, di sisi kiri ini area pasir putihnya jauh lebih sempit dan pendek. Namun ada sejumlah gazebo disediakan di tepian pantai yang bisa menjadi tempat nongkrong, meski pengunjung tak bisa berbaring meluruskan punggung di sana.