Jawa Tengah, Masjid, Pekalongan

Masjid Agung Al Jami Pekalongan

Meski sudah lewat beberapa kali, namun baru malam hari kami ke Masjid Agung Al Jami Pekalongan. Masjid ini ada di sisi Barat Alun-Alun Pekalongan, menghadap ke Timur, agak miring ke Tenggara. Sedikit ke sebelah selatan masjid adalah area Kampoeng Batik Kauman.

Meski halaman Masjid Agung Al Jami Pekalongan tidak luas, namun kendaraan roda empat bisa parkir di halamannya. Kebanyakan sepeda motor, ada pula sepeda. Pengunjung Gramedia di utara masjid bisa parkir di sana dan berjalan kaki sebentar jika ingin shalat di masjid.

Dengan pindahnya kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten Pekalongan ke Kajen pada 25 Agustus 2001, maka lokasi Masjid Agung Al Jami Pekalongan kini berada cukup jauh dengan pusat pemerintahan kota dan kabupaten. Kantor Pemkot Pekalongan berada sekitar 3 km ke arah Tenggara, sedangkan Kantor Pemkab Pekalongan sekitar 24 km ke arah Barat Daya.

masjid agung al jami pekalongan

Penampakan menara Masjid Agung Al Jami Pekalongan yang berada di pojok kanan bangunan. Menara Masjid Agung Al Jami Pekalongan setinggi 27 meter itu selesai dibangun pada bulan Januari 1933 M, yang dibiayai seluruhnya oleh Sayyid Husein bin Ahmad bin Syahab.

Ada 99 anak tangga berputar yang harus didaki untuk menuju ke puncak menara. Ketika menara dibangun memang lift belum lagi populer, tidak seperti ketika Masjid Agung Jawa Tengah dibuat.

Melewati halaman Masjid Agung Al Jami Pekalongan kami memasuki serambi, dengan lorong memanjang yang dinaungi oleh langit-langit bergaris ritmis mirip benang laba-laba. Masjid ini dibangun oleh Raden Arjo Wirijo Tumenggung Adinegoro, bupati Pekalongan ketiga, pada 1852 M. Saat itu masjid berukuran 35x35 meter dengan sembilan pintu besar, duabelas jendela, ruang imam dan kubah untuk khatib.

masjid agung al jami pekalongan

Gapura pada bagian tengah serambi Masjid Agung Al Jami Pekalongan berbentuk segi empat dengan menara dan kubah kecil di setiap pojoknya serta lubang masuk lengkung. Agak jauh di atas belakang terlihat puncak atap bangunan utama masjid yang berbentuk limasan tumpang. Arsitektur masjid ini menggabungkan gaya tradisional Jawa dengan gaya Timur Tengah.

Meskipun sudah jauh dari pusat pemerintahan, namun sekitar Masjid Agung Al Jami Pekalongan dan alun-alun tetap menjadi pusat keramaian dan tempat favorit pejalan. Itu karena di sisi utara alun-alun terdapat warung makan Garang Asem H Masduki yang terkenal serta kuliner lainnya, sejumlah bank, serta di sisi Timur terdapat Plaza Pekalongan, lapangan tenis dan basket.

Nama masjid ini sebelumnya adalah Masjid Besar Pekalongan, yang berubah menjadi Masjid Agung Al Jami Pekalongan pada 1968 atas saran Habib Ali bin Ahmad Al Atas. Di telinga saya, nama Masjid Besar Pekalongan terdengar lebih nyaman dan lebih membumi. Kebiasaan memberi nama Arab pada masjid, meski artinya baik, mungkin perlu dipertimbangkan lagi.

Tradisi yang unik dan baik, karenanya patut patut dicontoh, adalah pengaturan shalat tarawih. Shalat tarawih dimulai secara bersama, namun setelah rakaat kedelapan jamaah shaf 11 rakaat mundur membentuk shaf sendiri dan melaksanakan shalat witir tiga rakaat. Sedangkan jamaah di shaf depan melanjutkan shalat tarawih hingga selesai 23 rakaat.

Ruang utama Masjid Agung Al Jami Pekalongan memiliki pilar-pilar kayu dan ornamen yang masih asli, diperkuat 22 pilar beton penyangga. Lengkung di tengah adalah tempat imam, di sebelah kanan tempat khatib, dan lengkung kubah di kiri dibangun pada 3 Juni 1907 oleh Bupati Adipati Aryonotodirjo untuk tempat bupati saat shalat Jum'at dan shalat Hari Raya.

Langit ruangan yang tinggi, dibantu dengan putaran kipas angin dalam jumlah banyak, membuat hawa di ruangan ini terasa cukup sejuk. Lantai keramik masjid yang biasanya sangat dingin telah tertutupi sebahagiannya dengan karpet sajadah warna dominan hijau dan ornamen putih. Tak seperti kebanyakan masjid, tak terlihat orang tiduran di dalam ruangan.


Masjid Agung Al Jami Pekalongan

Alamat : Jl. KH. Wahid Hasyim, Pekalongan, Jawa Tengah. Lokasi GPS : -6.8903841, 109.6754998, Waze. Hotel di Pekalongan, Tempat Wisata di Pekalongan, Peta Wisata Pekalongan.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Desember 18, 2019.