Jawa Tengah, Kuliner, Pekalongan, Wisata

Garang Asem H. Masduki Pekalongan

Hal pertama yang kami lakukan setelah dari Stasiun Pekalongan, setiba di kota ini dengan kereta pagi dari Gambir, adalah mencari tempat makan siang. Supir rental mobil (Bima Sakti, Dodi 0856 4004 5111) yang menjemput ternyata membawa kami ke Garang Asem H. Masduki Pekalongan yang berada di sisi sebelah utara Alun-alun.

Garang Asem H. Masduki Pekalongan merupakan kuliner yang wajib dicicip ketika berkunjung ke kota ini. Mungkin karena tiba sebelum jam 12 siang, kami bisa parkir di samping kiri rumah makan atau di sisi barat. Ketika di hari lain datang lagi, kami harus parkir di tepi alun-alun.

Rumah makannya sederhana saja, namun cukup luas karena tersambung pada dua sisi, dengan pintu masuk di sisi barat dan timur. Kami masuk dari pintu barat dan duduk di atas sebuah bangku kayu panjang, tepat di depan bakul nasi dan tempat menyiapkan makanan. Di kali kedua kami duduk di sisi timur yang menyediakan sejumlah meja dan bangku terpisah.

garang asem h masduki pekalongan

Penampakan rumah makan Garang Asem H. Masduki Pekalongan dilihat dari bangku panjang tempat kami duduk. Bakul nasi besar dan piring serta perlengkapannya tepat berada di depan kami, dan lauk-pauk tambahan dijejer pada meja di sebelah kiri. Pria berbaju biru bergaris adalah yang menerima pesanan dan sekaligus menyiapkan makanan yang dipesan.

Rumah Makan Garang Asem H. Masduki di dekat alun-alun ini merupakan lokasi pertama sejak berdiri pada 1959, sebelum dibukanya cabang di Jl KH Mas Mansyur pada 2008. Cabang itu kini pindah ke Jl Jend Sudirman 169. Mengikuti yang ditawarkan, kami pesan garang asem, megono, nasi, dan telur pindang. Tomat pete kami tambah pada kunjungan kedua.

Sepiring Garang Asem Telor H. Masduki Pekalongan dihargai Rp. 20.000, dan tanpa telor pindang Rp.16.000 saja, ditambah nasi putih Rp.4.000, dan sepiring tomat pete seharga Rp.3.000. Ada pula otak, tengiri, sriping, dan sotong / cumi-cumi. Untuk minumnya ada es jeruk (Rp. 5.500) atau jeruk panas (Rp.5.000), dan es teh serta teh panas.

garang asem h masduki pekalongan

Sepiring Garang Asem H. Masduki Pekalongan disajikan dengan daging sapi yang cukup melimpah, cabe hijau utuh, sepotong telor pindang bulat, dan kuah yang mengendap sehingga bagian atas lebih bening. Kualitas dagingnya baik, sangat empuk, dengan sedikit lemak. Cabe yang buat saya "mengerikan" saya singkirkan sebelum mulai menyantapnya.

Sesuai judul makanannya, rasa kuah garang asemnya terasa menyegarkan ketika melewati tenggorokan, merayap hingga sampai ke perut, dengan sedikit rasa pedas, meski cabenya telah saya singkirkan. Nikmat, dan karena itulah dengan senang hati saya kembali lagi ke tempat ini untuk menemani saudara tua saya yang datang belakangan ke Pekalongan.

Cukup menarik penampakan nasi megono yang menjadi pelengkap bagi menu Garang Asem H. Masduki. Megono dibuat dari potongan kecil nangka muda yang dikukus dengan campuran bumbu kecombrang, kencur, cabai dan sejumlah bumbu lainnya serta parutan kelapa.

Rasanya enak juga, berbeda dengan rasa nangka muda pada gudeg yang lebih manis dan potongannya berukuran lebih besar. Bagaimana pun namanya sayur, biar tak enak atau pahit sekalipun tetap saja dimakan orang. Bermula dari konsep bahwa sayur itu perlu bagi tubuh, dan kemudian menjadi terbiasa makan, meski bukan untuk dinikmati rasanya.

Jika malas keluar dari kamar hotel, anda bisa menyantap Garang Asem H. Masduki Pekalongan dengan menghubungi layanan pesan kirim di 0285-4412100. Jika yang di alun-alun terlihat sederhana, maka yang Jl Jend Sudirman tampaknya ditata lebih berselera, serta menyediakan tempat makan bersama dengan kapasitas 15 - 40 orang, dilengkapi hot spot.


Garang Asem H. Masduki Pekalongan

Alamat : Kompleks Travel Alun-alun Kota Pekalongan. Telp 0285-7893568. Lokasi GPS : -6.8899607, 109.6760295, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Jam buka : 06:30 - 22:00. Selama bulan puasa buka 16:30-02:30. Hotel di Pekalongan, Tempat Wisata di Pekalongan, Peta Wisata Pekalongan.
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Desember 26, 2019.