Malam masih muda ketika tiba di RM Soto Bang Dul Pekalongan Jl Dr Sutomo, depan Asrama Brimob Kota Pekalongan. Meskipun tidak terlalu besar, namun tersedia meja kursi yang cukup untuk puluhan orang. Mungkin kami tiba awal sehingga banyak meja kursi yang terlihat kosong.
RM Soto Bang Dul Pekalongan merupakan Tempat Wisata Kuliner di Pekalongan yang sering dikunjungi pejalan karena salah satu warung makan tertua di kota ini yang menyediakan Tauto, (Tauco Soto), soto bumbu tauco. Meski saya tak suka tauco, namun ada rasa ingin tahu juga.
Setelah masuk ke dalam rumah makan dan memilih tempat duduk agak jauh ke dalam, kami pun memilih makanan dari menu yang tersedia. Saya memilih soto ayam dengan kuah biasa tanpa tauco, sedangkan yang lainnya memilih soto daging dengan bumbu tauco. Selain ayam dan daging sapi, bisa pula menambahkan jeroan, juga bisa memilih nasi atau lontong.
Penataan meja kursi di RM Soto Bang Dul Pekalongan yang baik, dengan jarak antar meja cukup longgar. Meja dan kursi kayunya terlihat bersih, cukup nyaman dan kokoh. Di setiap meja sudah disediakan pelengkap penyedap makanan standar seperti kecap dan cabai. Kaleng krupuk diletakkan pada meja yang merapat pada dinding tembok sebelah kanan.
Pada dinding tembok sebelah kanan itu juga menempel dokumentasi foto memperlihatkan sejumlah pesohor yang pernah makan di RM Soto Bang Dul yang sudah lebih dari 20 tahun berjualan di tempat ini. Kurun waktu sebuah usaha yang cukup panjang, berawal dari warung sederhana hingga sekarang ruangannya terlihat cukup representatif seperti ini.
Konon pada awalnya penjual tauto di Pekalongan adalah orang Tionghoa bergaya rambut kucir yang berjalan kaki dari kampung ke kampung dengan memikul dagangannya dibantu oleh seorang pribumi. Selain RM Soto Bang Dul, di Pekalongan ada banyak warung yang menyediakan soto tauto ini, bahkan ada yang telah turun temurun berjualan selama lebih dari 30 tahun.
Semangkuk Soto Tauto Daging Bang Dul Pekalongan memiliki rupa kuah berwarna keruh kemerahan yang sudah lebih dulu diberi bumbu tauco. Terlihat membangkitkan selera memang. Di dalamnya ada bihun, potongan daging sapi yang lunak, daun bawang, seledri, dan bila suka bisa pula ditambahkan dengan usus dan kulit goreng kering yang rasanya gurih.
Seporsi soto ayam Bang Dul dengan kuah tanpa tauco menjadi pilihan saya. Memang sampai saat itu lidah dan saraf perasa saya masih belum bisa menerima tauco, hanya sempat mencicipi sedikit kuahnya yang rasa tauconya sangat terasa, selain pedasnya. Rasa soto ayamnya standar saja, cukup enak dan bisa diterima lidah dan hangat di perut.
Namun Wid yang memesan semangkuk tauto daging rupanya tak bisa menghabiskan seporsi makanannya, karena kuah tautonya agak terlalu pedas buat lidahnya. Memesan nasi terpisah bisa membantu menikmati tauto dengan lebih baik, apalagi buat mereka yang tak terlalu suka masakan pedas. Dengan rasa pedas seperti itu mungkin lebih cocok untuk makan siang.
Sejumlah gorengan juga disediakan di meja. Ada pula makanan kecil serta beberapa jenis kerupuk. Bumbu tauco disediakan pula bagi mereka yang masih ingin menambahnya.
RM Soto Bang Dul Pekalongan sudah buka melayani pengunjung sejak pukul 07.30 pagi, dan berlanjut hingga rumah makan tutup jam 8 malam. Selain di tempat kami makan, ada pula cabangnya di Jl. Dr. Cipto No.119, di depan Pasar Batik Setono Pekalongan. Penggemar soto tauto Pekalongan juga bisa menemukan soto khas ini di sejumlah tempat di Jakarta.
RM Soto Bang Dul Pekalongan merupakan Tempat Wisata Kuliner di Pekalongan yang sering dikunjungi pejalan karena salah satu warung makan tertua di kota ini yang menyediakan Tauto, (Tauco Soto), soto bumbu tauco. Meski saya tak suka tauco, namun ada rasa ingin tahu juga.
Setelah masuk ke dalam rumah makan dan memilih tempat duduk agak jauh ke dalam, kami pun memilih makanan dari menu yang tersedia. Saya memilih soto ayam dengan kuah biasa tanpa tauco, sedangkan yang lainnya memilih soto daging dengan bumbu tauco. Selain ayam dan daging sapi, bisa pula menambahkan jeroan, juga bisa memilih nasi atau lontong.
Penataan meja kursi di RM Soto Bang Dul Pekalongan yang baik, dengan jarak antar meja cukup longgar. Meja dan kursi kayunya terlihat bersih, cukup nyaman dan kokoh. Di setiap meja sudah disediakan pelengkap penyedap makanan standar seperti kecap dan cabai. Kaleng krupuk diletakkan pada meja yang merapat pada dinding tembok sebelah kanan.
Pada dinding tembok sebelah kanan itu juga menempel dokumentasi foto memperlihatkan sejumlah pesohor yang pernah makan di RM Soto Bang Dul yang sudah lebih dari 20 tahun berjualan di tempat ini. Kurun waktu sebuah usaha yang cukup panjang, berawal dari warung sederhana hingga sekarang ruangannya terlihat cukup representatif seperti ini.
Konon pada awalnya penjual tauto di Pekalongan adalah orang Tionghoa bergaya rambut kucir yang berjalan kaki dari kampung ke kampung dengan memikul dagangannya dibantu oleh seorang pribumi. Selain RM Soto Bang Dul, di Pekalongan ada banyak warung yang menyediakan soto tauto ini, bahkan ada yang telah turun temurun berjualan selama lebih dari 30 tahun.
Semangkuk Soto Tauto Daging Bang Dul Pekalongan memiliki rupa kuah berwarna keruh kemerahan yang sudah lebih dulu diberi bumbu tauco. Terlihat membangkitkan selera memang. Di dalamnya ada bihun, potongan daging sapi yang lunak, daun bawang, seledri, dan bila suka bisa pula ditambahkan dengan usus dan kulit goreng kering yang rasanya gurih.
Seporsi soto ayam Bang Dul dengan kuah tanpa tauco menjadi pilihan saya. Memang sampai saat itu lidah dan saraf perasa saya masih belum bisa menerima tauco, hanya sempat mencicipi sedikit kuahnya yang rasa tauconya sangat terasa, selain pedasnya. Rasa soto ayamnya standar saja, cukup enak dan bisa diterima lidah dan hangat di perut.
Namun Wid yang memesan semangkuk tauto daging rupanya tak bisa menghabiskan seporsi makanannya, karena kuah tautonya agak terlalu pedas buat lidahnya. Memesan nasi terpisah bisa membantu menikmati tauto dengan lebih baik, apalagi buat mereka yang tak terlalu suka masakan pedas. Dengan rasa pedas seperti itu mungkin lebih cocok untuk makan siang.
Sejumlah gorengan juga disediakan di meja. Ada pula makanan kecil serta beberapa jenis kerupuk. Bumbu tauco disediakan pula bagi mereka yang masih ingin menambahnya.
RM Soto Bang Dul Pekalongan sudah buka melayani pengunjung sejak pukul 07.30 pagi, dan berlanjut hingga rumah makan tutup jam 8 malam. Selain di tempat kami makan, ada pula cabangnya di Jl. Dr. Cipto No.119, di depan Pasar Batik Setono Pekalongan. Penggemar soto tauto Pekalongan juga bisa menemukan soto khas ini di sejumlah tempat di Jakarta.
RM Soto Bang Dul Pekalongan
Alamat : Jl Dr. Sutomo, Pekalongan. Lokasi GPS : -6.9038749, 109.6337924, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Pekalongan, Tempat Wisata di Pekalongan, Peta Wisata Pekalongan.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.