Manado, Monumen, Sulawesi Utara

Tugu Peringatan Pendaratan Batalyon Worang Manado

Diantara monumen dan patung yang tersebar di Kota Manado, Tugu Peringatan Pendaratan Batalyon Worang Manado adalah satu-satunya monumen yang menjadi tengara operasi militer sebuah kesatuan tentara yang saya temui. Tugu Peringatan Pendaratan Batalyon Worang ini berada di Kelurahan Wenang Utara, Kecamatan Wenang, di pusat Kota Manado.

Batalyon Worang merupakan salah satu Batalyon dibawah Markas Besar Angkatan Darat yang sebelumnya bernama Batalyon B pada Brigade 16 TNI AD, dibawah pimpinan Mayor Hein Victor Worang (dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI-AD), yang ditugaskan ke Manado untuk mempertahankan keutuhan negara kesatuan RI dari gerakan separatis.

Batalyon Worang terdiri dari 7 kompi, yaitu Kompi Yuus Somba, Utu Lalu, Wim Tenges, Wuisan, Andi Odang, John Ottay, dan Kompi Wim Yoseph (Kompi Markas), dengan Kepala Staf Batalyon Kapten Rory. Pasukan Batalyon Worang berjumlah sekitar 1.100 orang.

Tugu Peringatan Pendaratan Batalyon Worang Manado

Sudut pandangan dari arah depan pada Tugu Peringatan Pendaratan Batalyon Worang Manado yang seingat saya menghadap ke arah selatan, arah ke Jalan Sam Ratulangi dan Jalan Suprapto di belakangnya. Tugu ini berada di tengah pertigaan, yang jika ke arah kanan sejauh 100 meter akan sampai ke Taman Kesatuan Bangsa.

Adalah mustahil untuk memasang seluruh personel batalyon yang jumlahnya seribuan itu, sehingga hanya sekitar 7 atau 8 personel yang digambarkan pada tugu. Sebuah batalyon umumnya dipimpin seorang Mayor (senior) atau Letnan Kolonel. Setiap kompi terbagi lagi menjadi beberapa peleton, dan setiap peleton terbagi lagi menjadi beberapa regu.

Tugu Peringatan Pendaratan Batalyon Worang Manado

Pandangan pada sisi yang agak berbeda, memperlihatkan bahwa bukan hanya persone pria yang dibuatkan patungnya, namun setidaknya ada dua personel wanita pada dua patung paling kanan. Senapan yang digunakan oleh para tentara itu jenisnya bermacam-macam.

Sosok Mayor Hein Victor Worang tampaknya digambarkan pada patung yang menggunakan baret sebagai penutup kepalanya, dengan sebuah pestol diselipkan di pinggangnya. Semua personel lainnya menggunakan sejenis topi yang ujung depan dan belakangnya menyempit.

Tugu Peringatan Pendaratan Batalyon Worang Manado

Pandangan pada Tugu Peringatan Pendaratan Batalyon Worang Manado dengan ditarik sedikit ke belakang, memperlihatkan tanaman perdu yang tumbuh subur pada taman kecil yang berada di depan patung. Cukup banyak bangunan penting yang lokasinya tak jauh dari tugu peringatan ini.

Jika ditarik garis lurus, maka lokasi tugu hanya berjarak sekitar 340 meter dari tepian pantai, melewati Kantor Polresta Manado dan Marina Plaza. Pendaratan umumnya dikaitkan aksi militer dengan menggunakan kapal perang, sehingga memang mestinya berada tidak jauh dari tepian pantai.

Pandangan utuh pada Tugu Peringatan Pendaratan Batalyon Worang Manado akan memperlihatkan prasasti nama tugu yang dilekatkan pada dudukan beton penyangga. Menurut catatan, Batalyon Worang ditugaskan dalam berbagai operasi militer, diantaranya di daerah Jawa Timur, Jakarta, Makassar, Ambon, dan Manado.

Ketika mendarat di Manado, Komando Belanda/KNIL setempat tidak menghalangi Batalyon Worang untuk menguasai Sulawesi Utara. Setelah menguasai Manado, Batalyon Worang Batalyon Worang pun dikirim ke Maluku untuk bergabung dalam operasi militer menumpas Republik Maluku Selatan (RMS).

HV Worang lahir di Tontalete pada 12 Maret 1919, dan merupakan putera Minahasa pertama yang menjadi Jenderal TNI AD bintang satu dan bintang dua, yang diperolehnya pada Januari 1965 dan July 1971. Pada tanggal 2 Maret 1967 Mayjen Hein Victor Worang dilantik menjadi Gubernur Sulawesi Utara berdasarkan SK Presiden No. UP 6/1/28-212 bertanggal 23 Februari 1972. Jabatan Gubernur Sulut ini dijalankannya hingga 21 Juni 1978. HV Worang meninggal dunia pada 1982 dalam usia 63 tahun.


Tugu Pendaratan Batalyon Worang

Kota Manado, Sulawesi Utara. Lokasi GPS: 1.492148, 124.8396635, Waze. Rujukan : Tempat Wisata di Manado, Hotel di Manado, Peta Wisata Manado


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Agustus 30, 2020.