Manado, Monumen, Sulawesi Utara

Tugu Perang Dunia II Manado Sulawesi Utara

Saat baru tiba, kami sudah melewati jalan di samping Tugu Perang Dunia II Manado ini, namun tidak berhenti karena urusan perut tampaknya lebih mendesak. Pada kali yang kedua melewati jalan itu, hampir saja tugu ini terlewatkan lagi, beruntung saya menengok ke kanan dan melihat bangunan tugu yang menjulang tinggi itu.

Pengemudi mobil pun saya minta untuk menghentikan kendaran dan menepi di pinggiran jalan terdekat ke lokasi. Kami pun turun dari kendaraan dan berjalan kaki menyeberang jalan lalu untuk masuk ke area Tugu Perang Dunia II Manado melalui sebuah pagar yang setengah tertutup dan tergenang air sisa hujan beberapa waktu sebelumnya.

Tugu Perang Dunia II Manado bisa dikatakan berada dalam satu kompleks yang cukup luas dimana terdapat pula bangunan Gereja Sentrum Manado, yaitu Gereja Masehi Injil di Minahasa. Jika menggunakan kendaraan sendiri dan melihat sesuatu yang menarik, baiknya memang jangan ditunda. Berhenti saja, dan datangi, karena besar kemungkinan akan terlupa dan baru ingat setelah terlambat.

Tugu Perang Dunia II Manado

Pemandangan pada Tugu Perang Dunia II yang berada tepat di sebelah gedung Gereja Sentrum Manado. Tugu yang menjulang tinggi itu tampak agak kurang terurus dengan dinding yang mulai kusam dan undak-undakan yang menua, barangkali setua ingatan orang tentang drama kehidupan yang berlangsung selama Perang Dunia II.

Sebuah spanduk yang terpasang di tiang tugu pada hemat saya tidak semestinya berada di sana, karena selain tidak menghargai makna Tugu Perang Dunia II ini, juga merusak pemandangan bagi wisatawan yang sedang berkunjung ke sana. Namun dengan kondisi seperti itu, dan lingkungan yang saat itu masih kurang mendukung, saya tak yakin ada banyak wisatawan yang mampir ke sana.

Secara umum, wisata sejarah dan peninggalan masa lalu lebih sedikit peminatnya dibandingkan dengan wisata alam, dan lebih kalah jauh lagi jika disandingkan dengan wisata modern, apalagi jika penataan dan fasilitasnya dibuat seadanya dan sama sekali tidak menarik bahkan buat pecinta sejarah sekali pun.

Tugu Perang Dunia II Manado

Pandangan pada puncak Tugu Perang Dunia II ketika sebuah pesawat sedang melintas di angkasa jauh di atasnya. Membayangkan jika saja saat itu perang dunia masih berlangsung, maka melihat pesawat terbang di angkasa mungkin yang terpikir adalah akan terjadi pengeboman, apalagi jika ada beberapa pesawat melintas sekaligus.

Penggunaan senjata pembunuh modern di udara, laut dan darat membuat jumlah korban mati pada Perang Dunia II sungguh sangat luar biasa. Wikipedia menyebut bahwa total jumlah korban selama Perang Dunia II mencapai 62.537.400 orang, terbanyak ada Uni Soviet (23 juta), China (10 juta), Jerman (7,5 juta), Polandia (5,6 juta), dan Indonesia (4 juta).

Saat itu cukup banyak anak-anak menggunakan area di sekitar Tugu Perang Dunia II Manado sebagai tempat bermain. Ada yang bersepeda, bermain bola, atau sekadar bercanda bertukar cerita. Tugu ini tampaknya merupakan tempat yang populer bagi anak-anak. Mereka sepertinya telah terbiasa berpose di depan kamera, sehingga tanpa diberi pengarahan apa pun mereka bergaya dengan hebohnya, tanpa rasa sungkan sama sekali.

Tugu Perang Dunia II Manado

Tugu Perang Dunia II Manado Sulawesi Utara, dengan Gereja Sentrum Manado di sebelahnya, bisa menjadi pengingat kekejaman sebuah perang, baik perang lokal antar suku, apalagi perang dunia yang mengerahkan seluruh mesin pembunuh massal paling modern pada masanya dengan korban yang jauh lebih dahsyat. Namun orang selalu mengulang kesalahan, dan karenanya perang akan selalu terjadi, cepat atau lambat.

Di tempat dimana Gereja Sentrum berada, sebelumnya berdiri gereja tertua di Kota Manado yang bernama Gereja Besar Manado. Gereja itu hancur terkena bom pada saat Perang Dunia II berlangsung. Tugu Perang Dunia II ini dibangun di sebelah kiri bangunan Gereja Besar Manado yang sudah hancur, sebagai tengara terjadinya peristiwa pemboman itu. Gedung Gereja Sentrum Manado dibangun pada tahun 1952 di atas reruntuhan bangunan Gereja Besar Manado yang bersejarah.

Di lingkungan dimana terdapat bangunan atau tempat bersejarah yang tidak terawat bisa merupakan indikasi inkompetensi, ketidakpedulian, atau ketidakberdayaan lembaga terkait dalam menjaga dan merawat bangunan itu.

Semoga saja dinas dan pihak terkait segera bertindak untuk memperbaiki kondisi Tugu Perang Dunia II ini, mempercantik area di sekitarnya, serta membuat prasasti berisikan sejarah berkaitan dengan dibangunnya Tugu Perang Dunia II ini, agar memberi kesan mendalam bagi para wisatawan. Bagaimana pun, sempatkan waktu untuk berkunjung ke Tugu Perang Dunia II jika anda sedang berada di Kota Manado. Semoga saja masih ada tugunya.


Tugu Perang Dunia II Manado

Alamat: Jl. Sarapung No. 1, Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Manado. Lokasi GPS : 1.4898877, 124.840782, Waze. Rujukan : Tempat Wisata di Manado, Hotel di Manado, Peta Wisata Manado


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Agustus 29, 2020.