Tulisan Padang Savana Gunung Bromo Probolinggo ini lama sekali terbitnya oleh sebab kunjungan ke sana terjadi pada penghujung musim kemarau, sehingga padang rumput Gunung Bromo tampak kering sepanjang mata memandang. Tak sebagaimana keindahan savana yang sempat saya lihat dalam foto beberapa waktu sebelumnya.
Sempat terpikir bahwa jika saja ada orang teledor membuang secara sembarangan puntung rokok yang baranya masih menyala, atau ada petir menyambar maka savana Bromo bisa berubah menjadi padang api raksasa. Namun petir tak akan menyambar di musim kering oleh karena tak akan ada gumpalan awan mengambang yang mengandung air hujan di sana. Sukur pula tak ada perokok majenun yang membuang bara puntungnya di sana.
Adalah ketika dalam perjalanan di pagi buta menuju ke Gunung Penanjakan dari tempat kami menginap untuk melihat fajar di kawasan Gunung Bromo kami bar melakukan negosiasi dengan supir soal tambahan ongkos sewa mobil ke Lautan Pasir dan Savana. Kesepakatan tambahan ongkos ternyata bisa tercapai sehingga kami bisa berkunjung ke semua tempat itu.
Sepanjang mata memandang hanya terlihat hamparan rumput kering pada dataran lembah sangat luas di Padang Savana Gunung Bromo Probolinggo yang diapit oleh dua bukit tinggi yang masih relatif menghijau. Bukit yang berada di sebelah kiri terlihat sangat terjal dengan dinding cadas tampak jelas memanjang pada lerengnya yang curam.
Sementara dinding bukit yang berada di sebelah kanan pada foto terlihat lebih landai dan ada sejumlah bukit kecil mulus yang terkenal dengan sebutan Bukit Teletubbies oleh sebab mirip dengan bukit yang sering muncul pada film televisi anak-anak yang terkenal itu.
Panorama Padang Savana Gunung Bromo Probolinggo pada arah sebaliknya dari foto sebelumnya, memperlihatkan tempat dimana jip yang kami tumpangi tengah parkir, dengan dua teman masih ada di sana, di area yang relatif bersih dari semak rumput. Tebing curam itu kini berada di sebelah kanan, dan tebing landai yang terlihat mulus berada di sebelah kiri.
Lantaran memang buta jalanan Bro, kami menyerahkan sepenuhnya pada pak supir soal di mana di Savana Gunung Bromo kita mesti berhenti, dan ia membawa kami ke titik ini dengan memutari Kaldera Tengger ke arah selatan. Mungkin karena di titik inilah banyak pejalan berhenti untuk menikmati panorama savana, dan karena di sana ada Bukit Teletubbies yang dikelilingi hamparan rumput luas, jika saja datang di musim penghujan.
Pemandangan pada perbukitan terjal dengan sabuk karang terlihat mencuat panjang pada dinding tebing yang relatif masih hijau, sehingga cukup kontras dengan Padang Rumput Savana Gunung Bromo Probolinggo yang kering gersang. Lembah dimana pada rumput berada dikenal dengan nama Lembah Jemplang oleh penduduk Bromo Tengger.
Pada bukit di bagian atas sana, dengan posisi agak di tengah dan satu lagi agak ke kanan, terlihat ada struktur bangunan yang sepintas terlihat sangat dekat jaraknya dengan tebing curam ini. Panorama dari rumah atau hotel di atas sana itu mestinya sangatlah indah oleh karena menghadap langsung ke arah Gunung Bromo.
Pemandangan gundukan Bukit Teletubbies di tepian Padang Savana Gunung Bromo Probolinggo pada sisi pegunungan yang merupakan bagian dari Kaldera Tengger. Perbukitan di area ini terlihat lebih mulus dan berbukit-bukit di bagian bawahnya ketimbang perbukitan yang berada di seberangnya. Mungkin penyebabnya adalah karena mengandung material lava lebih banyak yang membuatnya menjadi lebih subur.
Teletubbies adalah sebuah acara televisi yang ditujukan bagi penonton anak prasekolah yang populer juga di kalangan masyarakat luas karena seringnya ikut melihat acara itu. Serial yang cukup menghibur ini, yang telah dialihsuarakan ke bahasa Indonesia, ditayang pertama kali mulai 31 Maret 1997 hingga 5 Januari 2001. Teletubbies dibintangi oleh karakter kocak Tinky Winky, Dipsy, Laa Laa dan Po.
Meski datang pada saat yang tak tepat, karena mungkin waktu yang terbaik adalah di penghujung musim penghujan saat hamparan padang rumput sedang subur-suburnya, namun tetap ada kesan tersendiri saat kami berkunjung ke Padang Savana Gunung Bromo Probolinggo. Sayang saja jika tidak mampir ke tempat ini lantaran jaraknya hanya sekitar 3 km dari Lautan Pasir yang kami kunjungi sebelumnya.
Sempat terpikir bahwa jika saja ada orang teledor membuang secara sembarangan puntung rokok yang baranya masih menyala, atau ada petir menyambar maka savana Bromo bisa berubah menjadi padang api raksasa. Namun petir tak akan menyambar di musim kering oleh karena tak akan ada gumpalan awan mengambang yang mengandung air hujan di sana. Sukur pula tak ada perokok majenun yang membuang bara puntungnya di sana.
Adalah ketika dalam perjalanan di pagi buta menuju ke Gunung Penanjakan dari tempat kami menginap untuk melihat fajar di kawasan Gunung Bromo kami bar melakukan negosiasi dengan supir soal tambahan ongkos sewa mobil ke Lautan Pasir dan Savana. Kesepakatan tambahan ongkos ternyata bisa tercapai sehingga kami bisa berkunjung ke semua tempat itu.
Sepanjang mata memandang hanya terlihat hamparan rumput kering pada dataran lembah sangat luas di Padang Savana Gunung Bromo Probolinggo yang diapit oleh dua bukit tinggi yang masih relatif menghijau. Bukit yang berada di sebelah kiri terlihat sangat terjal dengan dinding cadas tampak jelas memanjang pada lerengnya yang curam.
Sementara dinding bukit yang berada di sebelah kanan pada foto terlihat lebih landai dan ada sejumlah bukit kecil mulus yang terkenal dengan sebutan Bukit Teletubbies oleh sebab mirip dengan bukit yang sering muncul pada film televisi anak-anak yang terkenal itu.
Panorama Padang Savana Gunung Bromo Probolinggo pada arah sebaliknya dari foto sebelumnya, memperlihatkan tempat dimana jip yang kami tumpangi tengah parkir, dengan dua teman masih ada di sana, di area yang relatif bersih dari semak rumput. Tebing curam itu kini berada di sebelah kanan, dan tebing landai yang terlihat mulus berada di sebelah kiri.
Lantaran memang buta jalanan Bro, kami menyerahkan sepenuhnya pada pak supir soal di mana di Savana Gunung Bromo kita mesti berhenti, dan ia membawa kami ke titik ini dengan memutari Kaldera Tengger ke arah selatan. Mungkin karena di titik inilah banyak pejalan berhenti untuk menikmati panorama savana, dan karena di sana ada Bukit Teletubbies yang dikelilingi hamparan rumput luas, jika saja datang di musim penghujan.
Pemandangan pada perbukitan terjal dengan sabuk karang terlihat mencuat panjang pada dinding tebing yang relatif masih hijau, sehingga cukup kontras dengan Padang Rumput Savana Gunung Bromo Probolinggo yang kering gersang. Lembah dimana pada rumput berada dikenal dengan nama Lembah Jemplang oleh penduduk Bromo Tengger.
Pada bukit di bagian atas sana, dengan posisi agak di tengah dan satu lagi agak ke kanan, terlihat ada struktur bangunan yang sepintas terlihat sangat dekat jaraknya dengan tebing curam ini. Panorama dari rumah atau hotel di atas sana itu mestinya sangatlah indah oleh karena menghadap langsung ke arah Gunung Bromo.
Pemandangan gundukan Bukit Teletubbies di tepian Padang Savana Gunung Bromo Probolinggo pada sisi pegunungan yang merupakan bagian dari Kaldera Tengger. Perbukitan di area ini terlihat lebih mulus dan berbukit-bukit di bagian bawahnya ketimbang perbukitan yang berada di seberangnya. Mungkin penyebabnya adalah karena mengandung material lava lebih banyak yang membuatnya menjadi lebih subur.
Teletubbies adalah sebuah acara televisi yang ditujukan bagi penonton anak prasekolah yang populer juga di kalangan masyarakat luas karena seringnya ikut melihat acara itu. Serial yang cukup menghibur ini, yang telah dialihsuarakan ke bahasa Indonesia, ditayang pertama kali mulai 31 Maret 1997 hingga 5 Januari 2001. Teletubbies dibintangi oleh karakter kocak Tinky Winky, Dipsy, Laa Laa dan Po.
Meski datang pada saat yang tak tepat, karena mungkin waktu yang terbaik adalah di penghujung musim penghujan saat hamparan padang rumput sedang subur-suburnya, namun tetap ada kesan tersendiri saat kami berkunjung ke Padang Savana Gunung Bromo Probolinggo. Sayang saja jika tidak mampir ke tempat ini lantaran jaraknya hanya sekitar 3 km dari Lautan Pasir yang kami kunjungi sebelumnya.
Padang Savana Gunung Bromo
Alamat : Kaldera Bromo Tengger, Probolinggo, Jawa Timur. Lokasi GPS : -7.9769153, 112.9540443, Waze. Rujukan : Tempat Wisata di Probolinggo, Peta Wisata Probolinggo, Hotel di Bromo . Hotel di Probolinggo.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.