Air Terjun, Bogor, Jawa Barat

Curug Cigamea

Curug Cigamea Bogor ada di bagian dalam Taman Nasional Halimun-Salak, Bogor, beberapa menit setelah melewati jalan simpang yang ke Curug Seribu. Curug adalah kosa kata yang bisa dijumpai di daerah Jawa Barat dan sebagian daerah di Jawa Tengah, yang berarti air terjun.

Areal parkir Curug Cigamea Bogor jauh lebih luas dibanding yang ada di Curug Seribu, dan memudahkan pengunjung karena terletak di pinggir jalan utama. Jarak dari area parkir sampai ke lokasi dimana curug berada relatif cukup dekat dan mudah, begitulah kata penjaga loket.

Kenyataannya hanya separuh benar. Memang undakan jalan telah dibuat dengan sangat baik meskipun mengurangi nilai alaminya. Namun jarak dari loket hingga sampai ke lokasi curug tidak bisa dikatakan dekat sebagaimana Curug Cihurang atau Curug Ngumpet. Masih membutuhkan energi yang lumayan banyak untuk sampai ke bawah.

Di sepanjang perjalanan menuruni undakan menuju ke lokasi tempat wisata ini yang memakan waktu sekitar 20 menit perjalanan itu, terlihat di sebelah kiri adalah eloknya pemandangan alam pada daerah perbukitan dan lembah yang menghijau. Pemandangan itu cukup menghibur selagi menata langkah dan nafas, sementara di sebelah kanan dipagari dengan tebing yang tinggi.

Kedua air terjun yang ada di dalam kawasan Curug Cigamea bisa dibilang lumayan tinggi. Namun karena agak berjarak, perlu sebuah lensa wide angle agar bisa terlihat dalam satu frame foto jika ketika diambil dari jarak cukup dekat. Meski kedua air terjun itu lokasinya tak begitu jauh namun karakternya berbeda. Debit airnya tampak kecil, karena memang saat itu tidak berada di puncak musim penghujan.

Kondisi Curug Cigame Bogor ini terlihat masih alami dengan ketinggian tebing rambatan air terjun yang hampir sama. Belum terlihat ada sentuhan manusia pada bagian bawah curug dengan batu besar kecil terserak di tepiannya.

Tidak sebagaimana air terjun kedua yang tebing rambatannya berupa batu gunung, di air terjun Curug Cigamea yang pertama airnya turun di sepanjang tebing tanah liat yang berwarna kuning coklat, sehingga warna air yang ada di kolam bawah curug tidak sejernih seperti pada air terjun yang kedua. Mungkin karena itu tidak ada satu orang pun yang terlihat tengah mandi di sana.

Pada air terjun Curug Cigamea Bogor yang kedua saat itu terlihat beberapa orang muda terlihat tengah menikmati dinginnya air pegunungan yang jernih yang turun dari tebing berbatu. Karena rambatan yang berupa tebing berbatu keras itulah maka air yang terjun ke bawah tidak membawa kotoran sehingga terlihat jernih.

Boleh dikatakan memang bahwa perbaikan pada undakan menuju curug itu mengurangi sentuhan alami perjalanannya, sebagaimana perasaan ketika menapaki tangga buatan ke arah bibir Kawah Gunung Bromo Probolinggo. Namun menurut saya hal itu hanyalah masalah rancangan tangga dan pemilihan bahan yang dipakai, yang baiknya dibuat sedekat mungkin dengan alam.

Pada air terjun Curug Cigame Bogor yang pertama, yang dindingnya berlapis tanah liat, rambatan airnya berundak-undak, sehingga curah air terjunnya relatif sudah menjadi lemah ketika sampai ke kolam yang ada di dasarnya. Namun pada puncak musim hujan dengan debit air yang jauh lebih tinggi maka kekuatannya bisa berlipat.

Saat itu tak ada warung yang buka di sekitar lokasi air terjun sehingga tak bisa membeli minuman meskipun tenggorakan terasa agak kering. Mungkin karena hari sudah menjelang sore, dan mungkin pula karea pengunjung hari itu tak seramai ketika akhir pekan atau hari libur. Namun warung di dekat parkir tetap buka.

Karena hari sudah sore itu pula sehingga hanya tinggal beberapa orang yang terlihat masih saja menikmati suasana di dekat curug. Beberapa orang itu pun terlihat sudah mulai bersiap-siap untuk meninggalkan tempat itu. Tak jelas apakah masih ada pengunjung yang tinggal jika senja telah lewat.

curug cigamea bogor curug cigamea bogor curug cigamea bogor curug cigamea bogor curug cigamea bogor curug cigamea bogor curug cigamea bogor

Setelah mengambil beberapa gambar, saya pun memulai perjalan pendakian meninggalkan area Curug Cigamea dengan langkah seperti Zombie, menapaki dengan pelan dan teratur satu persatu tangga ke atas ke arah tempat parkir, namun teknik ini ternyata tidak terlalu bermanfaat ketika cadangan energi sudah sangat tipis.

Lokasi Curug Cigamea berada di dalam Kawasan Taman Nasional Halimun-Salak Bogor, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Bogor Kabupaten. Lokasi GPS : -6.694529, 106.68569, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Jam buka : 07.00 - 17.00. Harga tiket masuk : Rp.4.000. Petunjuk Jalan. Hotel di Bogor, Hotel di Bogor Kota, Peta Wisata Bogor, Tempat Wisata di Bogor.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Februari 23, 2021.