Langsung ke konten utama

Ngarai Sianok Bukittinggi

Ngarai Sianok Bukittinggi adalah sebuah tebing jurang yang tinggi dan lembah lebar yang datar memanjang, sebuah keajaiban alam yang indah dan harus dilihat oleh para pejalan ketika berkunjung ke Bukittinggi, Sumatera Barat. Keindahan Ngarai Sianok dapat dilihat dan dinikmati, baik dari Taman Panorama maupun dari beberapa tempat lain di sekitar Bukittinggi dan Koto Gadang.

Di tepian pagar yang menandai batas dengan tebing Ngarai Sianok terdapat deretan lukisan para seniman setempat yang menggambarkan keindahan alam Ngarai Sianok dan kebudayaan Minangkabau. Di sebuah kios di tepi jalan menuju dek pandang Ngarai Sianok di Taman Panorama, saya berhenti sejenak untuk melihat seorang pelukis yang tengah menorehkan kuasnya ke atas sebidang kanvas, menggambarkan keindahan alam yang luar biasa.

Dari dek pengamatan Ngarai Sianok yang berada di ujung Taman Panorama pengunjung bisa mendapatkan sudut pandang luas ke arah ngarai. Kios-kios di sepanjang tepian jalan menuju dek pengamatan Ngarai Sianok ini selain menjual lukisan, juga menawarkan benda-benda cinderamata dan benda budaya lainnya, baik buatan lokal maupun yang berasal dari luar daerah, serta ada pula kain-kain tenun tradisional setempat.

ngarai sianok bukittinggi

Batang Sianok, yang berarti sungai yang jernih, terlihat mengalir berkelok-kelok di dasar lembah Ngarai Sianok yang sangat subur itu. Kabarnya Batang Sianok ini bisa disusuri dengan menumpang kano atau kayak dari Desa Lambah sampai Desa Sitingkai Batang Palupuh dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam. Boleh dicoba jika hendak mengucurkan sedikit adrenalin.

Pemandangan Ngarai Sianok yang indah itu selain bisa dilihat dari dek pengamatan Taman Panorama juga bisa dari banyak titik lainnya di sepanjang pinggiran Taman Panorama dan Lobang Jepang.

Lebih dari dua puluh lima tahun lalu saya pernah berjalan kaki turun dari Koto Gadang, yang terkenal dengan kerajinan perak dan tempat lahir beberapa tokoh terkenal seperti KH Agus Salim, menuju dasar lembah Ngarai Sianok dengan meniti janjang saribu yang berakhir di Bukittinggi.

ngarai sianok bukittinggi

Sepotong area lembah di dasar Ngarai Sianok yang terlihat sangat subur, dilihat dengan lensa tele 200mm dari Taman Panorama. Permukiman penduduk dan pemandangan sawah dengan bulir-bulir padi yang yang menguning menambah keindahan Ngarai Sianok, terutama jika cuaca sedang sangat bersahabat.

Ketinggian Ngarai Sianok mencapai 100 meter dengan panjang lembah 15 km, membujur dari Koto Gadang di Selatan sampai di Sianok Enam Suku di Utara. Di tepian ngarai masih bisa dijumpai tumbuhan langka seperti Raflesia serta tanaman obat-obatan tradisional.

Lebar lembah di dasar ngarai cukup bervariasi, meski di kebanyakan titik bisa dikatakan sangatlah lebar, di kisaran 200 meter. Namun ada pula setidaknya sebuah celah yang relatif sempit, diapit oleh kaki bukit yang tinggi. Di jaman kolonial, ngarai ini juga dikenal dengan nama karbouwengat atau lubang kerbau, karena waktu itu masih banyak dijumpai kerbau yang berkeliaran di dasarnya.

ngarai sianok bukittinggi

Pemandangan menarik terlihat pada sebuah jembatan yang melintang di atas Batang Sianok di dasar Ngarai Sianok, yang saya lihat dengan menggunakan lensa tele dari dek pengamatan Taman Panorama. Oleh sebab melihat jembatan itulah maka area itu kemudian kami datangi dan sempat mengambil beberapa frame foto di sekitar lokasi itu.

Jembatan ini tampaknya merupakan tapal batas antara wilayah Kota Bukittinggi dengan wilayah Kabupaten Agam. Pada pelengkung besi di ujung jembatan terdapat tulisan "Selamat Datang di Kenagarian Sianok VI Suku"; pada tiang sebelah kiri "Kecamatan IV Koto" dan di tiang kanan "Kabupaten Agam".

Menyusur jalan beraspal yang mulus lebih jauh lagi meninggalkan jembatan di atas Batang Sianok itu, kami menjumpai sebuah jembatan lain, yang dari atasnya terlihat gundukan bukit dengan sebatang pohon tunggal di puncaknya, sementara Gunung Singgalang berdiri gagah kebiruan di latar belakang. Sebuah pemandangan yang unik dan indah.

Di tepian sungai di ujung bawah sana tampak seorang ibu paruh baya sedang asik mencuci pakaian sendirian. Sementara di atasnya terlihat sawah dengan hamparan padi yang telah menguning. Tampaknya akan sangat menyenangkan duduk-duduk di dangau di ujung sawah di bawah Ngarai Sianok, sambil menyeruput minuman hangat ditemani dengan beberapa potong goreng pisang panas, di tengah suasana alam yang hijau tenang.

Saat berkendara balik menuju jalan pulang kami melihat sebuah kios penjualan bahan bakar dan pelumas dengan nama unik yang baru pertama kali saya lihat di tempat ini, Pertamini. Bertahun kemudian nama itu baru saya lihat ada di sejumlha tempat di Jawa. Sayang sekali saya tidak memiliki kesempatan untuk kembali berkunjung ke Koto Gadang, meniti janjang saribu, dan mencoba berpetualang dengan kano di sepanjang aliran Batang Sianok. Semoga anda memiliki kesempatan itu ketika berkunjung ke Ngarai Sianok.


Ngarai Sianok

Alamat : Taman Panorama dan Jembatan, Bukittinggi, Sumatera Barat. Lokasi GPS : -0.3072912, 100.3592813, Waze. Peta Wisata Buittinggi, Tempat Wisata di Bukittinggi, Hotel di Bukittinggi