Semakin lama semakin kesal mendengar soun yang ini, begitulah syair nyleneh yang diiringi musik sederhana namun sangat menggelitik yang beberapa kali saya lihat di TikTok. Siapa pun, setelah mendengarnya, hampir pasti akan dibuat penasaran dan ingin mengetahui siapa pelantun asli dan lagu lengkapnya.
Sebenarnya TikTok sudah menyediakan ikon bundar di pojok kanan bawah yang jika diklik akan membawa kita ke kreator aslinya, namun saya malah mencarinya di YouTube dengan kata kunci seperti judul tulisan ini, lantaran tak tahu apa judul lagunya.
Sempat kesasar ke channel orang yang mereaksi lagu itu, akhirnya ketemu juga video dari penyanyi aslinya. Ketika mendengar suaranya di TikTok, orang dibuat menduga-duga apakah orang yang menyanyikan lagu itu adalah seorang laki-laki, perempuan, anak-anak, atau remaja.
Agaknya banyak orang yang menduga bahwa itu adalah suara laki-laki dusun, demikian pula dugaan saya. Namun ternyata penyanyinya adalah seorang ibu berusia 52 tahun yang berdandan sederhana dan bergaya sambil bergoyang seadanya di depan kamera yang relatif statis.
Lagu nyleneh yang setidaknya dua potongan syair lagunya viral di TikTok itu rupanya berjudul "Yamet Kudasi", plesetan dari Yamete Kudasai, frasa dalam bahasa Jepang yang berarti sudahlah atau berhentilah. Kata soun atau so'un dalam syair "Semakin Lama Semakin Kesal Mendengar Soun Yang Ini" juga plesetan dari kata "sound".
Syair yang satu lagi adalah
"Yamet kudasi, yamet kudasi, bang Yamet parake dasi, bang Yamet parake dasi;
Ara ara kimochi, ara ara kimochi, bang Ara parake peci"
"Parake" berasal dari kata pake atau pakai yang dilafalkan dalam gaya bahasa Sunda, boleh jadi karena pencipta lagunya bernama Dadang, nama yang banyak digunakan oleh orang Sunda, meski ada pula orang Jawa yang juga menggunakannya.
Sedangkan "Ara ara" merupakan kata seru semacam "oh, oh," atau "oalaah" dan "kimochi" dari kata "kimochi ii" yang artinya nyaman. Syairnya dibuat sebagai pantun dengan bunyi suku kata di ujung yang sama.
Yuk kita lihat videonya lengkapnya, sambil jogedan :))
Viralnya Yamet Kudasi ini kembali menjadi bukti telah terjadinya revolusi dalam dunia hiburan, bahwa siapa pun, di mana pun, usia berapa pun, memiliki kesempatan sama untuk jadi viral.
Adalah TikTok, Instragram, YouTube, dan sejenisnya yang telah menembus sekat media yang dulu tak mudah untuk dilewati. Sudah barang tentu garis nasib, keberuntungan, dan timing bisa ikut berperan.
Berikut ini adalah syair lengkap lagu Yamet Kudasi yang pelantunnya bernama Ibu Dewi Ismah Hoeriah itu.
Yamet kudasi, yamet kudasi,
Bang Yamet parake dasi, Bang Yamet parake dasi.
Ara-ara kimochi, ara-ara kimochi,
Bang Ara parake peci, Bang Ara parake peci.
Ini lagu sebuah pantun, tuk menghibur,
menghibur netizen tiktok
Bagi yang merasa senang, marilah,
marilah kita bergoyang, goyang, goyang, goyang, goyang, goyang
Mari bergoyang
Semakin lama, semakin kesal,
Mendengar so'un yang ini, mendengar so'un yang ini
Semakin lama, semakin kesal,
Mendengar so'un yang ini, mendengar so'un yang ini
Jangan didengar, jangan didengar
Jangan didengar, jangan didengar
Jangan didengar, dengar, dengar, dengar, dengar, dengar
Jangan didengar
Begitulah, meski diminta untuk jangan didengar tetap saja diulang-ulang mendengarnya, heheh....
Jangan lelah berjoget.
Sebenarnya TikTok sudah menyediakan ikon bundar di pojok kanan bawah yang jika diklik akan membawa kita ke kreator aslinya, namun saya malah mencarinya di YouTube dengan kata kunci seperti judul tulisan ini, lantaran tak tahu apa judul lagunya.
Sempat kesasar ke channel orang yang mereaksi lagu itu, akhirnya ketemu juga video dari penyanyi aslinya. Ketika mendengar suaranya di TikTok, orang dibuat menduga-duga apakah orang yang menyanyikan lagu itu adalah seorang laki-laki, perempuan, anak-anak, atau remaja.
Agaknya banyak orang yang menduga bahwa itu adalah suara laki-laki dusun, demikian pula dugaan saya. Namun ternyata penyanyinya adalah seorang ibu berusia 52 tahun yang berdandan sederhana dan bergaya sambil bergoyang seadanya di depan kamera yang relatif statis.
Lagu nyleneh yang setidaknya dua potongan syair lagunya viral di TikTok itu rupanya berjudul "Yamet Kudasi", plesetan dari Yamete Kudasai, frasa dalam bahasa Jepang yang berarti sudahlah atau berhentilah. Kata soun atau so'un dalam syair "Semakin Lama Semakin Kesal Mendengar Soun Yang Ini" juga plesetan dari kata "sound".
Syair yang satu lagi adalah
"Yamet kudasi, yamet kudasi, bang Yamet parake dasi, bang Yamet parake dasi;
Ara ara kimochi, ara ara kimochi, bang Ara parake peci"
"Parake" berasal dari kata pake atau pakai yang dilafalkan dalam gaya bahasa Sunda, boleh jadi karena pencipta lagunya bernama Dadang, nama yang banyak digunakan oleh orang Sunda, meski ada pula orang Jawa yang juga menggunakannya.
Sedangkan "Ara ara" merupakan kata seru semacam "oh, oh," atau "oalaah" dan "kimochi" dari kata "kimochi ii" yang artinya nyaman. Syairnya dibuat sebagai pantun dengan bunyi suku kata di ujung yang sama.
Yuk kita lihat videonya lengkapnya, sambil jogedan :))
Viralnya Yamet Kudasi ini kembali menjadi bukti telah terjadinya revolusi dalam dunia hiburan, bahwa siapa pun, di mana pun, usia berapa pun, memiliki kesempatan sama untuk jadi viral.
Adalah TikTok, Instragram, YouTube, dan sejenisnya yang telah menembus sekat media yang dulu tak mudah untuk dilewati. Sudah barang tentu garis nasib, keberuntungan, dan timing bisa ikut berperan.
Berikut ini adalah syair lengkap lagu Yamet Kudasi yang pelantunnya bernama Ibu Dewi Ismah Hoeriah itu.
Yamet kudasi, yamet kudasi,
Bang Yamet parake dasi, Bang Yamet parake dasi.
Ara-ara kimochi, ara-ara kimochi,
Bang Ara parake peci, Bang Ara parake peci.
Ini lagu sebuah pantun, tuk menghibur,
menghibur netizen tiktok
Bagi yang merasa senang, marilah,
marilah kita bergoyang, goyang, goyang, goyang, goyang, goyang
Mari bergoyang
Semakin lama, semakin kesal,
Mendengar so'un yang ini, mendengar so'un yang ini
Semakin lama, semakin kesal,
Mendengar so'un yang ini, mendengar so'un yang ini
Jangan didengar, jangan didengar
Jangan didengar, jangan didengar
Jangan didengar, dengar, dengar, dengar, dengar, dengar
Jangan didengar
Begitulah, meski diminta untuk jangan didengar tetap saja diulang-ulang mendengarnya, heheh....
Jangan lelah berjoget.
Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.