Bali, Gianyar, Pura, Ubud

Puri Saren Ubud Gianyar Bali

Puri Saren Ubud merupakan rumah atau istana bergaya tradisional Bali sebagai tempat kediaman Raja Ubud serta keluarganya yang lokasinya berada di tepi jalan di tengah Kota Ubud, dan saya kunjungi beberapa saat selepas dari Museum Antonio Blanco.

Lokasi dimana Puri Saren Ubud ini berada cukup ramai karena berada di depan pasar, sehingga jika membawa kendaraan sendiri akan cukup repot untuk mencari tempat parkir yang kosong, terutama di hari libur. Jika pun mendapatkan tempat kosong untuk parkir, maka harus berjalan kaki cukup jauh untuk berkunjung ke tempat ini.

Beruntung kami tidak mengendari mobil sendiri, sehingga bisa berhenti tepat di depan gapura paduraksa dengan ukiran dan patung penjaga yang terlihat indah dan megah.

puri saren ubud

Gapura paduraksa Puri Saren Ubud ini sangat tebal, mungkin hampir setebal 1 meter, terbuat dari susunan batu bata merah telanjang dengan ornamen ukir menghias tepian dan bagian-bagian tembok lainnya. Ukiran Kala tampak berada di atas lubang masuk, dan ada satu lagi relief Kala di kiri kanannya menghadap menyudut.

Di depan gapura terdapat sepasang patung raksasa penjaga, serta sepasang lagi berukuran lebih kecil berada dalam relung tembok. Di balik gapura terdapat bale yang digunakan pengunjung untuk beristirahat sambil menikmati suasana di dalam puri.

Patung raksasa di bagian depan itu memegang gada berbentuk segi empat dengan puncak berbentuk kuncup bunga, mengenakan ikat kepala putih, dan memakai sarung kain poleng dengan ornamen bunga berwarna keemasan. Puri Saren Ubud telah dibuka untuk pejalan sejak tahun 1930-an atas perintah raja Ubud, Tjokorda Gde Agung Sukawati (1910—1978).

puri saren ubud

Kori Agung Puri Saren Ubud terlihat sangat indah, dipercayai sebagai pintu tempat keluar masuknya para dewa, biasanya membatasi jaba tengah (bagian tengah) dengan jaba jero (utama mandala, bagian dalam) sebuah pura atau tempat suci.

Pintunya diukir indah dengan warna prada (keemasan), diapit sepasang payung Bali dengan jumbai merah yang berada di belakang arca raksasa berbalut kain kotak hitam putih khas Bali yang disebut saput poleng. Saput adalah bahasa Bali yang berarti selimut, sedangkan ‘poleng’ bermakna belang.

Di atas pintu terdapat relief Kala sebagai penolak bala dan di tembok sebelah kiri terdapat simbol kerajaan yang berwarna keemasan. Di tempat ini kabarnya ada pementasan tarian Bali yang dilakukan setiap malam mulai pukul 19.00.

puri saren ubud

Bagian dalam Puri Saren Ubud dicapai dengan melewati sebuah gapura kecil di samping kanan Kori Agung. Tampak sebuah pendopo bale cukup besar dimana terdapat gamelan Bali, yang di sekelilingnya terdapat patung-patung binatang dengan kepala raksasa dan badan bersayap.

Beberapa patung raksasa bermahkota bersenjatakan gada juga tampak menjaga di bagian depan bale. Masih di area ini terdapat sebuah relief Kala berukuran sangat besar. Kala adalah putera Dewa Siwa yang merupakan dewa penguasa waktu, dan sebagai perlambang bahwa tidak ada manusia yang bisa melawan waktu, karena ketika saatnya tiba maka Kala akan datang menjemput.

Di sisi sebelah kiri area bagian dalam Puri Saren Ubud ini terdapat gapura paduraksa lagi yang menuju ke tempat tinggal pribadi keluarga raja. Gapura ini tidak boleh dimasuki pengunjung, namun saya bisa melihat sebuah patung indah dari kejauhan, yaitu patung Dewi Saraswati, dewi pengetahuan dan kesenian yang juga istri Dewa Brahma.

Patung Dewi Saraswati digambarkan sebagai seorang wanita cantik berbusana kebesaran bertangan empat yang dua tangannya memegang alat musik sitar, satu tangan memegang aksamala (tasbih), dan satu lagi memegang kitab lontar. Patung Dewi Saraswati berdiri diapit oleh binatang tunggangannya berupa hamsa (angsa).

Tjokorda Gde Agung Sukawati adalah Raja Ubud yang terakhir dan memiliki pandangan jauh ke depan, melampuai orang-orang pada masanya, bahkan melampaui sikap banyak orang di masa kini. Ia bukan hanya membuka istana tempat tinggalnya bagi pejalan, ia pun memberikan sebidang tanah bagi Antonio Blanco agar Ubud bisa lebih dikenal oleh dunia luar yang berujung pada kemakmuran bagi rakyatnya.


Puri Saren Ubud

Alamat : Pusat Kota Ubud, Gianyar, Bali. Lokasi GPS : -8.50653, 115.26266, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Harga tiket masuk : gratis. Hotel di Ubud, Hotel di Gianyar, Hotel di Bali, Tempat Wisata di Gianyar, Peta Wisata Gianyar, Tempat Wisata di Bali.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! September 07, 2020.