Bentenan Center Sonder Minahasa Sulawesi Utara merupakan sebuah tempat yang dibangun di tengah lingkungan hijau asri dimana terdapat rumah panggung bergaya Minahasa yang bagian bawah bangunannya telah dimodifikasi dan digunakan sebagai ruang pamer bagi produk kain tenun Bentenan.
Kompleks Bentenan Center Sonder dikelola oleh sebuah yayasan bernama Kreasi Masyarakat Sulawesi Utara (Karema). Yayasan ini mengusung misi untuk mengembalikan tradisi budaya kerajinan tenun khas dari Sulawesi Utara dan berusaha menghidupkan kembali sejumlah motif tenun asli dari daerah setempat.
Lokasi Bentenan Center berada di Desa Kolongan Atas Dua, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Tempatnya tidak begitu jauh dari lokasi Danau Linow, sedikit masuk ke dalam dari Jalan Tomohon - Minahasa, namun seingat saya tempat ini kami kunjungi sebelum ke Bukit Kasih. Gerbang masuk ke dalam kompleks Bentenan Center berada di sebelah kiri jalan.
Jalan semen mulus kami lihat setelah melewati pintu gerbang Bentenan Center Sonder Minahasa, di tengah lingkungan yang terawat baik. Di dalam kompleks yang luas ini untungnya mobil pengunjung bisa masuk sampai ke area parkir di dekat ruang pamer Bentenan Center yang lokasinya berada di tengah area.
Diperkirakan masyarakat Minahasa mulai mengenal alat tenun dengan memakai benang katun pada abad ke-15. Adalah di Desa Bentenan yang lokasinya di pantai timur Minahasa Selatan, kerajinan kain tenun ini konon pertama kali dibuat, dan karenanya kemudian terkenal sebagai kain tenun Bentenan.
Populernya kembali kain tenun Bentenan Minahasa ini telah menghidupkan kembali warisan budaya tenun Minahasa yang telah hampir terlupakan selama beberapa dekade. Kain tenun Bentenan Sonder Minahasa juga semakin memperkaya warisan budaya yang telah lebih dulu populer, seperti batik, serta kain tenun dari Lombok dan Bugis.
Beberapa buah gazebo cantik terlihat di beberapa titik, dengan sebuah rumah besar berdiri di sudut kompleks. Bangunan yang ada di kompleks ini bergaya khas Minahasa. Daerah Tomohon, khususnya Kawangkoan, dikenal sebagai pusat pengrajin bangunan rumah kayu panggung handal yang produknya terkenal jauh sampai ke luar pulau.
Di dalam ruang pamer Bentenan Center Sonder Minahasa tersedia produk yang sudah jadi berupa baju dan kaos yang dibuat dengan bahan tenun Bentenan. Beberapa lembat kain tenun yang digantung pada dinding dengan warna dasar kekuningan dan ornamen hijau tampak cantik dipandang mata.
Kain tenun Bentenan konon mulai dibuat oleh masyarakat setempat pada sekitar abad ke-7. Ketrampilan ini bermula dari tradisi membuat pakaian dari serat kulit kayu Lahendong dan Sawukouw yang disebut fuya, atau dari serta Nenas dan Pisang yang disebut koffo, serta pakain terbuat dari serat bambu yang disebut Wa'u.
Sejumlah kain tenun motif asli Bentenan yang dipajang di ruang pamer Bentenan Center Sonder Minahasa. Yayasan Karema telah berhasil menghidupkan kembali kain tenun Bentenan dengan motif Kaiwu Patola, Lengkey Wanua, Tinonton Mata dan motif Pinatikan, yang masing-masing mewakili etnik suku yang ada di Minahasa.
Ada cukup banyak koleksi kain-kain tenun cantik di ruang pamer Bentenan Center. Yayasan Kreasi Masyarakat Sulawesi Utara juga telah berhasil menghidupkan kembali motif Pinantikan Bantik yang telah lama menghilang, serta motif Koffo Sangihe Talaud, serta motif Sinoi. Pelestarian motif asli ini patut diapresiasi.
Warna lembut adalah ciri kain tenun Bentenan, yang awalnya memiliki tujuh jenis tenun, yaitu Tonilama (tanpa motif, putih), Sinoi (dengan benang warna-warni dan bergaris), Pinatikan (tenun bergaris, bermotif jala dan berbentuk segi enam), Tinompak Kuda (dengan aneka motif berulang), Tinonton Mata (dengan hiasan motif manusia), Kaiwu Patola (motif geometris), serta Kokera (motif bunga bersulam manik)
Sudah selayaknya jika warisan budaya seperti kain tenun Bentenan Sonder Minahasa Sulawesi Utara ini mendapat tempat yang terhormat di kalangan masyarakat luas. Selain kesadaran masyarakat untuk menggunakannya, adalah tantangan bagi para pengrajin untuk terus mengembangkan kreasi yang relevan dengan perkembangan jaman, namun tetap berlandaskan motif tradisional warisan leluhur.
Kompleks Bentenan Center Sonder dikelola oleh sebuah yayasan bernama Kreasi Masyarakat Sulawesi Utara (Karema). Yayasan ini mengusung misi untuk mengembalikan tradisi budaya kerajinan tenun khas dari Sulawesi Utara dan berusaha menghidupkan kembali sejumlah motif tenun asli dari daerah setempat.
Lokasi Bentenan Center berada di Desa Kolongan Atas Dua, Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Tempatnya tidak begitu jauh dari lokasi Danau Linow, sedikit masuk ke dalam dari Jalan Tomohon - Minahasa, namun seingat saya tempat ini kami kunjungi sebelum ke Bukit Kasih. Gerbang masuk ke dalam kompleks Bentenan Center berada di sebelah kiri jalan.
Jalan semen mulus kami lihat setelah melewati pintu gerbang Bentenan Center Sonder Minahasa, di tengah lingkungan yang terawat baik. Di dalam kompleks yang luas ini untungnya mobil pengunjung bisa masuk sampai ke area parkir di dekat ruang pamer Bentenan Center yang lokasinya berada di tengah area.
Diperkirakan masyarakat Minahasa mulai mengenal alat tenun dengan memakai benang katun pada abad ke-15. Adalah di Desa Bentenan yang lokasinya di pantai timur Minahasa Selatan, kerajinan kain tenun ini konon pertama kali dibuat, dan karenanya kemudian terkenal sebagai kain tenun Bentenan.
Populernya kembali kain tenun Bentenan Minahasa ini telah menghidupkan kembali warisan budaya tenun Minahasa yang telah hampir terlupakan selama beberapa dekade. Kain tenun Bentenan Sonder Minahasa juga semakin memperkaya warisan budaya yang telah lebih dulu populer, seperti batik, serta kain tenun dari Lombok dan Bugis.
Beberapa buah gazebo cantik terlihat di beberapa titik, dengan sebuah rumah besar berdiri di sudut kompleks. Bangunan yang ada di kompleks ini bergaya khas Minahasa. Daerah Tomohon, khususnya Kawangkoan, dikenal sebagai pusat pengrajin bangunan rumah kayu panggung handal yang produknya terkenal jauh sampai ke luar pulau.
Di dalam ruang pamer Bentenan Center Sonder Minahasa tersedia produk yang sudah jadi berupa baju dan kaos yang dibuat dengan bahan tenun Bentenan. Beberapa lembat kain tenun yang digantung pada dinding dengan warna dasar kekuningan dan ornamen hijau tampak cantik dipandang mata.
Kain tenun Bentenan konon mulai dibuat oleh masyarakat setempat pada sekitar abad ke-7. Ketrampilan ini bermula dari tradisi membuat pakaian dari serat kulit kayu Lahendong dan Sawukouw yang disebut fuya, atau dari serta Nenas dan Pisang yang disebut koffo, serta pakain terbuat dari serat bambu yang disebut Wa'u.
Sejumlah kain tenun motif asli Bentenan yang dipajang di ruang pamer Bentenan Center Sonder Minahasa. Yayasan Karema telah berhasil menghidupkan kembali kain tenun Bentenan dengan motif Kaiwu Patola, Lengkey Wanua, Tinonton Mata dan motif Pinatikan, yang masing-masing mewakili etnik suku yang ada di Minahasa.
Ada cukup banyak koleksi kain-kain tenun cantik di ruang pamer Bentenan Center. Yayasan Kreasi Masyarakat Sulawesi Utara juga telah berhasil menghidupkan kembali motif Pinantikan Bantik yang telah lama menghilang, serta motif Koffo Sangihe Talaud, serta motif Sinoi. Pelestarian motif asli ini patut diapresiasi.
Warna lembut adalah ciri kain tenun Bentenan, yang awalnya memiliki tujuh jenis tenun, yaitu Tonilama (tanpa motif, putih), Sinoi (dengan benang warna-warni dan bergaris), Pinatikan (tenun bergaris, bermotif jala dan berbentuk segi enam), Tinompak Kuda (dengan aneka motif berulang), Tinonton Mata (dengan hiasan motif manusia), Kaiwu Patola (motif geometris), serta Kokera (motif bunga bersulam manik)
Sudah selayaknya jika warisan budaya seperti kain tenun Bentenan Sonder Minahasa Sulawesi Utara ini mendapat tempat yang terhormat di kalangan masyarakat luas. Selain kesadaran masyarakat untuk menggunakannya, adalah tantangan bagi para pengrajin untuk terus mengembangkan kreasi yang relevan dengan perkembangan jaman, namun tetap berlandaskan motif tradisional warisan leluhur.
Bentenan Center Sonder Minahasa
Alamat: Desa Kolongan Atas Dua, Sonder, Minahasa, Sulawesi Utara. Telp (0431) 354-464. Lokasi GPS: 1.250830, 124.789290, Waze. Tempat Wisata di Minahasa, Peta Wisata Minahasa, Hotel di Manado.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.