Jawa Tengah, Pekalongan, Pura

Pura Lingga Buana Ksira Arnawa Pekalongan

Kami mampir di Pura Lingga Buana Ksira Arnawa Pekalongan karena melihatnya ketika melewati jalan bergelombang di depan pura yang berada di pinggiran pantai utara Kota Pekalongan. Pura Lingga Buana Ksira Arnawa Pekalongan memang berada tepat di pinggiran laut, hal yang lazim ditemui di tempat lain, termasuk di Bali.

Ada banyak pura tua dan besar yang letaknya dekat pantai misalnya Pura Watu Klotok, dan banyak pula di pegunungan, semisal Pura Parahyangan Agung Jagatkartta di Bogor. Laut dan gunung memang memiliki peran penting dalam ritual agama Hindu, dan dalam kehidupan manusia umumnya.

Namun mungkin karena letaknya yang persis di tepi jalan yang ramai dengan lalu lalang orang, Pura Lingga Buana Ksira Arnawa ini berpagar besi di pintu masuknya, dan digembok. Tak pula terlihat ada orang atau penjaga di dalam sana, dan tak ada nomor telepon yang bisa dihubungi. Alhasil kami hanya bisa melihat-lihat dari luar pagar pura.

pura lingga buana ksira arnawa pekalongan

Tengara nama Pura Lingga Buana Ksira Arnawa Pekalongan, lengkap dengan keterangan alamatnya di Jl Pandanarum, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Di atasnya terdapat lambang Swastika yang merupakan salah satu simbol paling disucikan dalam agama Hindu. Namun banyak bangsa dan kebudayaan lain yang juga memakai salah satu lambang tertua di dunia ini.

Lambang swastika telah ada sejak 4000 tahun lalu, berdasar temuan pada makam Aladja-hoyuk di Turki. Lambang swastika dengan bermacam variasinya ditemukan di Amerika, Babilonia, Cyprus, India, Italia, Jepang, Jerman, Kreta, Mesir, Mesopotamia, Persia, Skandinavia dan Slavia, Tibet, Tiongkok, dan Yunani. Budha memakai swastika untuk identitas Arya.

Pura Lingga Buana Ksira Arnawa Pekalongan telah berdiri sejak 21 Maret 1980 sebagai tempat ibadah yang masih sederhana. Renovasi pura kemudian dilakukan sehingga berwujud seperti sekarang ini dan dilanjutkan dengan ngeteg linggih pada 28 Januari 2009. Pura seluas 650 m2 ini hanya dibagi dua area, yaitu area Madya Mandala dan Utama Mandala.

pura lingga buana ksira arnawa pekalongan

Gerbang Kori Agung Pura Lingga Buana Ksira Arnawa Pekalongan hanya memiliki satu gerbang saja. Di sebelah kiri kanan pintu terdapat sepasang Arca Dwarapala dengan gada berdiri tegak di tangannya. Relief raksasa tampak menghias daun pintu yang penuh relief dan dicat warna merah matang. Relief suluran dan dedaunan menghias tembok gapura paduraksa.

Madya Mandala atau Jaba Tengah dibatasi Candi Bentar di tepian jalan, dan dibatasi Kori Agung di sebelah dalam. Area ini digunakan sebagai tempat Upacara Tawur menjelang Hari Raya Nyepi. Di Madya Mandala Pura Lingga Buana Ksira Arnawa Pekalongan juga ada sebuah bangunan bale yang digunakan untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan upacara.

Bangunan yang ada di bagian dalam disebut Padmasana, berada di area Utama Mandala di Pura Lingga Buana Ksira Arnawa, yang merupakan area paling suci untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi. Di area ini juga terdapat Panglurah, Sedahan (untuk Gedong Dewa Baruna) dan Bale Gede. Padmasana digunakan sebagai pelinggih yang dikhususkan untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Di dasar Padmasana terdapat Bedawangnala (Penyu) yang dililit Naga Anantabhoga dan Naga Basuki. Bedawangnala hidup di dasar bumi sebagai pelindung. Anantabhoga lambang kemakmuran dan Basuki lambang keselamatan. Puncak Padmasana berbentuk kursi dengan inti utama padma yang berlukiskan huruf Om Kara. Di belakangnya terdapat lukisan angsa dan garuda.

Dalam tradisi Hindu, padma atau teratai adalah lambang kesucian. Garuda adalah lambang pembebasan dari keterikatan duniawi yang juga tunggangan Dewa Wisnu. Angsa, tunggangan Dewa Brahma dan Saraswati, adalah lambang kebijaksanaan, ketenangan, kewaspadaan dan kesucian. Sedangkan Om Kara adalah aksara suci lambang Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Panglurah di Pura Lingga Buana Ksira Arnawa berbentuk tugu sebagai penjaga keselamatan dan keamanan area pura. Sedangkan Sedahan atau Gedong Dewa Baruna merupakan stana bagi Baruna, Dewa Penguasa Lautan. Sayang jika sebuah rumah ibadah menutup pintu bagi kunjungan umat lainnya, karena Tuhan itu satu, hanya kita menyebut dengan nama yang berbeda.

Saat itu saya melihat ada seorang pengendara motor tengah melintas pada jalan bergelombang di depan pura yang tergenang air, dengan latar belakang tanggul pelindung abrasi, serta panorama laut Utara Jawa dengan matahari yang sudah hampir menyentuh batas cakrawala. Kabel listrik sengaja saya hilangkan untuk memperlihatkan betapa indahnya panorama jika saja semua kabel lisrik dan telepon ditanam di dalam tanah.


Pura Lingga Buana Ksira Arnawa Pekalongan

Alamat : Jl. Pandanarum, Kelurahan Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Lokasi GPS : -6.85863, 109.68256, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Pekalongan, Tempat Wisata di Pekalongan, Peta Wisata Pekalongan.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Desember 22, 2019.