Stasiun Tanjung Priok Jakarta merupakan bangunan cagar budaya warisan kolonial bergaya Art deco yang lokasinya berada di depan Stasiun Bus Tanjung Priok, dekat Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Stasiun Tanjung Priok dibangun pada 1914 semasa pemerintahan Gubernur Jendral A.F.W. Idenburg (1909-1916), dikerjakan sekitar 1.700 tenaga kerja, 130 diantaranya orang Eropa. Stasiun ketika itu dibuat sebagai sarana transportasi yang dianggap aman untuk menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok di wilayah yang sebagian besar masih berupa hutan dan rawa-rawa dengan Kota Batavia.
Ukuran Stasiun Tanjung Priok yang nyaris sama besar dengan Stasiun Batavia Centrum, kini Stasiun Jakarta Kota (Beos), sempat menuai protes karena dianggap sebagai pemborosan. Lagipula kereta api yang menghubungkan kota-kota seperti Bandung dengan pelabuhan tidak menggunakan stasiun ini namun langsung ke dermaga pelabuhan. Stasiun Tanjung Priok terutama digunakan untuk kereta rel listrik yang mulai digunakan di Batavia pada 1925.
Stasiun ini sempat terlantar dengan kondisi menyedihkan setelah tidak lagi digunakan sebagai stasiun penumpang pada awal Januari 2000. PT Kereta Api Indonesia baru membuka kembali Stasiun Tanjung Priok sebagai stasiun penumpang pada tahun 2009 dengan melakukan renovasi besar-besaran terhadap bangunan stasiun, memperbaiki track serta memasang perangkat sinyal elektrik. Difungsikannya kembali stasiun dilakukan dengan acara seremonial pada 28 Maret 2009 yang dihadiri Presiden SBY.
Di stasiun konon terdapat bunker dan terowongan yang tembus ke Pelabuhan Tanjung Priok. Kini Stasiun Tanjung Priuk telah tersedia fasilitas yang memadai, seperti restoran yang nyaman, serta penginapan di lantai dua bagi pejalan yang tengah transit. Kereta yang berangkat dari Stasiun Tanjung Priok adalah Kereta Api Kertajaya tujuan Surabaya Pasar Turi, Kereta Api Senja Bengawan tujuan Solo Jebres, dan Kereta Api Brantas tujuan Kediri.
Stasiun Tanjung Priok dibangun pada 1914 semasa pemerintahan Gubernur Jendral A.F.W. Idenburg (1909-1916), dikerjakan sekitar 1.700 tenaga kerja, 130 diantaranya orang Eropa. Stasiun ketika itu dibuat sebagai sarana transportasi yang dianggap aman untuk menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok di wilayah yang sebagian besar masih berupa hutan dan rawa-rawa dengan Kota Batavia.
Ukuran Stasiun Tanjung Priok yang nyaris sama besar dengan Stasiun Batavia Centrum, kini Stasiun Jakarta Kota (Beos), sempat menuai protes karena dianggap sebagai pemborosan. Lagipula kereta api yang menghubungkan kota-kota seperti Bandung dengan pelabuhan tidak menggunakan stasiun ini namun langsung ke dermaga pelabuhan. Stasiun Tanjung Priok terutama digunakan untuk kereta rel listrik yang mulai digunakan di Batavia pada 1925.
Stasiun ini sempat terlantar dengan kondisi menyedihkan setelah tidak lagi digunakan sebagai stasiun penumpang pada awal Januari 2000. PT Kereta Api Indonesia baru membuka kembali Stasiun Tanjung Priok sebagai stasiun penumpang pada tahun 2009 dengan melakukan renovasi besar-besaran terhadap bangunan stasiun, memperbaiki track serta memasang perangkat sinyal elektrik. Difungsikannya kembali stasiun dilakukan dengan acara seremonial pada 28 Maret 2009 yang dihadiri Presiden SBY.
Di stasiun konon terdapat bunker dan terowongan yang tembus ke Pelabuhan Tanjung Priok. Kini Stasiun Tanjung Priuk telah tersedia fasilitas yang memadai, seperti restoran yang nyaman, serta penginapan di lantai dua bagi pejalan yang tengah transit. Kereta yang berangkat dari Stasiun Tanjung Priok adalah Kereta Api Kertajaya tujuan Surabaya Pasar Turi, Kereta Api Senja Bengawan tujuan Solo Jebres, dan Kereta Api Brantas tujuan Kediri.
Stasiun Tanjung Priok Jakarta
Alamat : Jl. Stasiun, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Lokasi GPS : -6.110488, 106.881799, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Rujukan : Hotel di Jakarta Utara, Hotel Melati di Jakarta Utara, Peta Wisata Jakarta Utara, Peta Wisata Jakarta, Rute Lengkap Jalur Busway TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta, Tempat Wisata di Jakarta Utara.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.