Hau's Tea Bukittinggi adalah tempat nongkrong yang nyaman di Jl. Ahmad Yani 70, Bukittinggi. Lokasinya hanya beberapa puluh meter dari area dimana terdapat Jam Gadang Bukittinggi, pada arah menuju ke warung Nasi Goreng Ajo. Hau's Tea Bukittinggi ini mulai dibuka tahun 2009, sebagai cabang dari Hau's Tea yang ada di Padang.
Tata muka bangunan berlantai dua yang berani, membuat orang akan menengok ketika lewat di depan resto jajanan yang bermula dari Kota Bandung ini. Nama Hau's Tea Bukittinggi yang terdengar keren ini ternyata bukan nama sebuah warung teh, namun sebuah nama yang berasal dari nama pendirinya Hau Hau, dan kata penekan Sunda "tea".
Jadi kata "tea" pada nama Hau's Tea ini tidak dibaca "tea" dalam bahasa Inggris, namun dieja "te-a" dalam bahasa Indonesia atau bahasa Sunda. Sebuah inovasi merk yang patut dipuji, karena jika sebuah merk bisa bercerita maka ia akan meninggalkan kesan yang lama di benak orang. Apalagi jika didukung pengalaman pribadi yang baik.
Tampak muka resto Hau's Tea Bukittinggi, yang dengan melihatnya selintas saja membuat orang pasti berpikir bahwa tempat ini asik sebagai tempat untuk nongkrong, dan memang demikian adanya. Penataan dan dekor tempat makan dan minum kini bukan hanya sekadar pelengkap, namun sudah merupakan faktor penting yang menunjang keberhasilan usaha.
Beberapa saat berikutnya kami sudah melangkahkan kaki memasuki ruangan Hau's Tea Bukittinggi dan mencari tempat duduk yang kosong. Meskipun pengunjung resto saat itu cukup ramai, kebanyakan adalah remaja dan anak-anak muda, namun kami tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat duduk, karena di lantai atas juga cukup lega.
Karena baru saja selesai makan berat, kami tidak memesan makanan yang mengenyangkan perut di Hau's Tea Bukittinggi ini, namun hanya memesang minuman hangat sebagai penyegar mulut dan tenggorokan. Tujuan kami mampir ke tempat ini memang lebih untuk sejenak beristirahat sambil melihat suasana di resto yang terlihat cukup menarik ini.
Jelly merah putih jernih menarik yang dibuat seperti es krim stik seperti ini langsung dihidangkan kepada pengunjung tanpa harus dipesan terlebih dahulu. Cara penyambutan yang baik, terutama jika tamu sudah lapar dan masih harus menunggu cukup lama sampai pesanan datang.
Selain itu, otak-otak yang masih hangat biasanya menjadi pilihan sebagai ganjal perut. Namanya perut sedang kosong, apa pun yang ada di meja akan gampang menarik perhatian untuk dipindahkan ke dalam mulut.
Suasana di Hau's Tea Bukittinggi terasa cukup menyenangkan dan tidak terlalu berisik. Anak tangga menuju ke lantai dua tampak berada di ujung sebelah kiri ruangan. Sayang perut masih kenyang, sehingga tidak sempat mencicipi menu makanan Hau's Tea yang jenisnya beraneka ragam, namun kebanyakan dikembangkan dengan bahan dasar cakue.
Secangkir capuccino panas versi Hau's Tea Bukittinggi yang disajikan dengan ornamen jaring laba-laba pada permukaan airnya. Cukup rapi dan baik. Secangkir capuccino panas lainnya permukaannya dihias dengan ornamen bunga berkelopak enam. Entah ada berapa versi ornamen yang mereka miliki untuk membuat orang selalu tertarik melihatnya.
Tempat jajan Hau's Tea ini bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak 1972 di Bandung, dengan menu utama cakue. Pada tahun 1988, cakue buatan Hau-Hau ini mulai dijual di GOR Padjajaran Bandung, dan pada 2004 merk resto Hau's Tea mulai dipasarkan dengan sistem waralaba, sebuah cara bisnis yang berkembang dengan sangat pesat.
Namun beberapa waktu lalu saya sempat mendengar kabar selentingan bahwa tempat jajan Hau's Tea Bukittinggi ini telah tutup. Entah benar entah tidak, karena saya belum berkunjung ke Bukittinggi lagi. Jika pun benar, mungkin Anda masih bisa mampir di tempat jajan Hau's Tea di tempat aslinya di Bandung atau di tempat lain yang masih buka.
Tata muka bangunan berlantai dua yang berani, membuat orang akan menengok ketika lewat di depan resto jajanan yang bermula dari Kota Bandung ini. Nama Hau's Tea Bukittinggi yang terdengar keren ini ternyata bukan nama sebuah warung teh, namun sebuah nama yang berasal dari nama pendirinya Hau Hau, dan kata penekan Sunda "tea".
Jadi kata "tea" pada nama Hau's Tea ini tidak dibaca "tea" dalam bahasa Inggris, namun dieja "te-a" dalam bahasa Indonesia atau bahasa Sunda. Sebuah inovasi merk yang patut dipuji, karena jika sebuah merk bisa bercerita maka ia akan meninggalkan kesan yang lama di benak orang. Apalagi jika didukung pengalaman pribadi yang baik.
Tampak muka resto Hau's Tea Bukittinggi, yang dengan melihatnya selintas saja membuat orang pasti berpikir bahwa tempat ini asik sebagai tempat untuk nongkrong, dan memang demikian adanya. Penataan dan dekor tempat makan dan minum kini bukan hanya sekadar pelengkap, namun sudah merupakan faktor penting yang menunjang keberhasilan usaha.
Beberapa saat berikutnya kami sudah melangkahkan kaki memasuki ruangan Hau's Tea Bukittinggi dan mencari tempat duduk yang kosong. Meskipun pengunjung resto saat itu cukup ramai, kebanyakan adalah remaja dan anak-anak muda, namun kami tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat duduk, karena di lantai atas juga cukup lega.
Karena baru saja selesai makan berat, kami tidak memesan makanan yang mengenyangkan perut di Hau's Tea Bukittinggi ini, namun hanya memesang minuman hangat sebagai penyegar mulut dan tenggorokan. Tujuan kami mampir ke tempat ini memang lebih untuk sejenak beristirahat sambil melihat suasana di resto yang terlihat cukup menarik ini.
Jelly merah putih jernih menarik yang dibuat seperti es krim stik seperti ini langsung dihidangkan kepada pengunjung tanpa harus dipesan terlebih dahulu. Cara penyambutan yang baik, terutama jika tamu sudah lapar dan masih harus menunggu cukup lama sampai pesanan datang.
Selain itu, otak-otak yang masih hangat biasanya menjadi pilihan sebagai ganjal perut. Namanya perut sedang kosong, apa pun yang ada di meja akan gampang menarik perhatian untuk dipindahkan ke dalam mulut.
Suasana di Hau's Tea Bukittinggi terasa cukup menyenangkan dan tidak terlalu berisik. Anak tangga menuju ke lantai dua tampak berada di ujung sebelah kiri ruangan. Sayang perut masih kenyang, sehingga tidak sempat mencicipi menu makanan Hau's Tea yang jenisnya beraneka ragam, namun kebanyakan dikembangkan dengan bahan dasar cakue.
Secangkir capuccino panas versi Hau's Tea Bukittinggi yang disajikan dengan ornamen jaring laba-laba pada permukaan airnya. Cukup rapi dan baik. Secangkir capuccino panas lainnya permukaannya dihias dengan ornamen bunga berkelopak enam. Entah ada berapa versi ornamen yang mereka miliki untuk membuat orang selalu tertarik melihatnya.
Tempat jajan Hau's Tea ini bermula dari usaha keluarga yang dirintis sejak 1972 di Bandung, dengan menu utama cakue. Pada tahun 1988, cakue buatan Hau-Hau ini mulai dijual di GOR Padjajaran Bandung, dan pada 2004 merk resto Hau's Tea mulai dipasarkan dengan sistem waralaba, sebuah cara bisnis yang berkembang dengan sangat pesat.
Namun beberapa waktu lalu saya sempat mendengar kabar selentingan bahwa tempat jajan Hau's Tea Bukittinggi ini telah tutup. Entah benar entah tidak, karena saya belum berkunjung ke Bukittinggi lagi. Jika pun benar, mungkin Anda masih bisa mampir di tempat jajan Hau's Tea di tempat aslinya di Bandung atau di tempat lain yang masih buka.
Hau's Tea Bukittinggi
Alamat: Jl. Ahmad Yani 70, Bukittinggi, Sumatera Barat. Lokasi GPS : -0.30316, 100.36897, Waze. Peta Wisata Buittinggi, Tempat Wisata di Bukittinggi, Hotel di BukittinggiSponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.