Percikan

Korupsi dan Dosa Mematikan

Hari Anti Korupsi Internasional pada tanggal 9 Desember 2006 menandai tiga tahun sejak konferensi penandatanganan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa melawan Korupsi diadakan di Mérida, Meksiko pada tahun 2003. Kita mendukungnya untuk antara lain meningkatkan kualitas layanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

Ketika kita berbicara tentang korupsi, biasanya kita mengarahkan jari telunjuk ke arah pejabat pemerintah, baik yang masih berkuasa atau tidak. Orang-orang melakukan demonstrasi di depan kantor pemerintah dan mengungkapkan rasa marah pada kepala negara karena melakukan pekerjaan yang buruk dalam mencegah korupsi.

Saya percaya itu tidak adil. Pelakunya bukan hanya pejabat pemerintah, dan tanggung jawabnya harus dibagi. Selain itu, kita telah melakukan demonstrasi dan berteriak selama bertahun-tahun dengan sedikit pengaruh. Apakah ada cara lain dalam memberantas korupsi?

Orang Indonesia mengenal mo-limo, sebuah ajaran bahasa Jawa tentang lima dosa yang mematikan.

maling (mengambil milik orang lain, mencuri)
madon (hubungan seks extra-nikah, perzinahan)
madat (tindakan yang menyebabkan hilangnya akal, obat-obatan terlarang)
minum (tindakan yang menyebabkan hilangnya pikiran, minuman beralkohol)
main (bertindak yang nasib banyak, perjudian)

Orang selalu terlahir dengan ciri lengkap, baik dan buruk, termasuk mo-limo. Orangtua, lingkungan, kalangan sosial, pendidikan, kebiasaan membaca dan melihat, dapat mempengaruhi kecenderungan orang untuk kuat atau lemahnya elemen tertentu dalam mo-limo.

Tidak ada seorangpun yang sempurna. Seseorang dapat bersikap tegas terhadap satu hal tapi sangat lunak terhadap hal lain, yang dipengaruhi oleh pengalaman berulang dan cara dia menafsirkan dan merefleksikan situasi.

Koruptor kelas tinggi bisa sangat tangguh terhadap penyalahguna narkoba, seperti sejumlah hakim; Penjudi sejati tidak bakal menipu atau mencuri uang; pengguna narkoba mungkin membenci minuman keras; pecandu minuman keras tidak minum obat; pemburu wanita membenci koruptor, dan sebagainya.

Beberapa dari yang melakukan demonstrasi untuk menggantung koruptor adalah mereka yang sangat menolak diberlakukannya undang-undang pornografi yang akan mengekang tindakan pornografi.

Bisakah kita memberantas mo-limo dari bumi? Tentu saja kita tidak bisa. Karenanya pemberantasan korupsi hanyalah sebuah slogan. Apa yang harus kita lakukan adalah mengendalikan skalanya dengan menerapkan proses, sistem dan prosedur yang benar-benar transparan. Imbalan dan hukuman juga harus ditingkatkan dan dijalankan.

Korupsi, serta unsur mo-limo lainnya, adalah masalah sosial dan moral yang kompleks. Kita tidak perlu membenci koruptor, dan orang berdosa lainnya. Mereka hanya manusia biasa. Kita hanya perlu mengatasi akar permasalahan dan mengerjakannya, satu demi satu, hari demi hari. (Terbit 16 Desember 2007)


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Oktober 29, 2017.