Pemandangan pada area jalan di dekat Warung Pesisir yang sebagian paving bloknya telah rusak, mungkin karena dihantam gelombang air laut. Jembatan di sebelah kiri sana itu adalah arah menuju ke dermaga kapal mangrove.
Pada tanggul pemecah gelombang di sana itu sebenarnya ada dua perahu. Si babak sedang berdiri di atas perahunya, dan perahu dengan bendera Merah Putih itu tak ketahuan sedang berada di mana orangnya.
Sapanduk promosi warung serta promosi wisata hutan mangrove, termasuk ziarah ke makam kyai Abdullah Mudzakkir. Ada pula paket prewed di hutan mangrove.
Batang-batang bambu yang dipasang secara tak beraturan namun semuanya membentuk struktur yang cukup kuat untuk menahan hantaman gelombang laut. Setidaknya ada sepuluh orang yang tengah nonglrong di sana. Ada yang memegang serok ikan dan ada yang memegang pancing.
Pandangan lebih dekat pada struktur bambu dan orang-orang itu. Tampaknya benar bahwa mereka adalahpara pemancing ika. Tempat itu terpisah dari daratan, sehingga kalau bukan sedang pasang air lautnya dan ada jembatan yang saat itu terendam, maka mereka harus diantar dan dijemput dengan perahu.
Informasi tentang jam buka Warung Pesisir yang ditempel di kaca, lengkap dengan nomor yang bisa dihubungi jika hendak membuat acara atau pesan meja di sana.
Sponsored Link