Foto Poo An Bio Demak 2

Lampion yang disumbangkan oleh sebuah keluarga di Demak. Kelangsungan hidup tempat ibadah memang bergantung pada umatnya, karenanya sangat tidak bijaksana membawa urusan politik ke tempat ibadah. Tempat ibadah bukan tempat berkampanye dengan membawa-bawa nama Tuhan untuk menakut-nakuti orang. Yang berbahaya adalah jika gagal menakut-nakuti, maka mereka bisa berlagak dan bertindak jadi Tuhan untuk adili dan sakiti orang lain, serta tak merasa bersalah sama sekali. Itu karena mereka yakin telah membela Tuhan, padahal yang mereka bela adalah kebodohan sendiri.

kelenteng poo an bio demak

Aksara Tionghoa pada blandar kayu dikelilingi ornamen suluran yang halus. Jika saja ada terjemahannya akan lebih bermanfaat bagi pengunjung, karena bahkan keturunan Tionghoa pun mungkin ada yang tak bisa membaca tulisan itu.

kelenteng poo an bio demak

Hiolo Thian yang antik itu. Tak jelas benar apa yang terukir pada badan hiolo itu, namun ada ukiran burung di sana serta mungkin huruf Tionghoa.

kelenteng poo an bio demak

Dua buah ukiran yang menempel di bawah aksara Tionghoa itu tampaknya adalah Kilin, binatang mitos yang konon hanya muncul mengiringi peristiwa besar.

kelenteng poo an bio demak

Altar cantik yang diperuntukkan bagi Tian Siang Seng Bo, yang merupakan altar utama atau tuan rumah kelenteng ini. Ia digambarkan sebagai seorang dewi cantik dengan tutup kepala berjumbai di depannya. Pemujaan kepada Dewi Laut ini mungkin juga sebagai ungkapan syukur bahwa leluhur mereka tiba dengan selamat ke tempat tujuan setelah mengarungi laut untuk mencari daerah baru.

kelenteng poo an bio demak

©2021 Ikuti