Aksara Tionghoa pada blandar kayu dikelilingi ornamen suluran yang halus. Jika saja ada terjemahannya akan lebih bermanfaat bagi pengunjung, karena bahkan keturunan Tionghoa pun mungkin ada yang tak bisa membaca tulisan itu.
Hiolo Thian yang antik itu. Tak jelas benar apa yang terukir pada badan hiolo itu, namun ada ukiran burung di sana serta mungkin huruf Tionghoa.
Dua buah ukiran yang menempel di bawah aksara Tionghoa itu tampaknya adalah Kilin, binatang mitos yang konon hanya muncul mengiringi peristiwa besar.
Altar cantik yang diperuntukkan bagi Tian Siang Seng Bo, yang merupakan altar utama atau tuan rumah kelenteng ini. Ia digambarkan sebagai seorang dewi cantik dengan tutup kepala berjumbai di depannya. Pemujaan kepada Dewi Laut ini mungkin juga sebagai ungkapan syukur bahwa leluhur mereka tiba dengan selamat ke tempat tujuan setelah mengarungi laut untuk mencari daerah baru.
Sponsored Link