Altar sembahyang di Kelenteng Poo An Bio Demak bagi Kwan Im Po Sat, Dewi Welas Asih, yang dipercayai akan mengabulkan doa setiap orang yang memintanya dengan hati bersih dan bekerja keras untuk mendapatkannya. Selain dihias arca sepasang naga emas berebut mustika di puncak atap rumahannya, pada kedua tiangnya juga melilit naga yang elok.
Lampion-lampion dengan nama donatur penyumbangnya. Nama kelenteng menempel pada cermin, dengan penampakan pemotretnya yang biasanya saya hindari. Namun itu mengingatkan bahwa pada waktu itu saya memakai ikat kepala model Sunan Kalijaga dengan kuncir panjang di belakangnya, yang dengan kumis dan jenggot membuat saya terlihat seperti seorang paranormal :)). Di sebelah kiri adalah nama, alamat, serta foto kelenteng di kota-kota lain.
Kimlo berbentuk pagoda sebagai tempat untuk membakar kertas sembahyang, sebagai kiriman amalan bagi leluhur. Pada jaman dahulu, pembakaran kertas sembahyang adalah merupakan cara seorang kaisar untuk membantu ekonomi orang miskin.
Ukiran sepasang ikan mas dalam lingkaran dengan ornamen yang semuanya ada dalam keseimbangan. Dalam agama Buddha, ikan mas melambangkan kebahagiaan oleh sebab mereka memiliki kebebasan yang sempurna di dalam air. Ikan juga melambangkan kesuburan, kekayaan yang melimpah, serta kesatuan dan kesetiaan dalam hubungan perkawinan.
Sponsored Link