Foto Panembahan Kalibening 2

Lintasan jalan berbatu dan berundak yang baru saja kami lewati. Meskipun lumayan jauh dan menanjak jalan menuju ke Makam Panembahan Kalibening ini, namun tak sampai keluar keluhan dari mulut saya, lagi pula malu dengan Ki Ardja Semita yang jauh lebih tua namun masih kuat berjalan beriringan, meski harus dibantu dengan tongkat.

makam panembahan kalibening banyumas

Cungkup Makam Panembahan Kalibening juga terlihat sudah renta dan terkesan agak kumuh. Jika saja tembok tempat menempel tulisan “Mbah Kalibening” itu dibongkar dan dibuat pendopo terbuka, sengnya diganti sirap, dan tiang-tiangnya ditegakkan dengan baik, cungkup ini akan terlihat jauh lebih cantik karena bangunan utamanya sudah cukup bagus, hanya perlu dicat ulang.

makam panembahan kalibening banyumas

Ki Ardja Semita yang berkopiah dan berbaju batik tampak duduk bersila di teras di depan pintu makam Panembahan Kalibening atau Ki Langlanggati, yang gembok pintunya baru saja ia buka. Panjat doa pun mengalir dari mulutnya, yang kami amini. Di sebelah kiri terdapat tulisan yang berbunyi "Tempat berdoa dan mujahadah". Mujahadah bisa diartikan sebaga mencurahkan segala kemampuan untuk mencapai sesuatu.

makam panembahan kalibening banyumas

Bangunan inti cungkup Makam Panembahan Kalibening itu sebenarnya cukup cantik. Akan terlihat lebih elok dan angguna jika saja dilakukan pengecatan ulang dengan kualitas pengecatan yang baik, tiang-tiangnya diganti dan diberi umpak yang baik, serta keramik lantainya diganti dengan kualitas yang lebih baik dan harmonis dengan cungkupnya. Ada baiknya atapnya juga ditinggikan.

makam panembahan kalibening banyumas

Di atas pintu masuk ke dalam cungkup makam yang telah digembok lagi oleh kuncen itu terdapat sebilah papan dengan relief huruf Jawa dan di bawahnya ada lagi tulisan Arab gundul. Tak bisa saya membaca kedua tulisan itu. Hanya tulisan di sebelah kanannya yang berbunyi "Dilarang Tidur Di Sini" yang bisa saya baca...

makam panembahan kalibening banyumas

©2021 Ikuti