Jalur lurus lebar dan panjang yang di ujungnya terdapat gapura kedua menuju Makam Syekh Maulana Maghribi Wonobodro Batang. Dua jalur dengan pemisah tanpa pagar itu tentu dimaksudkan sebagai jalur masuk peziarah di sebelah kiri dan jalur keluar dari makam di kanan, yang akan sangat membantu ketika musim ziarah tiba dan orang ramai berdatangan ke tempat ini.
Seorang peziarah tampak sedang berdoa di depan jirat kubur yang ditutup kain hijau dan dipagar. Tak ada tengara nama pada makam utama di dalam pendopo yang besar ini, namun sepertinya itu adalah makam Kyai Agung Pekalongan. Di belakangnya ada sepasang makam dengan nisan marmar berbentuk botolan yang mungkin Makam Ki Ageng Wonobodro.
Jirat kubur Syekh Maulana Maghribi Wonobodro Batang juga ditutupi kelambu, namun warnanya putih dan berenda, yang lokasinya tepat berada di tengah pendopo yang ditopang empat sokuguru bercat warna tembaga. Di dalam kelambu terdapat dua makam panjang dan tinggi. Di belakang kubur terlihat papan pemisah ruangan peziarah pria dan wanita.
Cungkup petilasan pasujudan aulia Wonobodro yang lokasinya berada di dekat area parkir agak ke bawah.
Tengara yang berbunyi "Air Kramat Petilasan Wudhu Auliya Wonobodro", dan di sebelahnya ada pancuran tunggal yang terbuat dari pipa paralon (tak terlihat pada foto).
Gapura lubang kembar yang berada di ujung atas undakan, dengan kotak amal di tengahnya. Orang yang datang untuk suatu keinginan biasanya tak segan mengisi kotak amal agar maksud tujuannya tercapai. Di sebelah atas ada ayat suci dalam huruf Arab, denga terjemahan Latin di bawahnya.
Papan Tata Tertib bagi peziarah yang di pasang di dekat mulut jalan menuju Makam Kyai Agung Pekalongan yang dibuat oleh Tim II KKN Unibersitas Diponegoro pada tahun 2012.
Tengara arah ke Makam Kyai Agung Pekalongan dan Ki Ageng Wonobodro yang berada tak jauh dari gerbang lubang kembar di ujung atas undakan. Bangunan putih di kanan belakang adalah cungkup makamnya.
Gapura lengkung di ujung jalan simpang yang menuju ke cungkup Makam Kyai Agung Pekalongan (ada yang menyebutnya sebagai Ki Ageng Pekalongan).
Makam kembar dengan nisan marmar berbentuk botolan yang berada di belakang Makam Kyai Agung Pekalongan, yang mungkin adalah Makam Ki Ageng Wonobodro.
Beberapa makam sederhana dengan nisan batu pipih tipis yang ada di dalam pendopo Makam Kyai Agung Pekalongan. Saat itu pendopo ini masih sedang dalam proses renovasi.
Sudut pandang samping pada makam utama dan makam kembar di belakangnya. Sayangnya tak ada nama pada makam-makam yang ada di sana, sehingga tanpa adanya kuncen, sulit untuk menduga-duga siapa penghuninya.
Sepasang makam dalam cungkup kecil dengan lantai tinggi ini berada di halaman kompleks Makam Kyai Agung Pekalongan. Sayangnya juga tak ada tengara nama pada makam ini.
Lubang gapura Makam Syekh Maulana Maghribi Wonobodro, dibuka hanya yang tengahnya saja, dengan tulisan "Pria" di atas lubang. Peziarah wanita tampaknya harus melipir menggunakan jalan setapak di luar pagar keliling dan masuk dari arah belakang.
Penampakan pada cungkup Makam Syekh Maulana Maghribi Wonobodro, dengan deretan pilar dan lubang lengkung di bagian depan, dan atap limasan tumpang. Makam utama tampak berada di bagian tengah bangunan.
Dua jirat kubur bersebelahan dengan tulisan "Syech Faqir Sugih" yang diletakkan di belakang nisan. Sebuah nama yang maknanya sepertinya bertentangan. Fakir biasanya berteman dengan miskin.
Makam tunggal dengan tengara nama Syech Jambu Karang. Konon ia adalah putera raja Pajajaran yang memilih untuk berkelana dan kemudian menyebarkan agama Islam ketimbang menggantikan ayahnya menjadi raja.
Pandangan pada bagian samping Makam Syekh Maulana Maghribi Wonobodro dimana terdapat sejumlah makam lain dengan bentuk yang sederhana.
Beberapa makam tak bernama bertabur bunga, sebagian ada di dalam cungkup pendopo, dan sebagian lagi ada di halamannya yang cukup luas.
Beberapa patok nisan dengan badan makamnya sudah tidak ada lagi yang ada di halaman depan Makam Syekh Maulana Maghribi Wonobodro.
Pandangan pada halaman dan gapura berlubang lengkung tiga, dengan memunggungi pendopo dimana terdapat jirat kubur Syekh Maulana Maghribi. Tampak ada beberapa makam di halaman, sebagian menyisakan hanya nisannya.
Penampakan halaman depan cungkup Makam Syekh Maulana Maghribi Wonobodro yang berkelok dilihat dari balik gapura. Pada saat perayaan khol, halaman ini dipasang tenda yang memayungi hampir seluruh halaman.
Cungkup makam Makam Syekh Maulana Maghribi Batang dilihat dari salah satu lorong pintu masuk yang berbentuk lengkung cukup tinggi.
Pandangan sekali lagi pada jalan lebar menuju ke cungkup Makam Syekh Maulana Maghribi Wonobodro di ujung sana, serta tanda arah ke kanan ke Makam Kyai Agung Pekalongan dan Makam Ki Ageng Wonobodro.
Jalan lebar itu ditarik lagi lebih ke belakang mendekati gapura pertama, memperlihatkan tengara jalan simpang ke kanan ke Makam Ky Ageng Pekalongan.
Pandangan dari atas pada undakan setelah kami keluar melewati pintu gerbang. Bukit ini tak begitu tinggi, dan orang sepuh masih bisa menaiki undakan ini tanpa kesulitan berarti.
Kolam segi empat dengan air jernih yang diperuntukkan bagi peziarah pria. Airnya tampak terus mengalir dari arah pegunungan, sehingga selalu terjaga kesegarannya.
Sponsored Link