Mimbar berangka tahun 1475 M yang sebelumnya merupakan Dampar Kencana sebagai hadiah ketika Prabu Kerta Bumi melantik Raden Patah menjadi adipati di Glagahwangi Bintoro Demak. Pada dinding atas mihrab ada sejumlah ornamen, diantaranya lambang Hasta Brata atau Surya Majapahit yang mengajarkan 8 sifat kepemimpinan raja-raja Majapahit. Mimbar ini aslinya terbuka, tanpa penutup kaca, tanpa kerdurung.
Keempat sokoguru yang sebagian kayunya telah diganti dengan yang baru lantaran kayu aslinya telah termakan usia. Ada satu tiang yang diganti hanya sedikit, dan pilar lainnya diganti cukup banyak. Potongan pilar-pilar masjid yang asli disimpan di Museum Masjid Agung Demak yang saya kunjungi belakangan.
Pilar Sunan Kalijaga yang merupakan salah satu dari empat soko guru Masjid Agung Demak. Di Masjid Agung Demak, Sunan Kalijaga membuat pilar yang dikenal dengan nama Soko Tal, yang dibuat dengan menggunakan serpihan Kayu Jati. Sunan Kalijaga (R Syahid, Berandal Lokojoyo, R Joko Setio) adalah putera Adipati Tuban R Wilotikto.
Pilar Sunan Bonang di sisi utara timur Masjid Agung Demak. Beliau lahir pada 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim sebagai putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Sunan Bonang wafat pada 1525 M dan dimakamkan di Desa Bonang, meskipun yang sering diziarahi orang adalah yang ada di Kota Tuban.
Sponsored Link