Jirat kubur makam Syekh Sadzali dikelilingi kelambu yang dilindungi kisi kayu. Kelambu itu kabarnya dibuka dan diganti setiap tanggal 25 Syura dengan ritual Bukak Luwur. Rangkaian acaranya ada pengajian, khataman Al-Qur’an, tahlil, dan membuat nasi tumpeng. Bekas kelambu kemudian menjadi rebutan peziarah.
Penampakan pada ruang utama cungkup makam dimana terdapat jirat kubur Syekh Sadzali yang ditutup kelambu dan jeruji kayu. Lembaran karpet dipasang di sekeliling kubur sebagai tempat duduk bagi para peziarah saat berdzikir dan berdoa.
Pandangan dekat ke sisi sebelah kiri cungkup Makam Syekh Sadzali Rejenu memperlihatkan ada semacam baki berwarna tembaga dengan sebuah benda di dalamnya yang sepertinya adalah lampu penerang.
Pandangan dekat pada batu gunung yang ada di dalam ruang utama cungkup makam Syekh Sadzali. Bekas botol minuman penguat stamina pria di atas batu itu telah dipasangi sumbu untuk dijadikan penerang di malam hari. Listrik sebenarnya sudah masuk ke desa ini, namun mungkin memang sengaja dibuat seperti itu untuk menambah kekhusyukan.
Sebuah musholla di dekat area makam, dengan kentongan menggantung di serambi kecilnya. Namun tak tampak ada bedug di sana. Meskipun sederhana, namun atap tumpang dan pilarnya membuat mushalla ini tampak lumayan cantik.
Sponsored Link