Piring keramik yang sudah retak namun masih menyatu, dengan toreh lukisan seperti pohon tebu di tengah lingkaran. Tak bisa pula saya baca aksara Jawa yang ditoreh di sana. Tolong kabari ke saya yah jika njenengan sudah bisa membacanya ... :)
Cungkup makam ini terlihat beberapa saat sebelum kami tiba di jalan simpang ke arah sendang air tiga rasa ke kiri dan lurus ke arah makam Syekh Sadzali. Sayangnya tak tampak ada nama penghuni kubur di sana. Memang ada sejumlah makam di Rejenu yang hingga kini masih misterius.
Gapura paduraksa Makam Syekh Sadzali Rejenu ketika dilihat dari arah dalam atau dari area di bagian atasnya. Pada dindingnya juga melekat piring keramik dengan jumlah dan posisi yang sama dengan yang ada di bagian depan. Hanya saja tembikar yang ada pada candi bentar sudah tak jelas lagi tulisannya.
Salah satu pohon besar yang kami lihat di sekitar area makam dan sendang. Berharap bahwa tak ada orang kota rakus yang datang, dan tak pula ada penduduk rakus yang membolehkan pohon-pohon tua itu ditebang untuk menghias rumah mewah orang kota.
Sponsored Link