Pandangan pada jembatan yang melintang di atas lorong Safa-Marwah dan Marwah-Safa di lantai paling bawah, karena ada lagi lorong Safa-Marwah dan arah sebaliknya di lantai atasnya. Ada pula lorong yang khusus diperuntukkan bagi lintasan skuter listrik. Keluar dari jembatan ini ke kanan adalah arah menuju ke Clock Tower dan King Abdul Aziz Gate.
Di setiap pintu masuk ke area Masjidil Haram, yang juga menjadi pintu keluar, selalu ada satu penjaga jika pintunya kecil seperti ini, dan 2 sampai tiga penjaga jika pintunya lebar, untuk memastikan jamaah melepas alas kakinya dan tidak memakai atribut yang dilarang. Penting untuk menghafal pintu-pintu Masjidil Haram ini agar tidak tersesat keluar di pintu yang salah, yang berakibat buruk karena harus jalan dengan jarak yang jauh ke tempat semula.
Lorong yang memperlihatkan arah aliran jamaah ibadah Sa'i yang tengah menuju ke Bukit Marwah. Di ujung lorong ini lantainya mulai naik yang meskipun tidak tinggi namun karena tidak rata membuat telapak kaki sakit yang baru terasa ngilu beberapa jam kemudian. Di Safa orang berhenti untuk berdoa, yang membuat aliran arus orang tersumbat dan bisa sangat berbahaya bagi yang fisiknya lemah karena bisa tergencet, terutama di puncak musim haji.
Lorong yang agak sempit ini diperuntukkan untuk lintasan ibadah Sa’i, khusus bagi orang tua dan yang didorong dengan kursi roda. Bagi yang hendak memakai kursi roda, biro perjalanan haji dan umroh bisa mengatur agar pendorong kursi roda menjemput di halaman hotel, dan setelah Thawaf dan Sa’i selesai mereka mengantarkannya lagi ke tempat semula. Ini sangat menolong bagi jamaah sepuh yang masih bingung dengan arah pulang.
Sponsored Link