Di latar depan terlihat ada seekor burung dara hinggap di tembok luar musholla. Burung dara dibiarkan hidup bebas di sekitaran Masjidil Haram karena ada kaitannya dengan Nabi Muhammada saw. Ketika Nabi sedang bersembunyi di Gua Tsur dari kejaraan kaum Quraisy ada dua binatang yang mengelabui para pengejar itu, yaitu laba-laba yang membuat jaring hingga menutupi mulut Gua Tsur dan burung dara yang berdiam di gua. Keduanya meyakinkan para pengejar Nabi bahwa gua itu tidak pernah disinggahi orang.
Suasana di ruangan musholla P9 Clock Tower yang lumayan lega, beberapa saat sebelum masuk shalat Ashar pada tanggal 21 Juli 2019. Saat itu baru sekitar 5 shaf yang terisi. Semakin dekat ke puncak musim haji, semakin penuh ruangan ini, dan jika datang terlambat akan kebagian shaf yang dekat dengan pintu masuk.
Di sebelah kanan adalah rak-rak yang berisi kitab-kitab suci Al Qur'an yang saya tak pernah mengambalinya sehingga tak tahu apakah ada terjemahan bahasa Indonesianya atau tidak. Untuk membaca Al Quran saya memakai aplikasi Android Al-Qur’an Indonesia, oleh karena bisa menandai ayat terakhir yang telah dibaca, dan ketika membuka tinggal klik pada menu "Terakhir Baca". Aplikasi ini juga menggunakan terjemahan standar Depag.
Pandangan lainnya dari Musholla di lantai P9 Clock Tower ke arah Masjidil Haram, dengan Gerbang King Abdul Aziz yang menutupi pandangan ke Ka’bah. Selama di Mekah saya tak pernah naik ke lantai paling atas yang terbuka itu, karena sudah pening membayangkan betapa panasnya di sana. Begitu pun saat shalat Jumat, ada cukup banyak orang yang shalat di sana, oleh karena pintu masuk ke dalam masjid telah ditutup. Thawaf pun ada yang menggunakan lantai puncak itu, baik yang berjalan sendiri maupun yang didorong dengan kursi roda.
Sponsored Link