Dua stalaktit dan stalagmit Gua Petruk yang bertemu membentuk kolom gemuk di tengah di sebuah area yang disebut sebagai Sendang Mangun Srono, karena ada kolam dangkal jernih di sana.
Bentuk batuan karst yang entah dilihat dari sisi mana, namun menurut yang empunya kuasa dipandang mirip seekor buaya putih, sehingga disebutlah batuan ini dengan mana Batu Bajul Putih, atau Batu Buaya. Si mas pemandu itu dengan sabar menunjukkan satu persatu bentuk-bentuk batuan menarik yang semuanya terlihat indah dalam cahaya lampu petromaks.
Pemandangan lebih dekat pada kolom batuan kapur yang berada di lokasi Sendang Mangun Srono. Konon pertumbuhan rata-rata stalaktit adalah 0,13 mm hingga paling cepat 3 mm per tahun. Sangat lambat, dan sepanjang umur manusia stalaktit bisa hanya tumbuh sepanjang 9 mm.
Sebuah stalagmit yang menyerupai orang tidur dengan kepala dan badan seperti berbalut kain mori, sehingga disebut Layon atau Batu Mayat. Area di sekitarnya relatif rata tanpa ada tonjolan. Stalagmit terbentuk dari kumpulan kalsit yang berasal dari air yang menetes dari langit gua.
Sponsored Link