Relief Gana di sebuah sisi candi, dengan deretan batu berukir di atasnya yang melingkari kaki candi. Tepat di atasnya ada relief raksasa cebol yang masing-masing tangannya memegang genta. Sebuah catatan menyebutkan bahwa relief gana mulai berkembang pesat pada candi-candi di Jawa Tengah pada sekitar abad ke-8 s/d 10 M. Gana, atau Siwaduta, adalah makhluk kecil pengiring Siwa.
Dalam Kisah Sudamala, Dewi Uma dikutuk oleh oleh Batara Guru menjadi raseksi buruk rupa dan jahat bernama Ra Nini. Ia harus menebus dosa dan hidup selama duabelas tahun Setra Gandamayit. Citrasena dan Citranggada, dua bidadara kahyangan yang tampan, juga dikutuk oleh Batara Guru menjadi raksasa sakti Kalantaka dan Kalanjaya. Karena kedua raksasa itu mengabdi kepada Kurawa, Kunti menjadi khawatir atas keselamatan Pandawa, puteranya.
Ia meminta Ra Nini untuk melenyapkan Kalantaka dan Kalanjaya. Ra Nini menyetujui permintaan Kunti asal bersedia menyerahkan Sadewa sebagai tumbal. Kunti menolaknya, lagipula Sadewa bukan lahir dari rahimnya, namun dari rahim Madrim.
Sponsored Link