Islam, Puasa

Puasa Syawal, Keutamaan dan Niatnya

Sebagaimana namanya, Puasa Syawal adalah puasa yang dilakukan pada bulan Syawal, yaitu bulan ke-10 yang mengikuti atau tepat setelah bulan Ramadan yang lazim disebut sebagai bulan puasa.

Nama-nama bulan dalam kalender Islam adalah dimulai dengan bulan 1 Muharam (Al-Muḥarram), lalu lanjut ke bulan 2 Safar (Shafar), 3 Rabiul Awal (Rabi‘ul Awwal), 4 Rabiul Akhir (Rabi‘ust Tsani), 5 Jumadil Awal (Jumadal Ula), 6 Jumadil Akhir (Jumadal Akhirah), 7 Rajab, 8 Sya'ban, 9 Ramadan (Ramadlan), 10 Syawal (Syawwal), 11 Dzulkaidah (Dzul Qa‘dah), dan bulan 12 Dzulhijjah (Dzul Ḥijjah).

Puasa Syawal dianjurkan dilakukan selama 6 (enam) hari secara berturut-turut sejak mulai tanggal 2 Syawal, oleh karena tanggal 1 Syawal adalah Hari Raya Iedul Fitri dan diharamkan hukumnya untuk berpuasa pada hari itu, sebagaimana disebut dalam Fiqh as-Sunnah karya Sayyid Sabiq Muhammad at-Tihamiy, yang diamini oleh para ulama.

Meski keutamaan Puasa Syawal adalah jika puasanya dilakukan pada tanggal 2-7 Syawal, namun jangan khawatir jika tanggal itu telah terlewat oleh karena Anda tetap bisa melakukan Puasa Syawal pada tanggal-tanggal lain, yang bisa dilakukan secara berurutan bisa pula tidak.

Keutamaan Puasa Syawal

Puasa Syawal dipercayai memiliki keutamaan yang tinggi, berdasar pada hadis riwayat Muslim yang juga disebut dalam Kitab Nihayatuz Zain oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, yaitu "Siapa yang berpuasa Ramadan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di Bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh."

Penjelasannya ada di hadis lain yang menyebutkan bahwa berpuasa sebulan di Bulan Ramadan adalah setara dengan berpuasa selama sepuluh bulan, dan berpuasa selama enam hari di Bulan Syawal adalah setara dengan berpuasa dua bulan penuh.

Syekh Khatib al-Syarbini dalam Kitab Mughni al-Muhtaj, juz 2, di halaman 184 menjelaskan bahwa:

وَرَوَى النَّسَائِيُّ خَبَرَ «صِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ، وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بِشَهْرَيْنِ، فَذَلِكَ صِيَامُ السَّنَةِ» أَيْ كَصِيَامِهَا فَرْضًا، وَإِلَّا فَلَا يَخْتَصُّ ذَلِكَ بِرَمَضَانَ وَسِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ؛ لِأَنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا

"Imam Al-Nasaa'i meriwayatkan hadis 'Puasa di Bulan Ramadan sama dengan sepuluh bulan, dan puasa enam hari Syawal sama dengan dua bulan, jadi itu adalah puasa dalam setahun.' Maksudnya adalah seperti puasa wajib setahun, jika tidak maka tidak khusus untuk Ramadan dan enam hari Syawal, karena kebaikannya sepuluh kali lipat."

Dalam hitungan angka, karena kebaikannya sepuluh kali lipat maka 29 hari atau 30 hari puasa Ramadan sebanding dengan 290 hari atau 300 hari puasa wajib, dan 6 hari Puasa Syawal sebanding 60 hari puasa wajib, sehingga totalnya adalah setara dengan 350 hari atau 360 hari atau setahun puasa wajib. Setahun dalam Kalender Hijriah adalah 354 hari.

Qada Puasa Syawal

Biar pun keutamaan puasa Syawal hanya berlaku pada bulan Syawal namun dianjurkan untuk untuk mengqadanya di bulan lain, misalnya di Bulan Dzulkaidah, jika karena sesuatu sebab tidak bisa melakukannya di bulan itu (Kitab Nihayatuz Zain oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, penerbit Al-Maarif, Bandung, Halaman 197).

Walau ada ulama yang berpendapat bahwa mengqada puasa Ramadan atau melakukan puasa nazar atau berpuasa Senin Kamis di bulan Syawal tetap mendapat keutamaan Puasa Syawal, namun sebagian menganjurkan mengqada dulu puasa Ramadan baru kemudian dilanjutkan dengan Puasa Syawal.

Niat Puasa Syawal

Niat Puasa Syawal bisa dibaca pada malam hari sebelum waktu Subuh, atau pun bisa dibaca pada siang hari jika terlupa membacanya

Niat Puasa Syawal jika dibaca pada malam hari adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
"Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Yang Mahatinggi."

Jika niat Puasa Syawal dibaca pada siang hari, maka lafalnya adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
"Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah Yang Mahatinggi."


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! April 30, 2023.