Bali, Karangasem, Vinny Soemantri

Suatu Hari di Tirta Gangga Karangasem Bali

Kembali menikmati kecantikan Tirta Gangga Karangasem Bali taman air yang terletak di Karangasem, Bali, sebelum menjadi tempat wisata seperti sekarang ini, dulu adalah peristirahatan atau persinggahan Raja Karangasem. Tirta Gangga terdiri dari 3 bagian yaitu Kolam, Patung, dan kebun semua bangunan tersebut memiliki fungsi dan masing-masing. Memiliki luas sekitar 1,2 hektar, dibangun memanjang dekat area persawahan yang lapang.

Nama Tirta Gangga, berasal dari kata Tirta yang berarti air suci dan Gangga yang artinya nama sungai di India yang dibangun pada tahun 1946 oleh raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem Agung. Komplek taman Tirta Gangga Karangasem sebelumnya pernah hancur oleh letusan gunung Agung pada tahun 1963. Pemerintah kabupaten Karangasem membangun kembali taman ini dan diperuntukan untuk kawasan wisata. Pemandangan yang indah dan sejuk suasana dirasakan di area Tirta Gangga Karangasem Bali, disebabkan karena letaknya berada tepat di bawah kaki Gunung Agung yaitu gunung tertinggi di Bali. Lokasi Tirta Gangga tepatnya di Karangasem Bali Timur, sekitar 83 kilometer dari kota Denpasar atau 6 kilometer dari Amlapura. Tirta Gangga menyuguhkan taman air bersumber dari mata air Tirta Gangga yang diyakini sebagai air suci oleh umat Hindu di Bali diyakini dapat membuang setiap energi buruk di sekitar.

Memasuki pintu gerbang utama, disambut oleh beberapa patung yang berbaris laksana prajurit. Setelah menaiki anak tangga kita menuruni anak tangga di sisi selokan kecil dengan air yang sangat jernih, dan menjadi tempat pembuangan air dari kolam besar atau kolam utama. Di atas parit kami duduk menikmati pemandangan tampak jelas menghadap ke kolam besar, tempat ini menjadi favorit kami sambil menikmati hawa sejuknya Tirta Gangga.

tirta gangga karangasembali
Kolam utama di Tirta Gangga Karangasem sangat unik dan menarik perhatian wisatawan, dilengkapi patung-patung berbaris dan kita dapat berjalan di atas kolam melalui batu yang disusun berderet menyerupai jembatan. Batu tersebut berbentuk segi enam. Aktivitas berjalan di atas batu banyak diminati oleh para pelancong berbagai kalangan. Kolam ini memang menjadi andalan, selain itu sangat cantik dan pas untuk berfoto dengan dilatarbelakangi pemandangan yang natural.

Pepohonan menghiasi di sisi area Tirta Gangga membuat rindang, apalagi terdapat air mancur yang terbuat dari bebatuan dibentuk bersusun sebanyak 9 susun menambah adem suasana. Tirta Gangga pun tak luput menjadi spot foto untuk pre wedding, suasana yang romantis dan menyatu dengan alam seperti saya kami datang, ada dua pasang calon pengantin yang melakukam sesi pemotretan.

tirta gangga karangasem bali

Hal yang menarik lainnya di seputar kolam utama adalah, aktivitas memberi makan kepada ikan-ikan besar yang hidup dan berkembang-biak ke dalam kolam. Pedagang berderet di depan pintu masuk menjual makanan ikan, biasanya para wisatawan yang ingin berfoto dengan ikan atau sekedar ingin melihat ikan besar dari jarak dekat sambil menyentuhnya harus memancing ikan agar menghampiri dengan cara menaburkan makanan ikan di sekitar kolam. Biasanya pemandu wisata yang memberikan info kepada para turis, mengenai aktivitas berinteraksi dengan ikan-ikan.

Sesuai dengan namanya "Gangga" dikaitkan dengan Sungai Gangga yaitu sungai sucinya orang Hindu India, Tirta Gangga diartikan air dari Sungai Gangga yang merupakan sungai suci dan penghormatan kepada masyarakat Hindu Bali. Air yang mengalir dari semburan mata air tidak pernah surut walaupun di musim kemarau sekalipun, jernih dan tidak berbau membuat kami tidak ragu-ragu membasuh wajah dari air yang mengalir di parit yang ada di sekitar Tirta Gangga.

tirta gangga karangasem bali Tidak jauh dari kolam Tirta Gangga, terdapat sebuah taman kecil dimana di tempat tersebut terdapat sebuah menara air setinggi 10 meter. Menara ini berbentuk seperti atap pura, bentuknya berlapis lapis. Air di Kolam Tirta Gangga berasal dari dalam tanah, bukan air isi ulang seperti pada kolam renang pada umumnya. air yang dianggap suci orang penduduk setempat yang biasa mereka gunakan jika melakukan upacara adat.

Sumber mata Air Tirta Gangga berasal dari mata air Rejasa yang memiliki debit air yang banyak, jernih dan menyejukkan. Selain mengaliri Tirta Gangga, pasokan mata air Rejasa dipergunakan pula untuk kepentingan penduduk di Kota Amlapura yaitu ibu kota Karangasem, dan digunakan pula untuk kebutuhan pertanian pertanian mengaliri sawah- sawah di sekitarnya. Di Tirta Gangga bisa berenang juga tetapi saya belum pernah mencobanya, tentunya mempunyai sensasi yang lain berenang di air yang bersumber dari mata air dengan udara pegunungan, dingin dan segar. Anda ingin mencobanya? atau sekedar menikmati sejuknya udara sambil merendamkan kaki sebatas lutut? Tirta Gangga tempat asik bagi orang-orang yang ingin mendapatkan suasana tenang dengan ciri khas Bali yang kental.

Sebelum saya penutup catatan perjalanan Tirta Gangga ini, bagi anda yang sedang atau akan berpetualangan di sekitar daerah Karangasem Bali selain Tirta Gangga ada baiknya untuk menikmati objek wisata lainya di Kabupaten Karangasem yang juga menarik untuk kunjungi, yaitu Candidasa dengan suasana pantainya yang sepi nan indah, Taman Ujung Sukasada, Pantai Amed dan Tulamben adalah pantai yang pasir hitam dengan kerikil dan bebatuan bekas letusan Gunung Agung yang menjadi destinasi favorit wisatawan khususnya mancanegara untuk melakukan aktivitas menyelam. Semoga info ini bermanfaat.

Tirta Gangga Karangasem Bali

Alamat : Jalan Raya Abang Desa Adat, Ababi, Abang, Kabupaten Karangasem, Bali 80852. HTM Rp.10.000. Rujukan : Hotel di Bali, Hotel di Karangasem, Tempat Wisata di Karangasem, Peta Wisata Karangasem, Tempat Wisata di Bali.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, Senang membuat catatan diri setiap perjalanan sekedar penghargaan atas apa yang dilihat dan dirasakan sebagai ritual ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta.(Jatuh cinta pada lembah, gunung dan pepohonan ). Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Desember 30, 2018.