Pantai Losari Makassar masih merupakan salah satu tempat yang paling populer di Makassar, Sulawesi Selatan, baik bagi warga setempat maupun para pejalan dan wisatawan. Selain sebagai tempat nongkrong untuk bercengkerama dan menikmati madu kebersamaan, di sepanjang Pantai Losari juga tersedia banyak restoran hidangan laut khas Makassar yang lezat serta tempat hiburan lainnya.
Tak jauh dari Pantai Losari Makassar juga ada Fort Rotterdam, tempat Pangeran Diponegoro dahulu ditahan oleh Belanda hingga wafat di sana. Lokasi tempat belanja suvenir di Jalan Somba Opu juga tak jauh dari pantai ini.
Di Pantai Losari ada sebuah area yang cukup lapang yang dikenal sebagai Anjungan Pantai Losari. Saat itu di Anjungan Pantai Losari tengah disiapkan untuk menjadi tempat sebuah pertunjukan musik, dengan panggung yang cukup besar dan sistem suara berkekuatan lumayan tinggi.
Anjungan Pantai Losari Makassar dilihat dari arah laut, dengan gedung-gedung yang tampak masih baru berada di latar belakang. Foto ini saya ambil setelah berkunjung ke Pulau Lae-lae dengan menumpang perahu bebek yang diberi mesin motor sebagai pendorongnya.
Di seberang Anjungan Pantai Losari Makassar terdapat sebuah gedung yang terlihat megah yang saat itu terlihat masih relatif baru, atau setidaknya baru direnovasi dan dicat. Meski papan nama terlihat terbalik dari arah laut, namun keindahan Pantai Losari masih bisa dilihat saat hari menjelang sore.
Di Anjungan Pantai Losari waktu itu masih terdapat dermaga ponton di atas laut, yang menjadi tempat bagi para pengunjung untuk naik ke atas perahu-perahu angsa yang disewakan kepada pejalan untuk menikmati pemandangan Pantai Losari dari arah laut, atau untuk mengunjungi Pulau Lae-lae yang cantik. Kini pemandangan di Pantai Losari Makassar tampaknya sudah jauh berubah, dengan adanya proyek reklamasi yang membuat lanskap di sana berubah total.
Kami melewati sebuah yacht tengah membuang jangkar di laut antara Pantai Losari Makassar dan Pulau Lae-lae. Jika tidak digunakan untuk memancing ikan di laut lepas, yacht mungkin dipakai untuk pergi ke Pulau Samalona atau entah pulau apa lagi yang memberi privasi buat pemilik atau penyewanya.
Sebagian kota Makassar dengan Tugu Pahlawan di tengahnya saat itu masih terlihat dari perahu angsa bermotor yang membelah air laut di Pantai Losari yang cukup tenang.
Tugu Pahlawan biasanya dibuat untuk menghormati jasa para pahlawan bangsa, terutama yang berasal daerah setempat. Namun biasanya tak lama kemudian akan menjadi bagian keseharian, untuk lalu dilupakan. Sebagian besar kita juga mungkin tidak ingat kapan terakhir kalinya kita berkunjung ke sebuah Taman Makam Pahlawan.
Di atas perahu kami juga bisa melihat Pulau Kayangan yang saat itu telah jauh lebih berkembang ketimbang Pulau Lae-lae. Pulau ini bisa terlihat dikejauhan di sebelah kanan Pantai Losari. Untuk menuju ke Pulau Kayangan, Pulau Kapoposan dan Pulau Kodingarengkeke ada sebuah dermaga yang lokasinya berada di seberang Fort Rotterdam, tempat saya menikmati senja setelah dari Pantai Losari.
Saat masih berada di atas perahu angsa, kami bisa melihat tepian laut di sisi sebelah kanan Pantai Losari Makassar yang menjadi tempat bagi kapal-kapal barang berukuran sedang untuk berlabuh, dengan kontainer terlihat berjajar di tepian dermaga.
Adanya Anjungan Pantai LosariMakassar membuat suasana di Pantai Losari menjadi lebih hidup, ditambah lagi dengan adanya pertunjukan dan kegiatan yang menghibur pengunjung. Kegiatan yang menjadikan Pantai Losari menjadi lebih hidup dan berwarna. Pantai Losari tampaknya kini sudah jauh berubah menjadi jauh lebih baik, apalagi setelah proyek reklamasi Citraland selesai dikerjakan.
Tak jauh dari Pantai Losari Makassar juga ada Fort Rotterdam, tempat Pangeran Diponegoro dahulu ditahan oleh Belanda hingga wafat di sana. Lokasi tempat belanja suvenir di Jalan Somba Opu juga tak jauh dari pantai ini.
Di Pantai Losari ada sebuah area yang cukup lapang yang dikenal sebagai Anjungan Pantai Losari. Saat itu di Anjungan Pantai Losari tengah disiapkan untuk menjadi tempat sebuah pertunjukan musik, dengan panggung yang cukup besar dan sistem suara berkekuatan lumayan tinggi.
Anjungan Pantai Losari Makassar dilihat dari arah laut, dengan gedung-gedung yang tampak masih baru berada di latar belakang. Foto ini saya ambil setelah berkunjung ke Pulau Lae-lae dengan menumpang perahu bebek yang diberi mesin motor sebagai pendorongnya.
Di seberang Anjungan Pantai Losari Makassar terdapat sebuah gedung yang terlihat megah yang saat itu terlihat masih relatif baru, atau setidaknya baru direnovasi dan dicat. Meski papan nama terlihat terbalik dari arah laut, namun keindahan Pantai Losari masih bisa dilihat saat hari menjelang sore.
Di Anjungan Pantai Losari waktu itu masih terdapat dermaga ponton di atas laut, yang menjadi tempat bagi para pengunjung untuk naik ke atas perahu-perahu angsa yang disewakan kepada pejalan untuk menikmati pemandangan Pantai Losari dari arah laut, atau untuk mengunjungi Pulau Lae-lae yang cantik. Kini pemandangan di Pantai Losari Makassar tampaknya sudah jauh berubah, dengan adanya proyek reklamasi yang membuat lanskap di sana berubah total.
Kami melewati sebuah yacht tengah membuang jangkar di laut antara Pantai Losari Makassar dan Pulau Lae-lae. Jika tidak digunakan untuk memancing ikan di laut lepas, yacht mungkin dipakai untuk pergi ke Pulau Samalona atau entah pulau apa lagi yang memberi privasi buat pemilik atau penyewanya.
Sebagian kota Makassar dengan Tugu Pahlawan di tengahnya saat itu masih terlihat dari perahu angsa bermotor yang membelah air laut di Pantai Losari yang cukup tenang.
Tugu Pahlawan biasanya dibuat untuk menghormati jasa para pahlawan bangsa, terutama yang berasal daerah setempat. Namun biasanya tak lama kemudian akan menjadi bagian keseharian, untuk lalu dilupakan. Sebagian besar kita juga mungkin tidak ingat kapan terakhir kalinya kita berkunjung ke sebuah Taman Makam Pahlawan.
Di atas perahu kami juga bisa melihat Pulau Kayangan yang saat itu telah jauh lebih berkembang ketimbang Pulau Lae-lae. Pulau ini bisa terlihat dikejauhan di sebelah kanan Pantai Losari. Untuk menuju ke Pulau Kayangan, Pulau Kapoposan dan Pulau Kodingarengkeke ada sebuah dermaga yang lokasinya berada di seberang Fort Rotterdam, tempat saya menikmati senja setelah dari Pantai Losari.
Saat masih berada di atas perahu angsa, kami bisa melihat tepian laut di sisi sebelah kanan Pantai Losari Makassar yang menjadi tempat bagi kapal-kapal barang berukuran sedang untuk berlabuh, dengan kontainer terlihat berjajar di tepian dermaga.
Adanya Anjungan Pantai LosariMakassar membuat suasana di Pantai Losari menjadi lebih hidup, ditambah lagi dengan adanya pertunjukan dan kegiatan yang menghibur pengunjung. Kegiatan yang menjadikan Pantai Losari menjadi lebih hidup dan berwarna. Pantai Losari tampaknya kini sudah jauh berubah menjadi jauh lebih baik, apalagi setelah proyek reklamasi Citraland selesai dikerjakan.
Pantai Losari Makassar
Alamat : Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasi GPS: -5.1435104, 119.4077933, Waze. Hotel di Makassar, Tempat Wisata di Makassar, Peta Wisata Makassar.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.