Lokasi Museum Listrik dan Energi Baru TMII Jakarta berada di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah, di sebelah Timur Taman Budaya Tionghoa Indonesia dan di sebelah Selatan Museum Minyak dan Gas Bumi. Tepat di Selatan museum ini terdapat Pemancingan Telaga Mina.
Penggagas Museum Listrik dan Energi Baru ini adalah Ginanjar Kartasasmita bersamaan peringatan 100 tahun ketenagalisrikan di Indonesia. Bangunan museum seluas 6.500 m2 yang didirikan di atas tanah seluas 2 hektar ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1995.
Bangunan Museum Listrik dan Energi Baru dibuat menyerupai struktur atom, dengan Anjungan Listrik sebagai proton yang dikelilingi tiga bangunan lain sebagai elektron, yaitu Anjungan Energi Baru, Anjungan Energi Fosil, dan Anjungan Energi Konvesional.
Museum ini menyajikan sejarah perkembangan teknologi kelistrikan dan energi, aplikasi energi di Indonesia dari masa ke masa, serta semangat inovasinya bagi generasi mendatang.
Seluruhnya ada 619 unit peraga ditampilkan di Museum Listrik dan Energi Baru. Di Ruang Cerdas Energi terdapat benda-benda peraga interaktif sehingga pengunjung bisa lebih memahami gejala yang berasal dari energi dan listrik.
Ada Diorama Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, Simulasi Konsumsi Listrik di Rumah Tangga diaman pengunjung bisa membaca jumlah watt yang digunakan, Konversi Energi Listrik Menjadi Panas, Plasma Ball yang menunjukkan tubuh manusia juga mengandung energi listrik, Permainan Magnet, Permainan Adu Cepat, Harpa Ajaib dimana pengunjung bisa memainkan harpa dengan dawai sinar infra merah, serta Komputer Interaktif Kuis dan Game tentang energi dan kelistrikan.
Di luar gedung Museum Listrik dan Energi Baru ada Kompor Tenaga Surya Serba Guna yang juga digunakan sebagai antene parabola yang bisa menerima sekitar 150 saluran televisi, Rumah Energi Baru yang mengubah energi matahari dan angin menjadi listrik, dan Mobil Tenaga Surya hasil inovasi mahasiswa ITS.
Ada pula ruangan untuk seminar dan kegiatan lainnya termasuk pagelaran seni dan lomba, lengkap dengan perangkat multi media serta penginapan.
Penggagas Museum Listrik dan Energi Baru ini adalah Ginanjar Kartasasmita bersamaan peringatan 100 tahun ketenagalisrikan di Indonesia. Bangunan museum seluas 6.500 m2 yang didirikan di atas tanah seluas 2 hektar ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 April 1995.
Bangunan Museum Listrik dan Energi Baru dibuat menyerupai struktur atom, dengan Anjungan Listrik sebagai proton yang dikelilingi tiga bangunan lain sebagai elektron, yaitu Anjungan Energi Baru, Anjungan Energi Fosil, dan Anjungan Energi Konvesional.
Museum ini menyajikan sejarah perkembangan teknologi kelistrikan dan energi, aplikasi energi di Indonesia dari masa ke masa, serta semangat inovasinya bagi generasi mendatang.
Seluruhnya ada 619 unit peraga ditampilkan di Museum Listrik dan Energi Baru. Di Ruang Cerdas Energi terdapat benda-benda peraga interaktif sehingga pengunjung bisa lebih memahami gejala yang berasal dari energi dan listrik.
Ada Diorama Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, Simulasi Konsumsi Listrik di Rumah Tangga diaman pengunjung bisa membaca jumlah watt yang digunakan, Konversi Energi Listrik Menjadi Panas, Plasma Ball yang menunjukkan tubuh manusia juga mengandung energi listrik, Permainan Magnet, Permainan Adu Cepat, Harpa Ajaib dimana pengunjung bisa memainkan harpa dengan dawai sinar infra merah, serta Komputer Interaktif Kuis dan Game tentang energi dan kelistrikan.
Di luar gedung Museum Listrik dan Energi Baru ada Kompor Tenaga Surya Serba Guna yang juga digunakan sebagai antene parabola yang bisa menerima sekitar 150 saluran televisi, Rumah Energi Baru yang mengubah energi matahari dan angin menjadi listrik, dan Mobil Tenaga Surya hasil inovasi mahasiswa ITS.
Ada pula ruangan untuk seminar dan kegiatan lainnya termasuk pagelaran seni dan lomba, lengkap dengan perangkat multi media serta penginapan.
Museum Listrik dan Energi Baru TMII Jakarta
Alamat : Taman Mini Indonesia Indah, Jl Raya Taman Mini, Jakarta Timur. Telp 021-8413451, Fax 021-8413451. Lokasi GPS : -6.303155, 106.904384, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Jam buka : 08.00 - 16.00 WIB, setiap hari. Harga tiket masuk : rata-rata Rp. 5.000. Diskon 10 % pengunjung 40 s/d kurang dari 100 orang, Guru Pendamping Gratis. Diskon 20% pengunjung lebih dari 100 orang, Guru Pendamping Gratis (kelipatan 20 siswa gratis 1 guru). Diskon 50% pengunjung Tamu Wisma. Rujukan : Hotel di Jakarta Timur, Hotel Melati di Jakarta Timur, Peta Wisata Jakarta, Rute Lengkap Jalur Busway TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta, Tempat Wisata di Jakarta Timur.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.