Bantul, Situs, Yogyakarta

Situs Arca Nandi Mangir Bantul Yogyakarta

Melanjutkan perjalanan untuk menelusuri jejak dari Ki Ageng Mangir, kami mengarahkan kendaraan menuju ke Situs Arca Nandi Mangir Bantul yang masih di Dusun Mangir, tepatnya di Mangir Lor, mengikuti petunjuk yang diberikan Ki Suwandoyo saat berkunjung ke Situs Lingga Yoni Mangir beberapa saat sebelumnya.

Dari Situs Lingga Yoni kami balik arah, belok ke kanan di pertigaan, lalu lurus sejauh 500 m, melewati pertigaan yang jika berbelok ke kanan akan ke Petilasan Ki Ageng Mangir, dan kami berbelok ke kiri masuk ke jalan dusun yang saat itu hanya bisa dilewati satu mobil kecil saja.

Sempat terlewat beberapa meter lantaran tidak adanya papan petunjuk yang jelas tentang lokasinya, kami akhirnya bisa menemukan lokasi Situs Arca Nandi Mangir. Situs itu rupanya berada di belakang rumah seorang penduduk Mangir, sehingga memang tidak akan terlihat dari jalan dusun yang sempit itu lantaran pandangannya tertutup oleh rumah.

situs arca nandi mangir bantul yogyakarta
Tembok bata telanjang berbentuk persegi setinggi dada tanpa pintu masuk dan sudah mulai lumutan itu menjadi rumah pelindung bagi Situs Arca Nandi Mangir. Meski tanpa penutup namun sudah lebih baik ketimbang tanpa pelindung. Bapak berusia sepuh yang bertelanjang dada pada foto adalah pemilik rumah dan juga tanah pekarangan dimana arca berada.

Bersama dengan Mahakala atau Dwarapala, Nandi bertugas menjaga pintu gerbang kahyangan Dewa Siwa dan Dewi Parwati, isterinya. Kitab Purana menyebutkan bahwa Nandi atau Nandikeswara adalah sapi putih berbadan manusia dengan dua tangan belakang memegang parasu (kapak) dan Murga (kijang), dan dua tangan lain dalam sikap menyembah.

situs arca nandi mangir bantul yogyakarta
Dari atas dinding tembok, yang menjadi satu-satunya cara untuk melihat isinya, terlihat sebuah Arca Nandi yang terbuat dari batu andesit. Seperti lazimnya arca nandi, arca itu juga dibuat dalam posisi duduk. Dilihat sepintas, dudukan batu dengan ornamen sederhana bagi Arca Nandi itu tampaknya masih asli. Jika pun sudah pernah diubah posisi atau kedudukannya, maka tentulah itu sudah dilakukan sangat lama.

Nandi adalah binatang yang menjadi tunggangan Dewa Siwa, sedangkan Lingga atau Siwalingga adalah lambang perwujudan Dewa Siwa yang disembah umat Hindu. Sehingga Situs Arca Nandi dan Situs Lingga Yoni Mangir ini memang tampaknya berhubungan satu dengan yang lainnya. Keduanya adalah mungkin adalah peninggalan dari jaman Majapahit yang tersisa.

situs arca nandi mangir bantul yogyakarta
Dilihat dari arah samping, Arca Nandi ini terlihat tidak dalam posisi mendatar alias dalam posisi miring, karena bagian belakangnya rupanya terbenam lebih banyak ke dalam tanah. Mungkin karena bobotnya yang tak ringan untuk meluruskannya, maka posisi arca dibiarkan dalam keadaan seperti itu.

Ukuran Arca Nandi ini bisa diperbandingkan dengan ukuran tubuh si bapak pemilik pekarangan. Di sebelahnya adalah Pak Agus dari rental kendaraan yang menemani saya berkeliling di seputaran Bantul. Sayangnya tidak ada informasi berharga yang saya peroleh dari bapak pemilik kebun tentang riwayat Situs Arca Nandi Mangir ini.

situs arca nandi mangir bantul yogyakarta
Dilihat dari arah belakang, Arca Nandi ini masih memiliki ekor yang utuh, dengan ujung ekornya tampak melilit pada lambung hingga sampai ke punggungnya. Nandi itu juga memiliki tonjolan di dekat lehernya yang menyerupai punuk. Badan arca tampak telah ditumbuhi oleh sejenis lumut sehingga jika dibiarkan terus batunya bisa menjadi rusak.

Dari sisi samping yang lain, nampak dengan jelas lekukan kaki pada Arca Nandi ini. Selain Nandi dikenal pula yang namanya Nandini, yaitu lembu betina. Nandini yang mempunyai sifat tak kenal takut juga merupakan tunggangan bagi Siwa. Nama Andini yang dipakai sebagai nama anak perempuan di Jawa berasal dari Nandini ini.

situs arca nandi mangir bantul yogyakarta
Jika melihat dari peninggalannya, bisa jadi Tanah Perdikan Mangir di bawah Ki Ageng Mangir Wanabaya adalah salah satu benteng terakhir kekuasaan politik Hindu di Jawa setelah runtuhnya Majapahit. Pergeseran kekuasaan dari Demak ke Pajang dan dari Pajang ke Mataram, serta pergolakan yang berketerusan boleh jadi ikut memperpanjang nafas Mangir.

Mungkin itu pula yang menjadi salah satu sebab tidak mau tunduknya Mangir kepada kekuasaan Mataram dibawah Panembahan Senopati, selain Mangir sudah lebih dulu ada ketika Mataram masih berujud Alas Mentaok. Sebuah sikap yang berakhir dengan kehancuran Mangir, secara fisik, karena tampaknya ruh Mangir masih hidup, hingga kini.

Situs Arca Nandi Mangir Bantul

Alamat : Mangir Lor, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, Yogyakarta. Lokasi GPS : -7.90041, 110.27649, Waze. Rujukan : Tempat Wisata di Bantul, Peta Wisata Bantul, Hotel di Yogyakarta.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Mei 12, 2018.