Jawa Tengah, Pekalongan, Pohon

Pohon Beringin Trembesi Pekalongan

Pohon Beringin Trembesi Pekalongan kami ketahui saat melintas di jalanan, dan diberi tahu keunikan pohon tua ini oleh Dodi (rental Bima Sakti Pekalongan 0856 4004 5111). Dodi pula yang rajin mengantar kami saat berkeliling di sekitar Pekalongan. Pelayanan dan pengetahuan areanya bagus, sehingga merasa puas menyewa mobil darinya.

Meskipun telah melihatnya sebelum menyeberang jembatan Sungai Kupang saat menuju ke Museum Batik Pekalongan, namun kami baru berhenti di dekat pohon Beringin Trembesi itu setelah dari museum. Pohon itu ada di pinggiran Sungai Kupang, di ujung tanah lapang luas.

Ada tembok segi empat pendek yang mengelilingi Pohon Beringin Trembesi, yang dipakai orang untuk duduk-duduk jika tidak ada kursi di sana. Selebihnya adalah pemandangan pada bantaran Sungai Kupang yang cukup asri. Jika saja di bantaran itu dipasang kursi yang baik, seperti kursi Jokowi di Jakarta, tentu akan sangat menyenangkan.

pohon beringin trembesi pekalongan

Dari atas dinding tembok yang berada di pinggir kanan bawah Jembatan Sungai Kupang bisa terlihat jelas bagian atas Pohon Trembesi yang bentuk daun dan dahannya jelas berbeda dengan Pohon Beringin yang mengitarinya. Sekumpulan akar kering tampak menjulur dari puncak pohon, entah bagaimana caranya bisa sampai seperti itu.

Keunikan pohon ini adalah karena posisi batang Pohon Trembesi berada terkurung rapat di tengah batang Pohon Beringin yang akar-akar gantungnya telah membesar, menghunjam ke dalam tanah, dan berkembang terus menjadi batang-batang pohon Beringin yang baru. Tak jelas bagaimana asal muasalnya sehingga posisinya bisa aneh seperti itu.

Sebuah panggung berlapis karpet merah beratap kain terpal tampak diberdirikan di sebelah kanan Pohon Beringin Trembesi, dan terpisah beberapa meter dari panggung terdapat tenda dengan atap mendatar disangga tiang, dan di bawahnya dijejer kursi-kursi plastik biru. Entah acara apa yang akan digelar di dekat pohon itu.

pohon beringin trembesi pekalongan

Bantaran Sungai Kupang yang berada di dekat Pohon Beringin Trembesi itu terlihat sudah sangat rapi. Permukaan bantaran sungai telah ditanami rumput pendek, jejeran pepohonan muda, serta ada umbul-umbul warna-warni bertulis huruf "Pekalongan". Hanya saja bantaran di sisi kirinya masih dipadati perumahan yang berbatas langsung dengan sungai.

Penampakan Pohon Beringin Trembesi di Kota Pekalongan terlihat sudah berumur cukup tua, ratusan tahun mungkin, dengan daun sangat rimbun. Sesuai namanya pohon ini terdiri dari Pohon Beringin yang daunnya terlihat hijau lebat, serta Pohon Trembesi yang sebagian daun kekuningannya tampak pada puncak atas dan puncak kiri pohon.

Seperti biasa, di bawah pohon yang rimbun seperti ini menjadi tempat pilihan bagi para penjual jasa, entah jasa potong rambut jalanan maupun para penjual makanan. Pembeli pun senang mampir oleh sebab bisa sejenak bersembunyi dari terik matahari yang memanggang kulit dan membuat tenggorok kering.

Dari atas dinding tembok yang berada di pinggir kanan bawah Jembatan Sungai Kupang bisa terlihat lebih mudah bagian atas Pohon Trembesi yang bentuk daun dan dahannya jelas berbeda dengan Pohon Beringin yang mengitarinya. Sekumpulan akar kering tampak menjulur dari puncak pohon, entah bagaimana caranya bisa sampai seperti itu.

Meskipun Sungai Kupang airnya keruh, namun sepertinya akan asik juga jika saja ada wisata perahu motor menyusuri sungai, seperti di Bangkok. Area lapang di sekitar Pohon Beringin Trembesi juga bisa disulap menjadi taman kota dengan pepohonan rindang, tempat-tempat duduk, burung merpati bebas, dan sejumlah alat bermain anak-anak.


Pohon Beringin Trembesi

Alamat : Jl Sultan Agung - Jl Patiunus, Pekalongan. Lokasi GPS : -6.88021, 109.675838, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Pekalongan, Tempat Wisata di Pekalongan, Peta Wisata Pekalongan.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Desember 24, 2019.