Banyumas, Jawa Tengah, Petilasan, Purwokerto

Petilasan Adipati Mersi

Petilasan Adipati Mersi Purwokerto berada di area Balekambang Desa Mersi, Purwokerto Wetan, Kabupaten Banyumas. Meskipun sejak duduk di kelas 2 Sekolah Dasar hingga tamat SMA saya tinggal di Mersi Lor, dan juga numpang lahir di sana, namun baru beberapa waktu lalu saya mengetahui keberadaan situs, dan akhirnya menyempatkan berkunjung.

Jarak dari Mersi Lor ke situs Petilasan Adipati Mersi sekitar 600 m, melewati Lapangan Mersi mengarah ke jembatan lama di perempatan pasar, dan melewati SD tempat saya dulu ekolah. Situs ada di kanan pengkolan jalan setelah SD, 100 m sebelum jembatan lama Kali Pelus.

Desa Mersi sudah cukup berubah, terutama dipicu dengan menjamurnya perumahan karena akses jalan aspal yang lebar dan mulus. Area Pule di pinggir Lapangan Mersi yang konon bersejarah, dan dulu selalu ramai dengan suara bangkong setiap hujan turun, serta termasuk wingit, kini telah menjadi perumahan. Demikian pula sejumlah kebun salak.

petilasan adipati mersi
Cungkup bangunan yang terlihat baru dimana Petilasan Adipati Mersi berada. Cungkup ini letaknya lebih rendah dari jalan di depannya, dan memang kompleks ini berbentuk seperti cekungan, karena tanah di luar area petilasan di ujungnya juga lebih tinggi. Patung kuda tampak menghiasi taman kecil di depan tembok petilasan.

Tak adanya papan tengara di depan situs Petilasan Adipati Mersi ini membuat saya perlu bertanya beberapa kali sebelum akhirnya sampai ke sana. Akses masuknya dari sebelah kanan situs, berupa gang yang lumayan lebar di bagian awalnya. Situs petilasan ditembok keliling, dengan dua pintu berpagar yang tidak digembok.

petilasan adipati mersi

Pemandangan pada sisi samping cungkup petilasan yang ditembok setinggi satu meter, serta berpagar lagi di luarnya. Karena tembok cungkup yang rendah, orang bisa melihat isi cungkup tanpa perlu masuk ke dalamnya. Pintu masuk ke dalam cungkup terlihat di tengah tembok di ujung kanan cungkup. Area petilasan terlihat cukup bersih dan terawat.

Tidak terlihat ada pohon tua di dalam area petilasan. Pohon beringin di kompleks ini yang umurnya diperkirakan lebih dari 300 tahun telah tumbang pada September 2010. Pohon itu tingginya mencapai 25 meter dengan diameter batang pohon sekitar 2 meter. Hanya ada sebuah sumur bulat yang tak begitu dalam di depan cungkup.

Ada sepasang nisan kubur di dalam cungkup petilasan, dengan ruang di sebelah kirinya yang dibiarkan kosong. Nisan itu mungkin hanya sebagai tengara suami isteri Adipati Mersi, karena makam yang sesungguhnya tak jelas benar ada dimana. Di dekat nisan sebelah sana terdapt sebuah batu bulat dengan bekas bakaran dupa yang menggunung.

Di dekatnya ada kuali kecil untuk menancapkan hio setelah dibakar. Tak ada penjelasan atau tengara apa pun yang dibuat di tempat ini. Berdasar informasi seorang penduduk, saya akhirnya menyambangi Ki Sapin, guru SD yang dianggap mengetahui tentang Petilasan Adipati Mersi ini. Rumahnya ternyata di dekat rumah saudara saya di Jl Menur, Mersi.

Sumur tua di dalam kompleks Petilasan Adipati Mersi Purwokerto terlihat cukup dalam. Menurut Ki Sapin (67 tahun), Adipati Mersi yang saya kunjungi itu berbeda dengan Adipati Mersi yang tewas oleh Adipati Kabakan Arcawinangun, atau Adipati Mersi dalam kisah Kamandaka. Ki Sapin menyebut nama Mbah Indrayana sebagai Adipati Mersi, yang diasuh oleh Ki Meleng. Mungkin karena itu di sebelah utara Desa Mersi ada Jalan Nyi Meleng.

Ki Sapin menyebut Adipati Mersi sebagai putera Syekh Makdum Wali, utusan Demak yang mengislamkan Pasirluhur. Adipati Mersi memiliki putera Mbah Sapanyana, dan Mbah Sapanyana memiliki cucu Mbah Bodo. Ada makam tua di timur Lapangan Mersi yang terkait kisah ini. Cerita Adipati Mersi ini terasa masih menyimpan misteri dan perlu ditelisik lagi.


Petilasan Adipati Mersi Purwokerto

Alamat : Desa Mersi, Purwokerto, Banyumas. Lokasi GPS : -7.427757, 109.268163, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Purwokerto, Hotel di Baturraden, Tempat Wisata di Banyumas, Tempat Wisata Kuliner Banyumas, Peta Wisata Banyumas.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Juli 01, 2019.