Jawa Tengah, Kereta Api, Semarang

Pemandangan dari Kereta Api Argo Anggrek Semarang - Jakarta

Pemandangan dari Argo Anggrek Semarang saya peroleh karena Jakarta tengah dilanda banjir besar karena curah hujan yang sangat tinggi dan pada saat yang bersamaan air Laut Jawa tengah pasang. Sehari sebelumnya bandara Soekarno - Hatta ditutup bagi semua penerbangan karena buruknya jarak pandang sehingga bisa membahayakan keselamatan.

Saya sedang berada di kota Semarang saat itu, dan tidak begitu yakin apakah bisa terbang kembali ke Jakarta, dan oleh karenanya saya pergi ke stasiun kereta api Tawang untuk membeli karcis kereta api Argo Anggrek dan berhasil mendapatkannya.

Orang yang duduk di sebelah saya tertidur di sepanjang perjalanan, membuat saya bisa sibuk dengan kamera dan mencoba memotret melalui jendela kaca kereta api. Cuaca cerah, yang membuat saya bisa memotret dengan kecepatan shutter cukup baik dari atas kereta yang berjalan dengan laju antara 60-90 km per jam.

pemandangan dari argo anggrek semarang

Hamparan tanaman padi yang menguning yang siap untuk dipanen, sementara para petani dan pekerja di latar belakang tengah sibuk memanen dan membersihkan bagian sawah yang lain. Pohon yang menghijau tersebar di sepanjang garis cakrawala, dengan bukit membiru dan langit yang cerah, merupakan kombinasi sempurna yang menghasilkan pemandangan yang indah.

Jika dahulu orang harus merontokkan padi dari batangnya secara manual dengan menggunakan tenaga otot setelah batang padi selesai dipanen, maka sekarang sudah banyak petani yang membawa mesin perontok gabah ke sawah dengan hasil kerja yang jauh lebih cepat dan rapih. Petani memang baiknya terus mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas sawah dan ladangnya.

Ada banyak pemandangan dari Kereta Api Argo Anggrek Semarang yang tengah melaju cepat pada hamparan sawah dan ladang hijau subur yang sedap dipandang mata. Ada ragam cukup mencolok dalam hal masa tanam, oleh sebab sebagian sawah sedang memasuki masa panen, sebagian lagi tanaman padinya masih muda, dan sebagian lagi ada petak yang sedang diolah tanahnya untuk kemudian ditanami padi.

pemandangan dari argo anggrek semarang

Sebuah pabrik batu bata terlihat berada di tengah daerah persawahan, tempat dimana batu bata dicetak secara manual dengan tangan dan kaki, lalu dibakar dalam tumpukan tinggi sampai warnanya merah membara. Ketika kecil saya pernah membantu membuat batu bata semacam itu, dan melihat api selama seharian melakukan tugasnya untuk membakar batu bata yang mentah sampai menjadi matang dan siap untuk dijual.

Tanah persawahan yang subur tampaknya juga menjadi bahan mentah yang baik untuk membuat batu bata, sehingga tak heran jika pabrik batu batu seringkali berada di tengah-tengah persawahan. Tanah yang sama bisa berubah fungsi dari persawahan dan ladang menjadi pabrik bata yang produktif, demikian pula sebaliknya. Lantaran tanahnya diambil dalam jumlah besar untuk membuat batu bata, menjadikan posisi sawah bekas pabrik bata akan lebih rendah dibanding area di sekelilingnya.

Walau kerbau dan sapi masih banyak dipakai oleh para petani untuk membajak sawah, namun di sejumlah tempat di sepanjang perjalanan terlihat pemandangan dimana petani telah menggunakan traktor untuk mengolah tanah. Jika saja sawah-sawah itu digabung menjadi satu dengan menghilangkan pematangnya, saya kira akan dicapai efisiensi kerja yang jauh lebih baik. Para petani itu bisa bergabung menjadi kelompok koperasi untuk bersama-sama mengelola sawah.

Ada pula seorang penggembala yang tengah mengikuti kambing gembalaannya sementara tiga anak kecil berjalan menguntit di belakangnya. Sawah sehabis panen merupakan tempat yang sangat digemari anak-anak untuk bermain, apakah untuk menaikkan layang-layang atau untuk mencari belut, atau katak untuk santapan makan malam.

Pada satu ketika kereta api melintas di sebuah stasiun kereta api kecil, dengan gardu sederhana di dekat perlintasan sebidang. Di gardu itu seorang pria tengah menikmati waktu kesendiriannya dengan segelas kopi dan jajanan pasar. Hal yang terlihat biasa namun mungkin sudah merupakan sebuah kemewahan baginya.

Di lokasi yang lain tampak seorang petani tengah mendorong sepedanya yang dimuati hasil panen melewati persawahan yang ditanami bibit padi. Sepeda angin, dan kemudian sepeda motor, telah umum dipakai oleh para petani untuk mengganti alat transportasi yang lebih tradisional seperti gerobak dorong dan pikulan.

Ada perasaan senang bisa berada kembali di dalam kereta dan menikmati pemandangan sepanjang perjalanan yang tidak akan bisa diperoleh jika menggunakan pesawat atau mobil. Mungkin suatu ketika nanti saya akan pergi ke Bandung menggunakan kereta api lagi karena pemandangan sepanjang perjalanannya yang indah.


Argo Anggrek

Alamat : Sepanjang perjalanan Semarang - Jakarta. Hotel di Semarang, Tempat Wisata di Semarang, Peta Wisata Semarang.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Desember 29, 2019.