Gereja, Jawa Tengah, Kebumen

Gereja Katolik Santo Mikael Gombong

Karena tertarik melihat bentuk bagian depan Gereja Katolik Santo Mikael Gombong yang menjulang tinggi bergaya klasik ketika lewat di depannya, saya meminta Bambang untuk berhenti. Gereja di Kecamatan Gombong ini berada tepat di pinggir jalan yang diberi nama Jalan Gereja, dan terlewati saat menuju ke Benteng van der Wijk.

Seorang petugas mengantarkan saya ke pengurus, dan lalu mengiringi masuk ke dalam Gereja St Mikael Gombong setelah mendapat ijin dari pengurus. Namun sebelum masuk ke dalam ruangan saya sempat berhenti untuk melihat sejumlah tengara yang menempel pada tembok luar gereja. Salah satu tengara yang saya lihat itu berbunyi "Dalam tahun Konsili Vatikan II 12 September 1963 Batu ini diletakkan oleh: Vikaris Djendral R. Hoos m.s.c.". Tengara ini menandai dimulainya pembangunan gedung Gereja Katolik Santo Mikael Gombong yang selesai pada 1964. Rm Hoos adalah Vikaris Jenderal Purwokerto ketika itu.

Pada tahun 1920-an umat Katolik di Gombong dilayani Pastor dari Paroki Magelang dan Yogyakarta, dan kemudian dari Purworejo, Purwokerto dan Cilacap setelah terbentuknya paroki di ketiga kota itu. Pada 9 April 1935, Mgr. BJJ. Visser MSC akhirnya menetapkan Gombong sebagai Paroki, dengan pastor pertama Rm. A. Grootveld MSC.

gereja st mikael gombong kebumen

Pada tembok Panti Imam di ujung ruang terdapat kaca patri indah dengan lambang Tritunggal dan keempat penginjil, juga patung Yesus pada tiang salib. Di bagian depan meja altar terdapat relief "Perjamuan Terakhir" warna tembaga yang diapit rangkaian bunga. Di ujung kiri terdapat patung St Mikael dan di ujung kanan patung Maria menggendong bayi Yesus.

Perjamuan Terakhir adalah lukisan mural yang dibuat pada abad ke-15 akhir oleh Leonardo da Vinci yang kemudian disimpan di ruang makan Konven Santa Maria delle Grazie di Milan. Lukisan itu menggambarkan peristiwa makan malam yang terakhir Yesus bersama keduabelas rasul sebelum kematian-Nya.

Ruangan ini terkesan sangat lega dan agung karena langit-langitnya yang tinggi menempel pada atap bangunan. Langit-langit tinggi membuat hawa di dalam ruangan tak gampang panas. Meskipun demikian terlihat deretan kipas angin menempel pada dinding kiri kanan ruangan yang membantu sirkulasi udara dalam ruangan saat kebaktian tengah berlangsung.

Bangunan gedung Gereja Katolik Santo Mikael menjulang tinggi yang menarik perhatian saya itu sempat saya foto pula. Gedung ini direnovasi pada masa Rm. FX. Yitno Puspohandoyo menjadi pastor paroki Gombong sejak 1 Agustus 2006. Perbaikan dilakukan pada lantai, tembok dan ornamen gereja. Lorong utara dan selatan dipasang atap dan lantainya disamakan dengan gereja.

gereja st mikael gombong kebumen

Ada banyak pintu-pintu masuk ke dalam ruangan gereja, enam buah di sebelah kiri dan enam lagi di bagian kanan, yang masing-masing berdaun pintu kayu empat buah. Ini tentu akan sangat memudahkan keluar masuknya umat ke dalam ruang utama Gereja St Mikael Gombong yang mampu menampung hingga 500 orang dalam sekali acara kebaktian.

Di atas pintu terdapat kaca patri indah dengan lukisan tujuh sakramen gereja dan sapta duka Maria, serta relief yang penggalan peristiwa yang diambil dari perjalanan Yesus menuju ke tiang Salib di Bukit Golgota. Boks sistem suara terlihat menempel di atas sejumlah kaca patri yang memastikan semua umat bisa mendengar khotbah dengan baik.

Gereja Katolik mengajarkan adanya tujuh sakramen, yang dalam Katekismus Gereja Katolik dibuat dengan urutan sebagai berikut: Pembaptisan, Penguatan yang juga disebut Krisma, Ekaristi, Rekonsiliasi (atau "Pengakuan Dosa"), Pengurapan orang sakit, Imamat, dan Pernikahan.

Pada dinding atas bagian dalam depan ruangan Gereja St Mikael Gombong ini terdapat lukisan Roti yang menjadi simbol tubuh, serta Piala berisi anggur yang menjadi simbol darah Kristus. Di wilayah Kebumen terdapat 2 paroki lain selain Gombong, yaitu Paroki Kebumen yang berdiri 1938, serta Paroki Karanganyar yang berdiri pada 1940.

Pada sisi ruangan sebelah kanan juga terdapat kaca-kaca patri serta relief yang diambil dari fragmen Jalan Salib. Kipas-kipas angin tampak terpasang pada jarak tertentu, tepatnya di atas relief, sebagai bagian dari sistem pendingin ruangan, yang sudah sangat terbantu dengan dibuatnya bagian dalam atap yang sangat tinggi.

Jalan Salib atau Stations of the Cross adalah merupakan penggambaran secara visual pada masa-masa terakhir kehidupan Yesus, dan devosi yang dilakukan untuk memperingati penderitaan yang dialaminya. Devosi dalam tradisi Katolik adalah bentuk doa yang bukan menjadi bagian resmi dari liturgi umum Gereja, tetapi menjadi bagian dari praktik kerohanian dari umat Katolik.

Kaca-kaca patri indah dan pintu-pintu samping berventilasi juga dipasang saat renovasi. Saat diperlukan pintu bisa dibuka dan lorong utara - selatan dipasangi tempat duduk tambahan. Setelah selesai renovasi, gedung gereja diberkati dan diresmikan pada 29 Desember 2007 oleh Vikjen Keuskupan Purwokerto, Rm. F. Widyantardi, Pr.

Ada rasa senang setelah berkunjung ke rumah ibadah, apa pun agamanya. Rumah ibadah adalah tempat mendekatkan diri kepada Tuhan, dan tempat pemuka agama mengajak berbuat kebaikan, menghindari fitnah dan menjauhi tindak kejahatan. Pengajar kebencian dan permusuhan berkedok agama yang mesti dibina. Karena ini NKRI, bukan negara agama.


Gereja Katolik Santo Mikael Gombong

Alamat : Jl Gereja No 10, Gombong, Kebumen. Lokasi GPS : -7.6050536, 109.5153987, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Kebumen, Tempat Wisata di Kebumen, Peta Wisata Kebumen.


Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Oktober 01, 2019.