Jawa Tengah, Solo, Taman, Wisata

Villa Park Banjarsari Solo

Ada terbersit perasaan senang ketika bisa berkunjung ke dalam kawasan Villa Park Banjarsari Solo, sebuah taman luas di Kota Solo. Tempat ini sebelumnya dikenal sebagai Taman Monumen 45 Banjarsari lantaran di tengah taman terdapat monumen perjuangan yang menggambarkan pergolakan revolusi fisik yang terjadi pada tahun 1945.

Namun bukan hanya kunjungan ke Monumen 45 Banjarsari Solo itu yang membuat saya merasa senang. Perasaan itu ada lantaran nama Banjarsari sangat lekat dengan peristiwa fenomenal yang terjadi pada masa Jokowi masih menjadi walikota Solo, terkait pedagang kaki lima. Taman itu sempat kumuh karena banyaknya pedagang kaki lima yang mangkal setelah terjadinya krisis ekonomi. Telah bertahun-tahun pemerintah Kota Solo gagal menertibkan para pedagang itu. Baru di era pemerintahan Walikota Joko "Jokowi" Widodo akhirnya taman itu berhasil dikembalikan ke fungsinya semula tanpa keributan.

Bukan saja tanpa keributan, namun perpindahan sekitar 1.000 pedagang kaki lima ke Pasar Klithikan itu bahkan dirayakan oleh para pedagang dan menjadi peristiwa budaya menarik yang diungkap dalam bentuk kirab arak-arakan yang bermartabat dan bersejarah pada 23 Juli 2006. Menertibkan kesemrawtuan kota dengan hati dengan cara mendengar langsung keluhan dan keinginan masyarakat, memberi solusi pada semua masalah yang mereka hadapi, meniadakan cara-cara represif, itulah yang kemudian menjadi ciri kepemimpinan model blusukan Jokowi, yang bukan saja berhasil mengantarkannya menjadi Gubernur DKI, namun juga menjadi Presiden RI terpilih.

Villa Park Banjarsari Solo

Salah satu dari sepasang Arca Dwarapala yang berada beberapa meter di depan gapura masuk ke area Villa Park Banjarsari Solo yang berbentuk candi bentar. Di sebelah kiri dan kanan gapura terdapat sepasang tugu yang berbentuk silinder mengerucut ke atas, dan di puncaknya terdapat lidah api berwarna merah.

Di dalam relung tugu terdapat Arca Dwarapala, dan di atas arca terdapat tameng berisi lambang Pancasila, tanpa burung Garuda. Jalan masuk beraspal mulus ke dalam Villa Park Banjarsari Solo ini lumayan lebar, cukup untuk mobil berpapasan. Namun kendaraan roda empat diparkir di luar gerbang taman, hanya kendaraan roda dua yang saya lihat diijinkan masuk.

Sisi barat taman dulu menjadi tempat tinggal prajurit dragonder atau pasukan berkuda ringan serta istal-istal kuda atau gedhogan, dan sisi timur alun-alun menjadi tempat tinggal prajurit artileri. Pada jaman KGPA Arya Mangkunegara IV taman ini digunakan sebagai arena pacuan kuda, lengkap dengan tribune yang diperuntukkan khusus bagi tempat duduk para pembesar Mangkunegaran dan orang Belanda.

Villa Park Banjarsari Solo

Kursi-kursi taman tampak bertebaran di banyak tempat di dalam area Villa Park Banjarsari Solo ini, memberi tempat yang nyaman bagi pengunjung untuk duduk bersantai menikmati suasana taman atau untuk berbincang santai jika datang bersama teman. Yang tak kebagian kursi bisa duduk di mana saja. Taman kota ini dahulu adalah bagian dari Mangkunegaran, dan pernah digunakan sebagai tempat berlatih Legiun Mangkunegaran.

Legiun itu pertama kali dibentuk pada masa pemerintahan Mangkunegara II, didanai oleh Kerajaan Belanda, dengan merekrut mantan anggota pasukan tempur Pangeran Sambernyawa (Mangkunegara I). Legiun Mangkunegaran saat itu berkekuatan 1150 personil, terdiri dari pasukan infantri, kavaleri dan artileri.

Villa Park Banjarsari Solo

Salah satu arca Ganesha yang berada di Villa Park Banjarsari Solo dengan kondisi yang masih sangat baik, hanya saja benda yang digenggam oleh tangan kanannya sudah hilang entah kemana. Sekitar 650 m arah ke Barat Daya dari taman yang dahulu alun-alun ini adalah Stasiun Solo Balapan, sehingga taman ini sempat dikenal sebagai alun-alun Balapan.

Tidak hanya kursi-kursi taman, di beberapa bagian taman seluas 17.688 meter persegi itu juga terdapat sejumlah tempat bermain yang biasa digemari oleh anak-anak, serta beberapa tempat berteduh. Di jaman Mangkunegara VI, arena pacuan kuda dirubah menjadi tempat hunian bagi orang Eropa yang bekerja di perkebunan. Karena rumah-rumah mewah itu dibangun menyerupai villa maka kemudian dikenal sebagai villa park.

Saat saya berkunjung, Villa Park Banjarsari Solo tampak telah memerlukan perawatan dan perbaikan di sana sini, meski secara umum masih nyaman dan asri. Beberapa jalur pedestrian telah memerlukan perbaikan. Kebersihan area taman ini juga tampak kurang terjaga. Jika taman pada foto terlihat bersih maka itu karena sampah-sampahnya sudah 'dibuang'.


Villa Park Banjarsari Solo

Alamat : Kelurahan Setabelan, Kecamatan Banjarsari. Solo, Jawa Tengah. Lokasi GPS : -7.56055, 110.82629, Waze. Rujukan : Hotel di Solo, Tempat Wisata di Solo, Peta Wisata Solo.
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

, seorang pejalan musiman dan penyuka sejarah. Penduduk Jakarta yang sedang tinggal di Cikarang Utara. Traktir BA secangkir kopi. Secangkir saja ya! Agustus 16, 2020.