Sudah beberapa bulan lalu saya mampir untuk menjajal hidangan kuliner Angkringan Tahu Kupat Pabuaran yang berada di Jalan HR Bunyamin Pabuaran, Purwokerto, Banyumas, setelah berkunjung ke beberapa tempat di sekitar Lokawisata Baturraden. Jika dari arah Baturraden, rumah makan ini posisinya ada di sebelah kiri jalan besar.
Entah apa bedanya antara tahu kupat dan kupat tahu. Mungkin tak ada. Mungkin juga bergantung siapa yang beli. Bila langganannya adalah orang lapar dengan uang pas-pasan, nama kupat tahu mungkin lebih cocok, karena kupat mengenyangkan yang menjadi tujuan utama pembeli.
Dan waktu itu saya lapar, jadi mestinya pesan kupat tahu karena kupatnya saat itu lebih penting dari tahunya... :)). Penting juga adalah menjajal makanan tahu kupat yang menjadi menu utama rumah makan yang baru pertama kali saya singgahi itu.
Tampak depan Angkringan Tahu Kupat Pabuaran Purwokerto, lengkap dengan alamat dan teleponnya pada tengara nama, dan dengan embel-embel "Asli Magelang". Kata 'asli' umumnya dimaksudkan merujuk ke resep makanan yang dipakai, selain bisa juga merujuk kepada kota asal pemilik tempat makannya. Jalan masuk ke dalam ruangan rumah makan dibuat tak berpenutup dan cukup lebar.
Halaman depan yang cukup luas menjadi salah satu kelebihan dari rumah makan ini, sehingga cocok bagi kumpul-kumpul sesama teman atau keluarga besar. Kelebihan lainnya adalah harga makanan yang relatif cukup terjangkau bagi kebanyakan orang.
Selain tempat parkir yang memadai, lokasi restoran ini bisa dikatakan cukup baik, karena ada di jalur utama jalan menuju ke arah Baturraden, meski tidak berada di pusat keramaian kota. Meskipun ruangannya tidak menggunakan AC, namun hawa di daerah Purwokerto relatif tidak begitu panas, apalagi di malam hari.
Meja kayu Angkringan Tahu Kupat Pabuaran Purwokerto berbentuk segi empat dengan empat kursi kayu berhadapan, dan ada pula kursi yang kaki dan punggungnya dibuat dari besi bulat. Lantainya berupa paving blok bersegi delapan, dengan lampu gantung lilitan rumit berwarna orange. Sesaat setelah duduk, saya memesan es jeruk kelapa muda dan seporsi tahu kupat.
Selain duduk di meja, pengunjung juga bisa memilih duduk bersila di lesehan di samping kiri rumah makan, atau di tempat duduk di kursi berpayung di halaman samping. Di bagian samping belakang rumah makan juga ada area yang disebut Taman Lembah Tidar dimana ada tempat duduk lesehan, area bermain, musholla, serta kamar kecil.
Fasilitas pendukung cukup lengkap dan bisa memenuhi kebutuhan pengunjung yang datang ke sana, terutama bagi yang membawa anak-anak dan keluarga. Tinggal bagaimana merawatnya agar fasilitas itu tetap dalam kondisi prima untuk memberikan kesan yang baik kepada pengunjung.
Penyajian minuman es kelapa muda dan es jeruk kelapa muda Angkringan Tahu Kupat Pabuaran Purwokerto yang terlihat cukup menarik. Hanya saja buat penggemar daging kelapa seperti saya jumlah serutannya terlalu sedikit. Ini sangat berbeda dengan es degan yang biasa saya minum di kaki lima Kuliner Masjid Agung Sunda Kelapa yang daging kelapanya sangatlah royal.
Selain di Masjid Sunda Kelapa, menyantap daging kelapa muda yang paling berkesan adalah ketika saya berkunjung ke Situs Baturrana, karena selain kelapa mudanya langsung diambil dari puncak pohonnya, ada pula gula aren menemani yang beberapa saat sebelumnya kami beli dari seorang ibu yang baru saja selesai membuatnya di sebuah gubug sederhana.
Penampakan seporsi tahu kupat Magelang versi Angkringan Tahu Kupat Pabuaran sempat saya ambil fotonya, dengan telur mata sapi di puncak sajian, menutupi sebagian tahu goreng, bakwan, kol, toge, sayuran, kerupuk, dan tentu saja kupat. Siraman kuah encer bercampur kecap memberi rasa sedikit pedas, gurih, dan agak manis.
Selain tahu kupat Magelang, menu lain yang bisa dipesan di rumah makan ini adalah pecel, Nasi Kalangkang, Lele Sambal Bajak, Nasi Ayam, Nasi Lele Cabe Ijo, dan Nasi Lele Asam Manis. Harga semua makanannya lumayan terjangkau, sekitaran 10 ribuan. Boleh dicoba jika sedang berada di Purwokerto.
Memang ada baiknya sebuah restoran menyediakan beberapa jenis pilihan makanan lain selain menu utamanya, agar yang tak begitu suka dengan tahu kupat atau pernah mencobanya beberapa kali bisa tetap mengisi perutnya.
Entah apa bedanya antara tahu kupat dan kupat tahu. Mungkin tak ada. Mungkin juga bergantung siapa yang beli. Bila langganannya adalah orang lapar dengan uang pas-pasan, nama kupat tahu mungkin lebih cocok, karena kupat mengenyangkan yang menjadi tujuan utama pembeli.
Dan waktu itu saya lapar, jadi mestinya pesan kupat tahu karena kupatnya saat itu lebih penting dari tahunya... :)). Penting juga adalah menjajal makanan tahu kupat yang menjadi menu utama rumah makan yang baru pertama kali saya singgahi itu.
Tampak depan Angkringan Tahu Kupat Pabuaran Purwokerto, lengkap dengan alamat dan teleponnya pada tengara nama, dan dengan embel-embel "Asli Magelang". Kata 'asli' umumnya dimaksudkan merujuk ke resep makanan yang dipakai, selain bisa juga merujuk kepada kota asal pemilik tempat makannya. Jalan masuk ke dalam ruangan rumah makan dibuat tak berpenutup dan cukup lebar.
Halaman depan yang cukup luas menjadi salah satu kelebihan dari rumah makan ini, sehingga cocok bagi kumpul-kumpul sesama teman atau keluarga besar. Kelebihan lainnya adalah harga makanan yang relatif cukup terjangkau bagi kebanyakan orang.
Selain tempat parkir yang memadai, lokasi restoran ini bisa dikatakan cukup baik, karena ada di jalur utama jalan menuju ke arah Baturraden, meski tidak berada di pusat keramaian kota. Meskipun ruangannya tidak menggunakan AC, namun hawa di daerah Purwokerto relatif tidak begitu panas, apalagi di malam hari.
Meja kayu Angkringan Tahu Kupat Pabuaran Purwokerto berbentuk segi empat dengan empat kursi kayu berhadapan, dan ada pula kursi yang kaki dan punggungnya dibuat dari besi bulat. Lantainya berupa paving blok bersegi delapan, dengan lampu gantung lilitan rumit berwarna orange. Sesaat setelah duduk, saya memesan es jeruk kelapa muda dan seporsi tahu kupat.
Selain duduk di meja, pengunjung juga bisa memilih duduk bersila di lesehan di samping kiri rumah makan, atau di tempat duduk di kursi berpayung di halaman samping. Di bagian samping belakang rumah makan juga ada area yang disebut Taman Lembah Tidar dimana ada tempat duduk lesehan, area bermain, musholla, serta kamar kecil.
Fasilitas pendukung cukup lengkap dan bisa memenuhi kebutuhan pengunjung yang datang ke sana, terutama bagi yang membawa anak-anak dan keluarga. Tinggal bagaimana merawatnya agar fasilitas itu tetap dalam kondisi prima untuk memberikan kesan yang baik kepada pengunjung.
Penyajian minuman es kelapa muda dan es jeruk kelapa muda Angkringan Tahu Kupat Pabuaran Purwokerto yang terlihat cukup menarik. Hanya saja buat penggemar daging kelapa seperti saya jumlah serutannya terlalu sedikit. Ini sangat berbeda dengan es degan yang biasa saya minum di kaki lima Kuliner Masjid Agung Sunda Kelapa yang daging kelapanya sangatlah royal.
Selain di Masjid Sunda Kelapa, menyantap daging kelapa muda yang paling berkesan adalah ketika saya berkunjung ke Situs Baturrana, karena selain kelapa mudanya langsung diambil dari puncak pohonnya, ada pula gula aren menemani yang beberapa saat sebelumnya kami beli dari seorang ibu yang baru saja selesai membuatnya di sebuah gubug sederhana.
Penampakan seporsi tahu kupat Magelang versi Angkringan Tahu Kupat Pabuaran sempat saya ambil fotonya, dengan telur mata sapi di puncak sajian, menutupi sebagian tahu goreng, bakwan, kol, toge, sayuran, kerupuk, dan tentu saja kupat. Siraman kuah encer bercampur kecap memberi rasa sedikit pedas, gurih, dan agak manis.
Selain tahu kupat Magelang, menu lain yang bisa dipesan di rumah makan ini adalah pecel, Nasi Kalangkang, Lele Sambal Bajak, Nasi Ayam, Nasi Lele Cabe Ijo, dan Nasi Lele Asam Manis. Harga semua makanannya lumayan terjangkau, sekitaran 10 ribuan. Boleh dicoba jika sedang berada di Purwokerto.
Memang ada baiknya sebuah restoran menyediakan beberapa jenis pilihan makanan lain selain menu utamanya, agar yang tak begitu suka dengan tahu kupat atau pernah mencobanya beberapa kali bisa tetap mengisi perutnya.
Angkringan Tahu Kupat Pabuaran Purwokerto
Alamat : Jalan HR Bunyamin Pabuaran, Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Telp. 0281-627799. Jam Buka : 07.00 - 23.00. Hotel di Purwokerto, Hotel di Baturraden, Tempat Wisata di Banyumas, Tempat Wisata Kuliner Banyumas, Peta Wisata Banyumas.Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.