Masjid Raya Al A'zhom Tangerang adalah sebuah masjid besar dan unik yang menjadi kebanggaan warga Kotamadya Tangerang, Banten. Salah satu keunikan Masjid Raya Al A’zhom yang sangat jarang dimiliki oleh masjid lainnya di tanah air adalah pada bentuk kubahnya, baik tampak luar maupun tampak dalam, serta tidak adanya pilar yang menopang kubah besarnya.
Ketiadaan pilar membuat ruang utama Masjid Raya Al A’zhom menjadi terkesan sangat lega, luas, dan mengagumkan. Bangunan masjid yang luasnya mencapai 5.775 m2 ini dibangun di atas tanah seluas 2.225 hektar. Ruangan di dalam Masjid Raya Al A’zhom dapat diisi 15.000 jamaah yang ditampung di lantai bawah dan atas, masing-masing dengan luas 4.845 m2 dan 910 m2.
Kendaraan kami parkir di halaman gedung Pusat Pemerintah Kota dan DPRD Kotamadya Tangerang, dan dari sana lalu kami berjalan kaki melompati parit pembatas menuju ke halaman Masjid Raya Al A’zhom Tangerang. Saat itu kebetulan tengah ada keramaian, semacam pawai, sehingga jalanan di sekitar masjid cukup padat oleh lalu lalang orang.
Tampak muka Masjid Raya Al A’zhom Tangerang terlihat elok karena memiliki bentuk kubah sangat besar bertumpuk-tumpuk dan berjumlah lima buah, dengan satu kubah besar berada di tengah-tengah masjid. Terlihat pula keempat menara bersusun empat yang ramping dan tinggi dibuat mengelilingi masjid di keempat sudutnya.
Kubah masjid yang tinggi sudah terlihat dari area parkir kendaraan. Masjid Raya Al A’zhom Tangerang ini selain dipergunakan sebagai tempat ibadah, juga dipakai untuk berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Setelah melepas alas kaki dan mengambil air wudhlu, saya pun melangkah masuk ke ruangan utama masjid melewati serambi depan.
Seorang jamaah terlihat tengah tertidur di samping bedug raksasa Masjid Raya Al A’zhom Tangerang yang kabarnya merupakan bedug masjid yang terbesar di seluruh Indonesia. Tulisan kaligrafi indah yang menghiasi batang bedug Masjid Raya Al A’zhom ini juga merupakan satu keindahan yang belum pernah saya lihat di masjid-masjid yang lain.
Tiga buah jam lemari berdiri di bawah ketiga tulisan kaligrafi itu. Mimbar Masjid Raya Al A’zhom Tangerang yang terbuat dari tembaga dan kayu, dengan kubah kecil di atasnya, tampak diletakkan pada posisi yang agak berjauhan dengan mihrab. Di kebanyakan masjid, mimbar diletakkan di sebelah ruangan yang diperuntukkan untuk imam.
Bagian dalam kubah utama Masjid Raya Al A’zhom Tangerang juga terlihat sangat indah, dengan garis-garis melingkar dan memusat serta ornamen lain di sekelilingnya. Langit-langit kubah Masjid Raya Al A’zhom ini sangat tinggi, namun besarnya bentang kubah masjid membuat lensa 14mm pun tidak mampu untuk bisa menangkap seluruh bagian kubah.
Keluar dari ruangan utama masjid, pilar-pilar terlihat berjajar rapi membentuk komposisi simetris di bagian samping Masjid yang indah dipandang mata. Ruang samping masjid seperti ini sering dijadikan tempat untuk beristirahat, dan terkadang malah sampai pulas, karena berbaring di dalam masjid biasanya tidak diperbolehkan. Di halaman Masjid Raya Al A’zhom Tangerang terdapat sebuah monumen yang berisi prasasti terkait peresmian masjid.
Pembangunan Masjid Raya Al A’zhom rupanya dimulai pada bulan Juli 1997, dan baru diresmikan penggunaannya pada 23 Aprl 2003. Pembangunan masjid megah ini kabarnya menelan biaya sampai sebesar Rp. 28,3 milyar. Sebuah catatan menyebutkan bahwa Masjid Raya Al Azhom ini dirancang oleh Ir. Slamet Wirasonjaya, salah seorang Guru Besar Jurusan Arsitektur ITB.
Kuliner yang ada di dekat Masjid Raya Al A'zhom adalah Rujak Kangkung Green Mubarok yang berada di sekitaran kompleks Kantor Walikota Tangerang dan Rumah Makan Ibu Haji Cijantung di Jl Daan Mogot yang berjarak 550 meter dari masjid. Sedangkan untuk penginapan dan hotel di sekitaran masjid ada Mandala Hotel di Jl Sitanala dengan tarif sekitar Rp250 ribuan, Yello Bee Hotel, Golden Tulip Essential, Hotel Allium, dan Airy Eco Syariah Tanah Tinggi.
Alamat Masjid Raya Al A’zhom berada di Jalan Satria Sudirman No. 1, Tangerang. Lokasi GPS : -6.169964, 106.639019, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Tangerang, Hotel di Tangerang Selatan, Tempat Wisata di Tangerang, Peta Wisata Tangerang.
Ketiadaan pilar membuat ruang utama Masjid Raya Al A’zhom menjadi terkesan sangat lega, luas, dan mengagumkan. Bangunan masjid yang luasnya mencapai 5.775 m2 ini dibangun di atas tanah seluas 2.225 hektar. Ruangan di dalam Masjid Raya Al A’zhom dapat diisi 15.000 jamaah yang ditampung di lantai bawah dan atas, masing-masing dengan luas 4.845 m2 dan 910 m2.
Kendaraan kami parkir di halaman gedung Pusat Pemerintah Kota dan DPRD Kotamadya Tangerang, dan dari sana lalu kami berjalan kaki melompati parit pembatas menuju ke halaman Masjid Raya Al A’zhom Tangerang. Saat itu kebetulan tengah ada keramaian, semacam pawai, sehingga jalanan di sekitar masjid cukup padat oleh lalu lalang orang.
Tampak muka Masjid Raya Al A’zhom Tangerang terlihat elok karena memiliki bentuk kubah sangat besar bertumpuk-tumpuk dan berjumlah lima buah, dengan satu kubah besar berada di tengah-tengah masjid. Terlihat pula keempat menara bersusun empat yang ramping dan tinggi dibuat mengelilingi masjid di keempat sudutnya.
Kubah masjid yang tinggi sudah terlihat dari area parkir kendaraan. Masjid Raya Al A’zhom Tangerang ini selain dipergunakan sebagai tempat ibadah, juga dipakai untuk berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Setelah melepas alas kaki dan mengambil air wudhlu, saya pun melangkah masuk ke ruangan utama masjid melewati serambi depan.
Seorang jamaah terlihat tengah tertidur di samping bedug raksasa Masjid Raya Al A’zhom Tangerang yang kabarnya merupakan bedug masjid yang terbesar di seluruh Indonesia. Tulisan kaligrafi indah yang menghiasi batang bedug Masjid Raya Al A’zhom ini juga merupakan satu keindahan yang belum pernah saya lihat di masjid-masjid yang lain.
Mihrab
Bagian mihrab Masjid Raya Al A’zhom Tangerang berhias kaligrafi 'Allah' dan 'Muhammad' dengan detail indah dilekatkan pada dinding marmar hitam di kiri dan kanan mihrab. Adapula kaligrafi kalimat tauhid yang menempel di dinding ruang imam Masjid Al A’zhom, serta kaligrafi ayat Qur'an lainnya yang dikerjakan dengan halus dan indah.Tiga buah jam lemari berdiri di bawah ketiga tulisan kaligrafi itu. Mimbar Masjid Raya Al A’zhom Tangerang yang terbuat dari tembaga dan kayu, dengan kubah kecil di atasnya, tampak diletakkan pada posisi yang agak berjauhan dengan mihrab. Di kebanyakan masjid, mimbar diletakkan di sebelah ruangan yang diperuntukkan untuk imam.
Tanpa Pilar
Bagian tengah ruangan utama Masjid Raya Al A'zhom yang kosong tanpa pilar sama sekali, baik pilar besar atau pun kecil, memberi kesan sangat lega, dan refleksi tiang-tiang penyangga pinggiran ruang pun bisa terlihat jelas di lantai marmer yang mengkilat. Ketiadaan pilar ini menjadi ciri khas dan keistimewaan Masjid Raya Al A’zhom.Bagian dalam kubah utama Masjid Raya Al A’zhom Tangerang juga terlihat sangat indah, dengan garis-garis melingkar dan memusat serta ornamen lain di sekelilingnya. Langit-langit kubah Masjid Raya Al A’zhom ini sangat tinggi, namun besarnya bentang kubah masjid membuat lensa 14mm pun tidak mampu untuk bisa menangkap seluruh bagian kubah.
Keluar dari ruangan utama masjid, pilar-pilar terlihat berjajar rapi membentuk komposisi simetris di bagian samping Masjid yang indah dipandang mata. Ruang samping masjid seperti ini sering dijadikan tempat untuk beristirahat, dan terkadang malah sampai pulas, karena berbaring di dalam masjid biasanya tidak diperbolehkan. Di halaman Masjid Raya Al A’zhom Tangerang terdapat sebuah monumen yang berisi prasasti terkait peresmian masjid.
Pembangunan Masjid Raya Al A’zhom rupanya dimulai pada bulan Juli 1997, dan baru diresmikan penggunaannya pada 23 Aprl 2003. Pembangunan masjid megah ini kabarnya menelan biaya sampai sebesar Rp. 28,3 milyar. Sebuah catatan menyebutkan bahwa Masjid Raya Al Azhom ini dirancang oleh Ir. Slamet Wirasonjaya, salah seorang Guru Besar Jurusan Arsitektur ITB.
Kuliner yang ada di dekat Masjid Raya Al A'zhom adalah Rujak Kangkung Green Mubarok yang berada di sekitaran kompleks Kantor Walikota Tangerang dan Rumah Makan Ibu Haji Cijantung di Jl Daan Mogot yang berjarak 550 meter dari masjid. Sedangkan untuk penginapan dan hotel di sekitaran masjid ada Mandala Hotel di Jl Sitanala dengan tarif sekitar Rp250 ribuan, Yello Bee Hotel, Golden Tulip Essential, Hotel Allium, dan Airy Eco Syariah Tanah Tinggi.
Alamat Masjid Raya Al A’zhom berada di Jalan Satria Sudirman No. 1, Tangerang. Lokasi GPS : -6.169964, 106.639019, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Tangerang, Hotel di Tangerang Selatan, Tempat Wisata di Tangerang, Peta Wisata Tangerang.
Sponsored Link
Sponsored Link
Sponsored Link
Bagikan ke:
Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, Email. Print!.