Sebuah bangunan berpintu warna hijau dan krem menjadi pintu masuk ke-2 untuk sampai ke lokasi kijing Makam Ki Ageng Kebo Kenongo Pengging. Pintu itu meski tertutup rapat namun ternyata tak dikunci sehingga saya bisa membukanya dan melangkah masuk ke bagian dalam bangunan. Suasana sangat sepi ketika itu, sehingga saya tak berharap bertemu orang.
Dibalik pintu ke-2 itu terdapat lorong dengan beberapa buah makam di sisi kiri kanannya. Salah satu dari ketiga wanita itu yang berusia paling muda tampak pada ujung foto, duduk di dekat pintu cungkup Makam Ki Ageng Kebo Kenongo Pengging. Mereka rupanya adalah penduduk setempat, dan salah satu diantaranya adalah isteri kuncent.
Masuk ke dalam cungkup, terlihat kijing Makam Ki Ageng Kebo Kenongo Pengging diselimuti dengan kain merah dan putih, yang praktis menutupi sebagian besar jirat kubur. Dan entah mengapa saat itu saya tak tertarik untuk menyingkap kain penutup kubur itu untuk melihat makam seutuhnya. Satu hal yang biasanya hampir selalu saya coba lakukan.
Silsilah pada tugu yang memperlihatkan garis keturunan mulai dari Prabu Brawijaya V hingga Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya, Sultan Pajang), yang adalah putera Ki Ageng Kebo Kenongo (Kenanga) atau Ki Ageng Pengging.
Pada dinding di sebelah kiri pintu cungkup menempel tulisan yang berisi silsilah Ki Ageng Kebo Kenongo dengan uraian yang lebih rinci. Sedang di sebelah kanan pintu terdapat tengara yang ditulis dalam aksara Jawa, dan di baris paling bawah terdapat angka "4-8-1989". Mungkin tahun pembuatan atau renovasi bangunan ini.
Foto dan keterangan tentang kuncen Makam Ki Ageng Kebo Kenongo. Juru kunci rupanya ada dua orang. Yang pertama Hadi Suyanto dan yang kedua bermana Karsino. Masa jabatan kuncen tertulis dari 9 September 2012 - 9 September 2015, dan disebutkan pula alamatnya, yaitu RT 07 RW 02 Pengging, Desa Jembungan, Banyudono, Boyolali.
Setelah menyembah beberapa kali di depan pintu layaknya tengah menghadap seorang pembesar kerajaan sambil menggumamkan kata-kata yang tak bisa saya tangkap, wanita itu membuka gembok pintu dan mempersilahkan saya masuk ke dalam cungkup makam.
Tengara di sebelah kanan pintu masuk ke cungkup Makam Ki Ageng Kebo Kenongo yang ditulis dalam aksara Jawa. Pada baris paling bawah terdapat angka “4-8-1989?. Mungkin tahun pembuatan atau renovasi bangunan ini.
Makam Ki Ageng Kebo Kenongo diselimuti dengan kain merah dan putih, yang praktis menutupi sebagian besar kubur. Dan entah mengapa saya tak tertarik untuk menyingkap kain penutup kubur itu untuk melihat makam seutuhnya.
Pandangan selintas pada area pekuburan dimana Makam Ki Ageng Kebo Kenongo atau Ki Ageng Pengging berada.
Sponsored Link