Area yang sedang dibersihkan ini tampaknya adalah tempat dimana ikan pertama kali diletakkan setelah turun dari kapal nelayan yang merapat di dermaga TPI, kemudian dipilah, dimasukkan ke dalam plastik dan ditimbang, sehingga perlu diguyur air seperti ini.
Kerumunan orang yang mewakili nelayan dan bakul terlihat masih banyak, sementara di belakang mereka adalah tumpukan ikan dan pemiliknya yang masih harus sabar menunggu giliran. Ada gumulan strategi dan suratan rejeki yang berlangsung hampir setiap hari di tempat ini. Hanya ketika gelombang laut tinggi tempat ini menjadi sepi.
Penampakan pada es balok yang sudah dipecah yang dicampur dengan butiran garam untuk memperpanjang umur pengawetan ikan. Selain garam juga bisa digunakan kluwak, dan beberapa jenis bahan alami lainnya yang telah dilakukan penelitian untuk menggantikan bahan sintetis kimia yang berbahaya bagi manusia.
Balok es yang sudah dipecah diletakkan pada dasar wadah plastik tebal, naru kemudian diletakkan tumpukan ikan di dalam plastik yang disela-selanya ditambahkan lagi batu es sebagai pendingin. Ada juga banyak bisnis dan pengasi rejeki yang berperan di tempat pelelangan ikan ini.
Sponsored Link