Saya hanya sempat melihat dari jauh Danau Bumi Perkemahan Kendalisada yang airnya berwarna kehijauan. Danau itu baru kelihatan setelah saya masuk beberapa puluh langkah ke dalam hutan pinus, tanpa adanya jalan setapak yang jelas. Lantaran terlihat masih cukup jauh dan sepi, saya mengurungkan niat untuk mendekati danau dan kandang rusa
Sebuah tengara di Bumi Perkemahan Kendalisada yang menandai peresmian Gedung Lembaga Cadika “Kendalisada” oleh Gubernur Jawa Tengah Soepardjo pada 28 Oktober 1982.
Pada dinding tembok di sebelah kiri candi bentar, terdapat tulisan Tri Satya, yang berbunyi: Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh 1.Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila 2.Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat 3.Menepati Dasa Darma, sementara seorang petugas tampak seperti menari dengan sapunya.
Di samping teks Tri Satya di atas terdapat relief Hanoman dan seorang ksatria dalam posisi melempar sebilah lembing. Hanoman adalah kera sakti putera Bathara Guru dengan Dewi Anjani, sulung Resi Gotama. Hanoman hidup panjang dari jaman Ramayana, sampai jaman perang Mahabharata dan jaman madya sesudahnya. Adalah ketika telah menjadi bagawan di pertapaan Kendalisada, Hanoman mengasuh Pandawa. Nama pertapaan Hanoman itulah yang digunakan sebagai nama bumi perkemahan ini.
Sponsored Link