Foto Perkebunan Teh Pagilaran 3

Wid dengan pakdenya di depan patung wanita pemetik daun teh, berlatar pohon tinggi besar yang saya kira sudah berusia ratusan tahun. Kehidupan para wanita pemetik daun teh ini merupakan cerita yang menyedihkan. Dengan hasil petik 30 kilogram dan upah Rp 400 per kilo mereka hanya bisa membawa pulang Rp12.000 - Rp15.000 setelah seharian bekerja.

agrowisata perkebunan teh pagilaran batang

Wid dengan latar warung makanan, yang meskipun tidak ada layanan wisata pada hari itu namun mereka tetap buka, karenanya kenyataannya memang cukup banyak pengunjung yang datang pada hari itu.

agrowisata perkebunan teh pagilaran batang

Pohon besar tinggi yang sangat cantik, dengan bagian atas daunnya telah meranggas habis, namun bagian bawahnya telah mulai tumbuh dengan warna daun hijau orange yang amat cantik.

agrowisata perkebunan teh pagilaran batang

Sejumlah teh merk lokal dalam kemasan plastik juga dijual di warung-warung ini. Ada Teh Alami Cap Candi KUB Sekar Langit, ada pula Teh Alami industri rumahan Desa Ngadirejo, serta sejumlah merk teh lainnya. Minum teh panas di tempat yang hawanya dingin ini terasa sangat pas.

agrowisata perkebunan teh pagilaran batang

Kemasan 90 gr Teh Hitam Super Sigma Rasa produksi PT Pagilaran. Penelitian Joseph McLaughlin dari National Cancer Institute menunjukkan bahwa Teh hitam sangat efektif dalam melindungi tubuh dari kanker esofagus, saluran dari mulut ke lambung. Perokok dan peminum alkohol yang minum teh hitam 5 cangkir setiap hari resiko kankernya menurun 20% pada pria dan 50% pada wanita. Bagi bukan perokok atau peminum alkohol, resiko kanker turun 57% pada pria dan 60% pada wanita.

agrowisata perkebunan teh pagilaran batang

©2021 Ikuti