Memasuki area Pantai Petanahan terlihat ada bundaran kecil dan kami mengambil jalan lurus, yang tak lama kemudian terlihat sebuah tugu berkaki empat menjulang tinggi, dikelilingi empat tembok siku pendek dengan dinding menurun landai.
Menara pengawas dari kayu menjadi salah satu titik menarik yang ada di tepian pantai. Sayang saya tak melihat ada tangga untuk menuju ke atas sana. Mungkin tangganya hanya dipasang pada waktu akhir pekan saja. Perhatikan tebing pendek yang ada di bawah menara, yang saya kira merupakan batas hempasan ombak ketika air laut tengah pasang.
Di dasar tugu terdapat prasasti dengan tulisan yang berbunyi "Monumen Peringatan Dini Tsunami, Kabupaten Kebumen, Diresmikan tanggal 5 September 2007, oleh, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Drs. H. Ali Mufiz MPA". Tanda koma saya tambahkan untuk menandai pergantian baris pada prasasti.
Setelah kejadian tsunami yang meluluhlantakkan pantai Selatan Pulau Jawa pada 2006, rupanya pemerintah daerah Kebumen telah melakukan sejumlah langkah untuk menghadapi bahaya mematikan yang datang dari arah laut ini.
Saat itu sudah sekitar jam 10 jelang siang, karenanya tepian pantai menjadi tidak begitu nyaman lagi karena panas matahari yang kering, sehingga sejumlah pengunjung tampak lebih memilih duduk-duduk di bawah rindang Pohon Cemara Udang yang mulai ditanam di tempat ini setahun setelah kejadian tsunami.
Sponsored Link