Pepohonan rimbun di sisi sebelah kiri trap-trapan menurun menuju ke Pancuran Pitu menjadi pemandangan yang lumayan sejuk dan menghibur, oleh sebab bisa dibilang cukup melelahkan perjalanannya.
Dibandingkan dengan area terbuka Pancuran Tigabelas Air Panas Guci, area terbuka di Pancuran Pitu Baturraden ini memang masih kalah jauh. Baik dari sisi penataan pancuran airnya, maupun dari debit air panas yang keluar dari pancuran.
Saat itu hanya dua dari tujuh pancuran air yang debit airnya lumayan banyak, dan itupun tidak sampai mancur cukup jauh agar orang bisa mengguyurkan kepala di bawah lubang pancurannya. Tak jelas apakah itu karena sebagian besar air panas telah dialirkan ke pamandian tertutup yang tentunya berbayar.
Pandangan yang memperlihatkan lokasi relatif lubang-lubang air panas di Pancuran Pitu terhadap bangunan sederhana yang dipercayai sebagai petilasan Panembahan Atas Angin, atau mBah Atas Angin, konon nama lain dari Syekh Maulana Maghribi atau Syekh Maulana Malik Ibrahim
Sponsored Link