Pada 15 April 1946, Sam ditangkap Belanda dan dibuang ke Serui, Irian Jaya. Sejumlah foto dan sketsa yang menggambarkan kegiatan dan sosok Sam Ratulangi, seperti saat ia memberi contoh cara bercocok tanam ke penduduk Serui, bermain layangan dengan anak masyarakat Serui, memberi kuliah di Serui, dan bercerita kepada anak-anak Serui.
Foto-foto yang memperlihatkan setelah perjanjian Renville, saat Sam Ratulangi serta para buangan lainnya dilepas oleh Belanda. Pemimpin perjuangan yang dibuang NICA ke Serui selama 2 tahun adalah Lanto Dg Pasewang, Sam Ratulangi, Laumahina, Intje Saleh, Tobing, Suwarno, dan Pondaag.
Falsafah terkenal yang diucapkan oleh Sam Ratulangi, berbunyi "sitou timou tumou tou" yang artinya manusia hidup untuk memanusiakan manusia lainnya. Sam Ratulangi adalah Gubernur Sulawesi yang pertama.
Sponsored Link