Sisi pandang berbeda dari patung kayu, menggambarkan seorang pekerja seni kerajinan ukir yang tengah menyelesaian hasil karyanya, berupa sebuah kandang berjeruji kayu, dengan seekor burung elang di bagian atasnya.
Sebuah foto dokumentasi yang memperlihatkan contoh tulisan tangan Kartini. Sayangnya sebagian besar surat menyurat Kartini kabarnya tak bisa ditemukan, sehingga orang yang skeptis sampai meragukan kebenaran surat-surat itu. Tak perlu orang pintar untuk menjadi skeptis, sementara untuk membuktikan kebenaran surat-surat itu bukanlah perkara yang mudah.
Foto Kartini yang dipajang di museum dengan dandanannya yang khas. Meskipun masih berusia muda, namun wajahnya tampak sangat dewasa dan matang. Pergaulan, pendidikan dan perjuangan yang dilakukannya membuatnya terlihat lebih matang dari usianya.
Foto surat yang ditulis Kartini pada 19 April 1903 yang ditujukan kepada Nyonya Abendanon. Surat itu ditulis dalam bahasa Belanda, sebagian terjemahannya: "Saya punya suatu permohonan yang penting sekali untuk nyonya, tapi sesungguhnya permohonan itu ditunjukan kepada Tuan (Abendanon). Maukah Nyonya meneruskannya kepadanya? Kami tertarik sekali kepada seorang anak muda, kami ingin melihat dia dikaruniai bahagia. Anak muda itu namanya Salim, dia orang Sumatera asal Riau, yang dalam tahun ini mengikuti ujian penghabisan sekolah menengah HBS, dan ia keluar sebagai juara. Juara pertama dari ketiga-tiga HBS!".
Sponsored Link