Struktur kayu mendominasi bagian dalam area makam, berbeda dengan bagian luarnya yang lebih bergaya Eropa dan terbuat dari beton. Di ujung sana ada himbauan agar peziarah hanya berdoa atau memohon kepada Allah Swt.
Tengara "Selamat Datang" di lorong Makam Sunan Muria ini kami jumpai setelah sebelumnya berjalan kaki dari pangkalan ojek-2 melewati jalan menanjak dengan melewati kios-kios penjual pakaian, suvenir dan makanan. Kami juga melintas di depan ujung atas lorong undakan pejalan kaki yang kiri kanannya dipenuhi deretan lapak pedagang.
Suasana di sekitar kelambu cungkup Makam Sunan Muria dimana semua peziarah duduk menghadap khusyuk dan membaca dzikir serta memanjat doa. Tulisan Arab di ujung sana kalau tak salah berbunyi "Maqom wali Allah Syaikh Umar Sa'id Sunan Muriya", sedangkan tulisan Latin di bawahnya berbunyi "Makam Raden Umar Said Sunan Muria"
Dua orang pria yang melayani peziarah dengan menyediakan air dalam cangkir warna warni dan dalam botol plastik bekas aqua. Gentong keramat peninggalan Sunan Muria yang berlapis logam di depannya adalah tempat dari mana air diambil dengan gayung. Airnya berasal dari mata air mbelek Laren yang disalurkan lewat pipa.
Sponsored Link